3 Kunci Keberhasilan Seorang Medical Representative


Menjadi seorang Medical Representative adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Tidak semua orang mampu menjadi seorang Medical Representative. Medical Representative yang sukses, tidak bisa diraih dengan ikhtiar yang biasa-biasa saja. Harus ada ikhtiar menambah kapasitas diri yang berkelanjutan agar bisa sukses di profesi ini. Paling tidak, ada 3 kunci keberhasilan, yakni:

1. Skill
Skill atau keahlian ini adalah kepastian yang harus dimiliki. Berbicara tentang keahlian, maka hal tersebut bisa dipelajari, dilatih, dan dikuasai. Keahlian yang diperlukan adalah tentu saja yang utama kemampuan menjual, yang didukung keahlian lain, seperti keahlian berkomunikasi, presentasi, manajemen waktu, dan analisa penjualan.

Inilah Kualitas Pekerja Terbaik Menurut Steve Jobs

Resume yang sempurna, pakaian yang mengesankan saat wawancara, dan berhasil menaklukan semua pertanyaan wawancara ternyata tidak menjamin Anda menjadi karyawan terbaik. Menurut Steve Jobs, ada satu kualitas tidak biasa yang harus dimiliki pekerja. Dan itu semua lebih dari sekadar resume atau kemampuan menaklukan wawancara. 

Steve Jobs pernah merekrut beberapa manajer profesional untuk perusahaannya yang sedang berkembang. Tapi, dalam sebuah video Steve Jobs berkata bahwa kebanyakan dari mereka hanyalah kumpulan orang bodoh. "Mereka tahu bagaimana mengelola, tapi mereka tidak tahu cara bertindak," ucapnya.

7 Tanda Kamu adalah "Pegawai Kesayangan Bos"

Pernahkah kita bertemu dengan atasan yang terbuka, dan menunjukkan apa yang dirasa atas kerja bawahan secara langsung? Tipe bos semacam ini seringkali melontarkan pujian ketika bawahan dinilai sukses merampungkan tugasnya. Bos semacam ini pun biasa memberikan umpan balik yang positif dan terperinci. Metode semacam itu dipercaya mampu membuat bawahan merasa memiliki peran tak kalah penting dalam kesuksesan perusahaan. 

Sayangnya, tidak semua pimpinan di tempat kerja akan berbuat yang sama. Ada tipe bos yang sulit untuk diprediksi, apakah dia puas atau malah kecewa. Nah, karena tidak semua atasan bersikap terbuka, maka tidak ada salahnya jika kita langsung meminta umpan balik.

Awas, Penggunaan Medsos yang Tak Bijak Bisa Pengaruhi Karir

Media sosial menjadi salah satu konten yang paling banyak diakses masyarakat Indonesia lewat internet. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkapkan, pengguna media sosial di Indonesia menempari urutan nomor enam di dunia dengan pengguna aktif ponsel sekitar 281,9 juta. 

Banyaknya kasus penyalahgunaan internet --termasuk media sosial-- untuk hal-hal negatif, membuat pemerintah terus mengkampanyekan internet positif. "Jangan takut menggunakan internet, tapi gunakanlah untuk hal positif saja," 
kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam seminar bertajuk "Internetku Baik, Internetku Asyik" di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018). 

Jurusan dan Pekerjaan Paling Dibutuhkan 2020

Disruptif teknologi, perubahan iklim, robotika, keterbatasan sumber daya alam, energi terbarukan, sharing economy dan pengolahanan data merupakan tantangan sekaligus peluang yang membentuk cara orang bekerja hari ini dan karir masa depan. Beberapa faktor di atas dapat menjadi pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah atau pilihan karir di masa depan.  Macquarie University, peringkat 9 universitas terbaik di Australia dan peraih bintang 5 dari QS World University Ranking, memetakan program studi dan pekerjaan yang paling dibutuhkan pada tahun 2020 mendatang:

Cara Menemukan "Passion" dalam Karier

Masih bingung menemukan passion Anda dalam karier? Boleh jadi Anda bukannya tidak tahu, tetapi sebenarnya tidak peduli. Menurut CarrerCoach Rene Suhardono, menemukan passion dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melakukan kegiatan baru, bertemu orang baru, atau makan makanan baru. "Kunci utama yang harus dimiliki seseorang dalam menemukan passion adalah antusiasme," jelas Rene, dalam bukunya Your Job Is Not Your Career. 

Menemukan passion tak harus meninggalkan pekerjaan Anda saat ini. Bahkan, kata Rene, passion bisa dikembangkan dari pekerjaan yang sekarang. Kembali lagi, kuncinya terletak pada diri sendiri dan bersikap antusias dengan kehidupan dan karier yang Anda miliki.

Talent ‘T’ Penguasa Masa Depan Dunia Kerja? Siapa Mereka?

Salah satu perdebatan yang sering muncul di kalangan profesional saat ini adalah siapa talent yang akan lebih menguasai pangsa kerja di masa depan. Apakah itu orang-orang generalis atau spesialis?

Generalis adalah mereka yang memiliki beberapa skill serta memahami berbagai hal dalam satu bidang atau lebih. Misalnya saja seorang tukang kayu yang bisa membetulkan pipa bocor atau atap yang bocor. Atau seorang marketer yang dapat menguasai beberapa platform pengiklanan dari mulai sosial media, televisi hingga platform iklan jenis lain.

Orang-orang dengan tipe generalis tersebut sangat cocok dengan tipe ekonomi freelance atau jenis pekerjaan yang tidak terikat. Akan lebih mudah bagi mereka untuk memasarkan  diri mereka. Hanya saja, si generalis memiliki kelemahan bahwa ketika mereka bisa melakukan segala hal, mereka tidak memiliki keterampilan mendalam dalam satu bidang. Dikarenakan telah mempelajari banyak hal, kemungkinan untuk menguasai suatu keterampilan secara mendalam dan keseluruhan menjadi lebih kecil.

Baca juga: Agar Lolos Wawancara Kerja, Jangan Lakukan 4 Hal Ini

Sebaliknya, kaum spesialis adalah mereka yang sangat fokus pada satu bidang dan menguasai bidang tersebut dengan sangat baik. Beberapa contoh tipe spesialis ini antara lain ahli kelistrikan atau programmer. Keuntungan yang diperoleh apabila Anda merupakan tipe spesialis adalah Anda bisa menciptakan personal brand yang akan dengan mudah dikenali orang lain. Sehingga ketika seseorang mendapatkan sebuah masalah dan memerlukan solusi terpercaya, ia akan langsung mengingat nama spesialis ini.

Namun, tipe ini pun memiliki kekurangan. Misalnya saja ketika mereka dihadapkan pada jenis pekerjaan yang membutuhkan lebih dari sekedar keahlian khusus, tetapi pemahaman terhadap keseluruhan tema dalam bidang yang sedang dikerjakan. Menguasai satu jenis keahlian secara mendalam memang dapat membuka beberapa kesempatan. Namun, di sisi lain juga menjadi limitasi karena harus fokus pada satu area saja.

Lantas jika dibandingkan, mana yang lebih unggul dalam persaingan tenaga kerja di masa mendatang? Ternyata bukan salah satu di antara keduanya. Dan untuk memenangkan persaingan, setiap orang harus dapat memadukan keduanya.

Menjadi talent yang berwawasan dan juga ahli dalam satu bidang, layaknya huruf ‘T’. Garis atas horizontal pada huruf T melambangkan pengetahuan yang luas sedangkan garis vertikal melampangkan kedalaman keterampilan yang dimiliki. Tipe karyawan ini disebut sangat ideal karena mereka memiliki basis yang kuat tentang pengetahuan secara general. Di sisi lain, ia juga memiliki keterampilan yang mumpuni untuk memberikan sebuah solusi terhadap suatu masalah. Sangat penting bagi kita untuk disiplin dan fokus sehingga diri makin berkembang dan kemampuan semakin bertambah.

Masa depan dari dunia kerja tentunya akan menghadirkan perubahan baik itu secara drastis mapun dalam batas wajar. Namun, dengan bekal kemampuan terpola huruf T tersebut, seorang talent tidak perlu lagi khawatir akan kalah dalam persaingan.

Sumber

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

10 Kata Bijak tentang Kebersamaan Ini Bagus untuk Bangun Team Work

Kebersamaan adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan kita. Kebersamaan (togetherness) mampu mempersatukan kita, memberikan kita keamanan, dukungan dan juga perasaan saling memiliki satu sama lain. Selain itu, kebersamaan pula yang dapat menumbuhkan rasa cinta kepada orang lain di sekitar kita.

Richard Branson mengungkapkan bahwa kebersamaan adalah sesuatu yang harus dijiwai oleh setiap karyawan di Virgin Group. Ia juga menyampaikan bahwa seluruh warga Virgin adalah keluarga. Dalam sebuah kesempatan, ia membeberkan 10 kata bijak (quotes) yang memotivasi.

Cara Terbaik Memperbaiki Hidup Yang Stuck

Artikel ini saya peroleh dari blog yang apik banget, yakni Blog Strategi + Manajemen  , recommended untuk rutin dikunjungi. Selamat membaca artikel ini: 

Nasib Hidupmu Stuck Karena Anda Gagal Lakukan Dua Langkah Ini !!!

Dalam artikel yang kita ulas tiga minggu lalu, kita telah mengulas tentang kenapa sebagian orang yang stuck cenderung akan stuck selamanya. Nasib muram seolah menjadi teman setia yang menyertainya hingga waktu yang amat panjang.

10 Contoh Cara Menjawab Soal Jebakan Wawancara Kerja

Ketika hendak memasuki dunia kerja, pelamar pasti akan melalui berbagai macam seleksi. Mulai dari seleksi administrasi, seleksi tertulis yang kadang terdiri dari beberapa tahap, seleksi wawancara, tes psikologi hingga seleksi kesehatan.

Diantara sekian banyak seleksi yang harus dijalani, seleksi wawancara nampaknya menjadi hal paling menakutkan bagi peserta seleksi. Karena, dalam seleksi wawancara kerja, pelamar akan langsung bertatap muka dengan atasan.

Perhatikan 7 Hal Ini untuk Menjaga Motivasi Kerja Karyawan

Bekerja dalam satu perusahaan bersama banyak tenaga kerja pada era serba modern ini memiliki banyak tantangan. Salah satunya adalah lupa untuk memanusiakan manusia karena terbiasa bekerja dengan mesin dan sistem. Bekerja dengan sesama manusia berarti Anda perlu mengingat bahwa manusia harus memiliki dorongan agar mampu bekerja lebih keras. Sebagai pemimpin atau seorang HRD, motivasi kerja karyawan harus selalu Anda jaga dalam keadaan baik agar karyawan juga bisa bekerja dengan maksimal.

Industri 4.0 'Ancam' Keberadaan 35% Profesi Penting

Revolusi industri 4.0 akan menjadi medan yang dihadapi generasi muda Indonesia. Peluang kerja di masa mendatang perlu disiasati dengan cermat.

Dalam rilis Indonesian Diaspora Network (IDN)-United kepada detikFinance, Jumat (5/4/2019) Profesor Herry Utomo dan Ida Wenefrida dari Lousiana State University membedah industri 4.0 di 5 universitas di Indonesia. Universitas itu adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Tunas Pembangunan (UTP) dan Universitas Mataram (Unram).

Simpel… Sukses Itu Cuma Butuh Keseimbangan Karir, Keluarga, dan Hiburan!

Kesuksesan tak dapat diukur dengan banyaknya penghasilan atau jabatan yang sudah dicapai. Menurut Louis Efron, penulis buku “How to Find a Job, Career and Life You Love”, sukses didapat dengan menciptakan kehidupan yang seimbang. Dilansir dari Forbes, Efron mengungkapkan bahwa cinta pada pekerjaan itu penting, tetapi menyeimbangkannya dengan pola hidup jauh lebih penting. Bagi Efron, tiga hal dasar yang perlu diperhatikan adalah efektivitas manajemen waktu, kesehatan tubuh, serta waktu berkualitas dengan keluarga, teman dan orang terkasih. Simpel sekali, ternyata. 

Nah, bila hal-hal tersebut sudah dapat dijalankan, maka Anda terbilang siap mengimbangi hidup Anda. Berikut caranya. 

Fokus Pada Hidup, Bukan Pekerjaan. 

Ubah perspektif untuk fokus pada kehidupan, sementara pekerjaan dijadikan untuk menunjang finansial dalam merealisasikan kehidupan impian Anda. Itu adalah prinsip, jangan dibalik. Mark Mahoney, President and Co-founder perusahaan software Jackrabbit mengaku begitu mencintai hidupnya. 

Namun, dia juga mendorong karyawannya agar melakukan hal yang sama. Hasilnya, tak hanya perusahaannya sukses dan menjadi besar, tapi juga hidupnya dan para karyawannya. Sejatinya, itulah yang kemudian disebut sukses tercipta karena harmoni antara bisnis, keluarga dan konsep me time. Dengan mencintai hidup, orang tak hanya akan bekerja, tapi juga memanfaatkan waktu untuk bermain di antara pekerjaannya. 




Mahoney selalu serius bekerja. Tapi, saat memanfaatkan waktu berlibur untuk menyenangkan diri bersama keluarga, ia akan menonaktifkan akses pekerjaan. Ia tidak akan membuka email untuk urusan kerja, tidak juga membuka komputer sebelum tidur, dan jadwal-jadwal rutin lainnya. Seluruh hidupnya hanya untuk berlibur, benar-benar berlibur! Anda butuh rehat sejenak dari pekerjaan yang menyita waktu.Tentu saja, Anda juga bisa mencontohnya. Anda butuh rehat sejenak dari pekerjaan yang menyita waktu. Bila benar-benar mencintai hidup, Anda dapat menemukan cara untuk memberi waktu pada diri Anda sendiri untuk merealisasikan impian. 

Melalui smartphone, misalnya. Anda tak perlu berpikir jauh. Permainan yang ada di dalam ponsel pun sebetulnya dapat dimanfaatkan untuk merehatkan pikiran sejenak saat istirahat tiba. 

Hargai Kemampuan Diri 

Saat bekerja, jangan lupa menghargai kemampuan diri. Membuang energi berlebihan bisa membuat diri merugi. Selain sakit dan stres, Anda tak dapat produktif dengan hal-hal penting lainnya.    Saat bekerja, jangan lupa menghargai kemampuan diri.   Tentu saja, bila Anda merasa teknologi mengubah segalanya, itu bisa jadi benar, tapi bisa juga tidak. Anda mungkin dapat melampaui batas dan kemampuan diri dengan bantuan teknologi. Dengan teknologi semuanya terlihat lebih mudah dan lebih cepat selesai. Tapi, kesehatan juga harus diprioritaskan. Anda harus memberi tubuh waktu istirahat yang cukup. Bekerjalah lebih cerdas, bukan lebih keras. Caranya, atur manajemen waktu dan berani katakan tidak saat pekerjaan melebihi kemampuan diri. 

Cari Panutan 

Dulu, Efron menjadikan manajer di tempat bekerjanya sebagai panutan serta mempelajari cara menyeimbangkan karir, keluarga dan kesukaan pribadi. Manajer tersebut begitu mencintai hidupnya. Ia selalu bercerita tentang kehidupan keluarganya, aktivitas anak-anaknya dan melampiaskan kesenangannya untuk merekam apa yang anak-anaknya lakukan untuk dijadikan video. Hidupnya terlihat bahagia. Ia selalu tersenyum dan menjalani kehidupannya tanpa tekanan. 

Beri Waktu untuk Diri Sendiri 

Lakukan apa yang Anda suka sebagai waktu untuk menghibur diri setidaknya satu kali dalam sebulan. Berwisata, olah raga, membaca buku, mendengarkan musik atau hobi menyenangkan lainnya perlu Anda lakoni.   Lakukan apa yang Anda suka sebagai waktu untuk menghibur diri(Shutterstock)   Anda juga bisa mengajak keluarga atau sahabat terdekat. Jangan lupa abadikan momen ini dengan kamera. Yang terpenting, yakini bahwa ini bentuk apresiasi terhadap diri sendiri.

Penulis : Sri Noviyanti
Sumber

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

3 Tanda Kita Terjebak dalam Karir yang Salah

Riset menunjukan mereka yang berada pada usia 20-an dan 30-an memiliki kepuasan kerja yang rendah. Tentunya hal ini berdampak negatif pada kesehatan mental saat menginjak usia 40 tahun ke atas. Menurut pelatih kesehatan bersertifikat dan co-founder Health Pelatih Institute, Stacey Morgenstern, peningkatan kepuasan kerja adalah hal yang penting. Kepuasan kerja bukan hanya berdampak pada karir karyawan, tapi juga kesehatan karyawan. Dilansir dari CNBC, berikut tiga tanda kita terjebak dalam karir yang salah. 

1. Merasa gaji kurang, terlalu banyak bekerja dan kurang dihargai 

Pilih Mana: Gaji Besar Atau Pekerjaan yang Memuaskan?

Mana yang lebih penting dan membahagiakan buat Anda? Gaji besar tapi pekerjaan kurang menyenangkan atau gaji pas-pasan tapi pekerjaan Anda begitu menantang dan mengasyikkan? Ya, perdebatan antara gaji besar atau kepuasan bekerja sepertinya tidak akan pernah berakhir. Padahal, Anda harus menentukan prioritas agar bisa mengambil keputusan penting seputar karier. 

Lalu bagaimana caranya menentukan mana yang lebih membahagiakan, gaji besar atau pekerjaan yang memuaskan? Dikutip dari The New York Times, penelitian National Academy of Sciences mengatakan bahwa gaji besar atau seberapa banyaknya uang yang Anda miliki tidak akan  membuat Anda lebih bahagia. Kok bisa? 

5 Tips Agar Tetap Bersemangat Menjalani Karir

Pernahkah kamu terbangun di pagi hari dengan sangat amat tidak semangat, bahkan membayangkan ingin segera pergi tidur lagi di malam harinya? Atau mungkin kamu merasa kebanyakan waktu di hidupmu dihabiskan untuk bekerja. 

Ashley Stahl, yang melatih para pencari kerja sekaligus menjalankan CAKE Publishing menjelaskan dalam laman Forbes, hanya 13 persen pekerja di seluruh dunia yang mengatakan mereka menikmati karir yang dijalaninya. Sedangkan 87 persennya mungkin merasakan sebaliknya. Apakah kamu termasuk yang ini? Jangan sampai ketidaksukaanmu dengan karir saat ini membuatmu hanya membuang-buang waktu berharga. Setidaknya, cobalah untuk menikmatinya. 

5 Hal yang Patut Dihindari di Hari Pertama Kerja

Rasanya seperti "PR" saat harus memulai pekerjaan di tempat baru. Tapi ladies bisa kok melewatinya dengan baik. Hindari saja hal-hal berikut di hari pertama ladies bekerja.

Setiap orang punya mimpi untuk memiliki sebuah pekerjaan yang ideal. Bisa saja sih, tapi untuk mendapatkannya ladeis harus berpikir matang. Caranya, jangan sampai ladies melakukan 5 hal berikut di hari pertama kerja.  

1. Jangan berdiam di meja kerja 

Menjawab Pertanyaan : "Mengapa Anda Meninggalkan Pekerjaan Terakhir Anda?"

Dalam sesi wawancara kerja, biasanya ada pertanyaan, “Mengapa anda meninggalkan pekerjaan terakhir anda?”. Mungkin anda bingung menjawab pertanyaan ini karena khawatir akan menjadi penilaian negatif.


Ya, hati-hati dengan pertanyaan ini, karena para perekrut ingin mengetahui motivasi anda  meninggalkan pekerjaan sebelumnya. Jika tak hati-hati, anda akan terjebak pada anggapan yang salah. Karena sesungguhnya mereka ingin mengetahui apakah anda seorang oportunis yang hanya ingin mencari uang lebih, atau anda berharap menemukan karir sejati anda.

Baca juga : 8 Rahasia untuk Mencapai Karir Yang Sukses

Jika anda meninggalkan tempat kerja sebelumnya karena tidak menyukai atasan anda, jangan sekalipun bicara negatif tentangnya. Sampaikan saja bahwa anda memiliki pandangan kerja yang berbeda. Jika karena pekerjaan yang membosankan, katakan bahwa anda sedang mencari posisi yang lebih menantang.

Bicarakan tentang hal-hal positif yang anda peroleh dari tempat kerja terakhir, dan fokuslah pada pandangan mengapa posisi yang ditawarkan ini cocok bagi anda. Yakinkan bahwa anda akan menjadi karyawan yang tepat bagi perusahaan mereka.

Jika anda telah meninggalkan pekerjaan sebelumnya, dengan pengalaman yang kurang menyenangkan, Sutton Fell, CEO and founder Flexs Jobs, menyarankan jawaban sebagai berikut:

# Jika anda dipecat

Jangan menjelek-jelekkan atasan atau perusahaan lama anda. Katakan bahwa perusahaan memang melepaskan anda dan anda memahami keputusan mereka. Katakan anda ingin  memperbaiki kinerja. Dan sampaikan juga anda telah belajar dari pengalaman, bagaimana anda akan menjadi karyawan yang lebih baik lagi.

# Jika kontrak tidak diperpanjang

Sekali lagi, jangan menjelekkan atasan atau perusahaan sebelumnya. Katakan bahwa anda  memahami situasi di balik keputusan mereka, dan anda ingin melanjutkan masa depan. Anda tak ingin berdiam diri di dalam masa lalu, dan siap melakukan apa yang telah anda pelajari di tempat sebelumnya untuk perusahaan yang baru.

Baca juga : 7 Tips Karir Tanpa Peduli Usia

#Jika anda mengundurkan diri

Meskipun anda mengundurkan diri karena ketidaknyamanan dan ketidakpuasan terhadap perusahaan sebelumnya, jangan bercerita detil dan jangan terlalu jujur tentang kondisi yang sebenarnya. Sebaiknya katakan bahwa anda menghargai segala pengalaman dan pelajaran berharga yang telah anda terima sebelumnya. Dan anda merasa sudah saatnya harus mencari kesempatan yang baru dan lebih menantang. Katakan bahwa anda butuh wadah yang lebih tepat untuk mengembangkan kemampuan dan wawasan anda.

Bagaimana? Sudah siapkah anda menghadapi berbagai pertanyaan selanjutnya? Yang penting, tampilkan kesan positif dari semua jawaban anda. Dengan demikian anda akan mendapat penilaian positif pula dan siap berkarir di tempat yang baru..!


10 Tipe Bos di Kantor, Tipe Seperti Apa Bos Anda?

Suka tidak suka, mau tidak mau, dalam bekerja, Anda harus bisa bekerja sama dengan si Bos. Namun, tak bisa dipungkiri, terkadang tak mudah untuk bisa 'klop' dengan si bos.

Anda harus memiliki cara tersendiri agar saling merasa nyaman satu sama lain. Ini menjadi sangat penting karena sangat berpengaruh pada kenyamanan kerja dan juga kelangsungan karir Anda. Nah, agar bisa menyatu dengan si bos, kenali dulu 10 tipe bos ini dan cara menghadapinya:

1. Si lemah lembut

10 Tips Enjoy di Tempat Kerja

Jenuh dengan pekerjaanmu saat ini? It's normaly, manusiawi jika kamu bosan dengan rutinitas mu setiap hari. Termasuk dengan pekerjaanmu.

Perkerjaan yang menumpuk, rekan kerja dan suasana yang monoton tak jarang membuat seseorang mengalami kebosanan akut.

Tapi, resign bukanlah solusi. Apalagi tidak mudah mendapatkan pekerjaan lain yang lebih menyenangkan. Yup, tak ada jalan lain selain berusaha menikmati pekerjaanmu yang sekarang. Bagaimana caranya?

Kuncinya hanyalah bagaimana kamu merasa bahagia dengan pekerjaanmu. 10 tips berikut ini akan membuatmu betah sekaligus enjoy di tempat kerja. Check this out ladies!

Jika Karir Mandeg, Apa yang Harus Dilakukan?

Apakah anda sudah bekerja lebih dari lima tahun tapi masih duduk di kursi yang sama, dengan bos yang sama dan perkerjaan yang sama?

Jika ya,bisa dibilang karir anda mandeg atau jalan di tempat.

Ya, meskipunanda merasa nyaman dan merasa perkerjaan itu baik, tapi anda tak menyadaribahwa anda telah terjebak dalam kondisi yang stagnant alias tanpa kemajuan.

Lalu apayang sebaiknya dilakukan jika karir mandeg? Coba perhatikan hal berikut:

Bagaimana Agar Karir Cepat Menanjak?

Siapapun ingin mengalami peningkatan dalam karirnya. Karena itu apapun akan diusahakan agar karirnya terus menanjak. Namun, bukanlah hal mudah untuk mencapai puncak karir. Dibutuhkan perjuangan yang lebih keras, dari sekedar bekerja.

Tapi, jangan khawatir. Tidak ada hal yang mustahil di dunia ini. Coba perhatikan tips berikut:


# Selalu menunjukkan rasa berterima kasih dan bersyukur

Jika anda melakukan hal yang baik atau mendapatkan hal-hal yang baik maka anda akan mengucap terima kasih. Hal inilah yang menunjukkan anda merasa bersyukur dengan hal-hal yang ada di sekitar anda.

Ingin Sukses Berkarir? Coba Belajar dari Politik

Banyak cara untuk menggapai sukses di dunia kerja. Termasuk dari para pelaku politik. Mungkin anda akan tertawa mendengarnya. Apa hubungannya antara karir dan politik?

Anda bisa menerapkan ke dunia kerja, bagaimana para politikus itu memainkan perannya di panggung politik. Tentu, ambil sisi positifnya ya. Jangan ditiru mereka yang bermain kasar. Cukup dengan ‘bermain manis’ dan fair.

Sukses berpolitik pada dasarnya adalah bagaimana anda bisa dengan cepat dan tanggap membaca situasi. Dan cepat memposisikan diri di lingkungan kerja, baik terhadap bos maupun rekan-rekan kerja.

Manfaat Pengembangan Karir Dalam Perusahaan

Selama ini perusahaan yang besar dikenal sebagai perusahaan yang berani menjamin kehidupan yang lebih baik untuk para karyawannya. Namun itu bukan berarti  kesuksesan dibebankan pada perusahaan semata. Karyawan  juga berperan penting dalam pengembangan perusahaan.

Bentuk tanggung jawab karyawan dapat ditampilkan dengan selalu mengembangkan karirnya. Perusahaan yang baik tentu akan memberikan fasilitas dan sarana terbaik demi mendapatkan karyawan yang berprestasi. Keduanya harus berkesinambungan dengan baik demi kesuksesan kedua belah pihak.

Ingin Sukses dalam Karir? Asah Kecerdasan Emosional Anda

Kecerdasan emosi adalah satu kata kunci yang sangat menentukan jalan kesuksesan bagi anda baik dalam karir, bisnis maupun dalam kehidupan pribadi.

Kecerdasan emosi adalah satu kata kunci yang sangat menentukan jalan kesuksesan bagi anda baik dalam karir, bisnis maupun dalam kehidupan pribadi. Dengan pengelolaan emosi yang baik, anda dapat menentukan keputusan apa yang harus anda ambil dan tahu apa yang harus anda hindari.

Daniel Goleman dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelligence - Why it Can Matter More Than IQ, menyebutkan disamping Kecerdasan Intelektual (IQ) ada kecerdasan lain yang membantu seseorang sukses yakni Kecerdasan Emosional (EQ). Bahkan secara khusus dikatakan bahwa kecerdasan emosional lebih berperan dalam kesuksesan dibandingkan kecerdasan intelektual. Sebuah studi bahkan menyebutkan IQ hanya berperan 4%-25% terhadap kesuksesan dalam pekerjaan. Sisanya ditentukan oleh EQ atau faktor-faktor lain di luar IQ tadi.

Kesalahan di Media Sosial yang Bisa Menghancurkan Karir

Di jaman sosial media sekarang ini, semua orang sepertinya sudah sangat tergantung pada teknologi. Tak peduli tua muda, hampir semua orang pasti memiliki media sosial.

Memang begitu banyak keuntungan denganmenggunakan sosial media. Di antaranya untuk mendapatkan berbagai informasiterkini, menjalin silaturahmi dengan teman lama maupun baru.

Tapi ternyata, dari banyaknyakeuntungan, menggunakan media sosial bisa menimbulkan kerugian jika anda tidakbijak dalam menggunakannya.

Kenali Sikap yang Menghambat Karir Anda!

Dalam dunia kerja, kita dituntut untuk selalu meningkatkan performa kerja demi kemajuan dan peningkatan karir. Namun banyak yang tidak sadar, justru menerapkan sikap-sikap yang menghambat kemajuan karir.

Apa saja sih sikap penghambat karir? Ciba simak, dan segera buang jauh agar tidak menjadi hambatan dalam karir anda.

Enggan meningkatkan skill

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan di segala bidang, perubahan skill yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan tidak lagi

Jika Karir Tak Sesuai Minat dan Bakat

Menemukan karir atau pekerjaan yang sesuai minat dan bakat memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan tak jarang kita bekerja di bidang yang tidak sesuai keinginan kita.

Lalu bagaimana jika anda terlanjur bekerja di bidang yang tidak anda sukai? Apakah anda harus memutuskan keluar atau bertahan? Coba perhatikan tips berikut:

1. Lakukan apa yang membuat anda tertarik

Perilaku Masa SMA Pengaruhi Kesuksesan Karir

Sebuah riset yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology membuktikan bahwa perilaku kita di masa SMA dapat memprediksi pendapatan dan kesuksesan karir di masa depan. Periset menemukan bahwa siswa yang menunjukkan antusiasme dan tanggung jawab besar pada sekolahnya memiliki kesuksesan karir dan pendapatan yang lebih besar dibanding mereka yang santai selama sekolah. Hasil riset tersebut bahkan berlaku hingga 11 sampai 50 tahun sejak siswa tersebut lulus SMA. 

Mahasiswa Perlu Membangun Karir dan Citra Diri Sejak Tingkat Tiga

Mahasiswa diharapkan mulai memikirkan karir sejak dini dan perlu adanya pengenalan tentang dunia kerja. Menjawab hal itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS) Surabaya menggelar wicara interaktif bertajuk Revolusi Industri 4.0 yang dikemas dalam acara Fantastic di Gedung Pascasarjana ITS Sabtu, (6/4/2019) lalu.

5 Tips Sederhana untuk Tetap Berkembang ketika Karir Berubah

Ada banyak alasan untuk melakukan perubahan karir, mulai dari butuh tantangan baru, tak bahagia hingga menyimpan gairah bekerja di perusahaan atau bidang lain. Meski alasan setiap orang mungkin berbeda, tetapi ada satu hal yang sama yakni kebutuhan untuk tetap berkembang selama masa transisi perubahan karir tersebut. Gunakanlah waktu transisi untuk mengasah keterampilan dan mempersiapkan karier baru ke depan. 

Berikut 5 tips sederhana dari Glassdoor, untuk memastikan Anda tetap berkembang selama perubahan karir: 

Kisah Inspirasi Kehidupan Nyata Seorang Stephen Hawking

Stephen Hawking adalah seorang ilmuwan asal Inggris yang lahir pada 8 Januari 1942 dari pasangan Frank dan Isobel Hawking. Beliau adalah anak pertama dari empat bersaudara yang tumbuh besar di Kota St. Alban, London. Meskipun semasa hidup beliau dikenal sebagai orang yang sangat cerdas, tapi ketika masih kecil beliau dikenal sebagai murid yang malas.

Namun, hal itu berubah ketika beliau mengenal Dikran Tahta yang merupakan guru matematikanya. Hawking sangat mengagumi Mr. Tahta karena bisa membuat pelajaran matematika yang begitu membosankan menjadi menyenangkan. Dari gurunya itu pula, dia terinspirasi untuk menjadi seorang guru besar matematika di Universitas Cambridge.

Perjuangan Wanita Tuli Cari Kerja Meski Sudah Ditolak Seribu Kali

Mencari kerja memang bukan hal yang mudah di zaman sekarang. Kadang pelamar lulusan universitas ternama dengan banyak pengalaman saja belum tentu langsung dapat kerja sesuai keinginan. Mereka yang memiliki keterbatasan pun juga sering mengalami kesulitan. Seperti wanita tuli bernama Kellie Wilson berikut yang sudah ditolak seribu kali.

Selama hidupnya, Kellie telah mencoba melamar untuk lebih dari seribu posisi. Namun ia sering mengalami penolakan. Wanita 32 tahun tersebut mengaku kerap langsung ditolak setelah pihak perusahaan tahu ia tidak bisa mendengar. Hal tersebut membuatnya tidak percaya diri dan takut tidak akan pernah menemukan pekerjaan impian.

Ini Anggapan Orang Saat Lihat Meja Kerja yang Berantakan

Di setiap kantor pasti ada beberapa mejanya selalu berantakan. Meski tidak selalu salah atau membahayakan, meja kerja berantakan tentu bisa menganggu pemandangan. Hal itu dapat membuat rekan bahkan atasan punya anggapan negatif tentang Anda. Menurut sebuah penelitian, meja kerja berantakan bisa mengindikasi jika orang yang menempatinya egosi hingga suka marah.

Anda yang sadar punya meja kerja berantakan mungkin tidak setuju dengan anggapan itu karena merasa diri tidak egois atau mudah marah. Namun sayangnya pandangan negatif tidak selalu berhubungan dengan kepribadian asli orang yang bersangkutan. Sebuah penelitian yang dilakukan University of Michigan pun mengungkap jika meja berantakan membuat pemilik terlihat egois, tidak peduli, dan suka marah.

Malas Kerja Usai Libur Panjang? Contek Tipsnya Biar Semangat Lagi

Sebenarnya ada tips yang bisa dicontek untuk kamu yang malas kembali bekerja akibat vocation blues. Penasaran? Berikut tipsnya seperti dikutip inc.com

1. Jangan Pulang Mepet dengan Tanggal Masuk Kerja

Setiap orang biasanya butuh waktu untuk kembali ke rutinitas biasanya. Oleh karena itu, alangkah lebih baik jika menyisihkan waktu sehari atau dua hari di rumah lalu kembali bekerja. Waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk bersantai di rumah atau sekadar bersih-bersih. 

2. Buat Prioritas

7 Alasan Mengapa Kerja Nggak Harus Selalu Sesuai Jurusan Kuliah

Menurut studi di tahun 2017, 63% orang Indonesia bekerja di bidang yang tak sesuai dengan jurusan kuliah. Ini juga terjadi di belahan dunia lain. Tak selalu jadi masalah, mengambil jalan karier yang tidak berhubungan dengan bangku sekolah justru menuntun Anda pada kesuksesan. Ini tujuh alasan mengapa kerja tak harus selalu sesuai jurusan kuliah:


1. Jurusan Hanya Prasyarat
Bekerja yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah tak selalu berarti Anda gagal dalam karier. Banyak orang yang sukses di bidang yang sama sekali tidak berhubungan dengan perkuliahan. Apalagi kini kuliah sering hanya dijadikan prasyarat untuk masuk di dunia kerja. Banyak lowongan hanya mewajibkan pelamar menyandang paling tidak S1 atau D3 tapi tidak menetapkan jurusannya. 

Inspirasi : Pelajaran Dari Kentang, Telur, dan biji Kopi

Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan yang mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya sengsara dan bahwa dia tidak tahu bagaimana dia akan berhasil. Dia lelah berjuang dan berjuang sepanjang waktu.Tampaknya hanya salah satu dari masalahnya yang dapat ia selesaikan, kemudian masalah yang lainnya segera menyusul untuk dapat diselesaikan.

Inspirasi Kisah Tali Pengikat Kaki Seekor Gajah

Ketika seorang pria berjalan melewati sekumpulan gajah, ia tiba-tiba berhenti. Ia bingung dengan fakta bahwa makhluk-makhluk besar itu sedang diikat hanya dengan sebuah tali kecil yang terikat pada kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas sekali bahwa gajah bisa melepaskan diri dari ikatan mereka kapan saja. Tetapi entah untuk beberapa alasan, mereka tidak melakukannya.

Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya kepada pelatih tersebut. “Mengapa hewan-hewan itu hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri?”

Inspirasi dari Seekor Keledai Yang Jatuh Ke Lubang

Keledai favorit seorang pria jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam. Dia tidak bisa menarik keledai tersebut keluar, tidak peduli seberapa keras ia mencobanya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengubur keledainya hidup-hidup.

Tanah mulai ditimbun ke lubang tempat keledai berada dari atas. Keledai yang merasa tertimpa tanah, menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah di atas tubuhnya, dan melangkah di atas tanah tersebut. Tanah berikutnya ditimbun kembali ke dalam lubang.

Keledai itu mengibaskan kembali tubuhnya dan menaiki tanah tersebut.

Menurut Riset, Ini Daftar Skill Kerja yang Paling Dicari di 2019

Selain badan lebih kurus atau kulit lebih mulus, banyak orang punya resolusi mengembangkan karier di 2019. Entah pindah perusahaan, ganti karier, atau naik jabatan, pergantian tahun patut dijadikan momentum untuk mencoba lebih sukses dalam pekerjaan. Jika Anda juga berniat demikian, coba cari tahu apa saja yang sedang dibutuhkan di industri kerja di 2019. Berikut 10 kemampuan kerja tersebut:

Manajemen Waktu
Untuk naik jabatan sekaligus gaji, banyak orang berusaha untuk mengembangkan kemampuan. Namun kemampuan yang dibutuhkan tak selalu yang didapatkan dari universitas atau kursus. Bisa mengatur waktu dengan baik juga menjadi sesuatu yang dicari para perekrut. Dengan kemampuan tersebut, pekerjaan pun akan selesai lebih efisien.

Kisah Inspiratif Mantan Resepsionis Alibaba yang 'Memanjat' Jadi Top Eksekutif

Sebelum menjadi salah satu bos di Alibaba, Judy Tong Wenhong memulai karier sebagai resepsionis. Berkat kerja keras dan kegigihannya, wanita tersebut pun sukses naik jabatan. Tak tanggung-tanggung, Judy kini berhasil menjadi top eksekutif sekaligus partner kerja paling inspiratif untuk Jack Ma. 

Judy bekerja untuk Alibaba sejak tahun 2000 ketika berusia 30 tahun. Sebelum diterima sebagai resepsionis, Judy pun pernah ditolak Alibaba ketika melamar pertama kalinya untuk posisi asisten adminstrasi. Untungnya percobaan keduanya membuahkan hasil meski sempat resign karena berkonflik dengan kolega.

Daftar 6 Hal yang Bisa Bikin Jadi Kaya Menurut 600 Miliuner

Setiap orang ingin jadi kaya. Sayangnya meski sudah berusaha keras, status sebagai jutawan tak selalu mudah didapatkan. Untuk mengetahui cara jadi kaya, banyak orang meneliti para miliuner. 

Penulis Sarah Stanley Fallaw pun melakukan survei pada 600 orang kaya. Tak peduli berapa usia atau pendapatan mereka, terungkap enam faktor yang membuat miliuner banyak harta berikut ini.
1. Kemampuan menghemat
Hal yang pertama yang Anda harus lakukan untuk menjadi orang kaya adalah memperkuat kemampuan berhemat. Hal ini menjadi faktor utama yang membuat miliuner banyak uang. Yakni komitmen untuk menabung, mengeluarkan uang lebih sedikit, dan setia pada budgeting. Meski kaya, ternyata tak semua miliuner suka hidup foya-foya. Banyak dari mereka yang lebih memilih menabung untuk hari tua.

Saran dari Jack Ma untuk Millenial yang Suka Pindah-pindah Pekerjaan

Sebagai salah satu orang terkaya dan sukses mengembangkan bisnisnya, setiap saran dari Jack Ma tentu patut didengarkan. Beberapa waktu lalu bos Alibaba tersebut mengungkap opininya mengenai millennial yang sering pindah-pindah pekerjaan. Meski tak selalu salah, terlalu sering keluar-masuk perusahaan juga kurang bagus apalagi untuk awal karier. Begini saran dari Jack Ma. 

Jack Ma mengungkap tips untuk para millennial yang baru mulai bekerja ketika menghadiri World Economic Forum di Davos, Swiss, minggu lalu. Ia pun secara gamblang menyatakan bahwa anak-anak muda tidak seharusnya sering pindah perusahaan. 

Istri Bill Gates Ungkap Tips Cara Mengatasi Stres untuk Orangtua Bekerja

Menjadi pekerja sekaligus orangtua tentu bukan hal yang mudah. Meski tak selalu diperlihatkan pasti ibu dan ayah pernah merasa stres dengan kedua peran mereka. Hal itu bahkan dialami oleh istri dari orang terkaya Bill Gates. Bertugas sebagai ibu dari tiga anak dan mengurus banyak pekerjaan lain, Melinda Gates punya trik mengurangi stres yang bisa diterapkan para orangtua.

Melinda Gates dikenal sebagai filantropis salah satu badan amal terbesar di dunia bersama sang suami. Selain itu, Melinda juga punya beberapa pekerja lain, salah satunya memimpin Pivotal Ventures. Perusahaan tersebut diketahui menginvestasi dan menginkubasi berbagai proyek termasuk yang dipimpin oleh para wanita. 

Kisah Inspiratif Kehidupan Nyata Seorang Jack Ma

Jack Ma terlahir pada tanggal 10 September 1964 di Provinsi Hangzhou. Pria ini melalui masa kecil yang tidak mudah karena berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dia pun memutar otak supaya dapat menjadi orang yang sukses.

Saat umurnya 12 tahun, Jack Ma berusaha mempelajari bahasa Inggris secara autodidak dengan mendengarkan siaran radio. Tak hanya itu, setiap hari dia pergi ke Distrik West Lake untuk bertemu dengan turis asing dan menawarkan menjadi pemandu gratis supaya dia bisa berlatih bahasa Inggris. Hal tersebut dilakukannya kurang lebih selama delapan tahun.

Ini Dampaknya Jika Kamu Terlalu Banyak Buka Tab Browser Saat Kerja

Hampir semua orang membuka browser di komputer saat bekerja. Biasanya para profesional membuka email dan beberapa website terkait tugas. 

Meski begitu, banyak orang membuka beberapa tab sekaligus meski tidak selalu berhubungan dengan pekerjaan, misalnya media sosial. Terlihat seperti sesuatu yang sepele dan tidak mengganggu, tapi menurut pakar buka banyak tab mempengaruhi fokus bahkan mood.

Bukan Orang Pintar, Bos AirAsia Bocorkan Kriteria yang Dicari Perusahaan

Kepintaran tentu dibutuhkan untuk bisa sukses dalam pekerjaan. Namun kadang nilai tinggi atau lulus dari universitas bergengsi saja tidak cukup untuk membuat seseorang bisa diterima di perusahaan besar. Hal tersebut diungkap oleh bos AirAsia, Tony Fernandes. Ia mengaku jika nilai akademis bukanlah yang dicarinya ketika menerima pegawai baru tapi orang-orang 'lapar'.

Hal tersebut disampaikannya ketika mengisi konferensi Money 20/20 di Singapura. Dalam acara itu, Tony Fernandes mengungkap alasan utama mengapa AirAsia menjadi salah satu perusahaan paling menarik di Malaysia. Menurut Tony, kuncinya adalah pada perekrutan. Ia mengaku selalu mencari 'orang-orang yang lapar' dan 'ingin membuktikan'.