Salah satu perdebatan yang sering muncul di kalangan profesional saat ini adalah siapa talent yang akan lebih menguasai pangsa kerja di masa depan. Apakah itu orang-orang generalis atau spesialis?
Generalis adalah mereka yang memiliki beberapa skill serta memahami berbagai hal dalam satu bidang atau lebih. Misalnya saja seorang tukang kayu yang bisa membetulkan pipa bocor atau atap yang bocor. Atau seorang marketer yang dapat menguasai beberapa platform pengiklanan dari mulai sosial media, televisi hingga platform iklan jenis lain.
Orang-orang dengan tipe generalis tersebut sangat cocok dengan tipe ekonomi freelance atau jenis pekerjaan yang tidak terikat. Akan lebih mudah bagi mereka untuk memasarkan diri mereka. Hanya saja, si generalis memiliki kelemahan bahwa ketika mereka bisa melakukan segala hal, mereka tidak memiliki keterampilan mendalam dalam satu bidang. Dikarenakan telah mempelajari banyak hal, kemungkinan untuk menguasai suatu keterampilan secara mendalam dan keseluruhan menjadi lebih kecil.
Baca juga: Agar Lolos Wawancara Kerja, Jangan Lakukan 4 Hal Ini
Sebaliknya, kaum spesialis adalah mereka yang sangat fokus pada satu bidang dan menguasai bidang tersebut dengan sangat baik. Beberapa contoh tipe spesialis ini antara lain ahli kelistrikan atau programmer. Keuntungan yang diperoleh apabila Anda merupakan tipe spesialis adalah Anda bisa menciptakan personal brand yang akan dengan mudah dikenali orang lain. Sehingga ketika seseorang mendapatkan sebuah masalah dan memerlukan solusi terpercaya, ia akan langsung mengingat nama spesialis ini.
Namun, tipe ini pun memiliki kekurangan. Misalnya saja ketika mereka dihadapkan pada jenis pekerjaan yang membutuhkan lebih dari sekedar keahlian khusus, tetapi pemahaman terhadap keseluruhan tema dalam bidang yang sedang dikerjakan. Menguasai satu jenis keahlian secara mendalam memang dapat membuka beberapa kesempatan. Namun, di sisi lain juga menjadi limitasi karena harus fokus pada satu area saja.
Lantas jika dibandingkan, mana yang lebih unggul dalam persaingan tenaga kerja di masa mendatang? Ternyata bukan salah satu di antara keduanya. Dan untuk memenangkan persaingan, setiap orang harus dapat memadukan keduanya.
Menjadi talent yang berwawasan dan juga ahli dalam satu bidang, layaknya huruf ‘T’. Garis atas horizontal pada huruf T melambangkan pengetahuan yang luas sedangkan garis vertikal melampangkan kedalaman keterampilan yang dimiliki. Tipe karyawan ini disebut sangat ideal karena mereka memiliki basis yang kuat tentang pengetahuan secara general. Di sisi lain, ia juga memiliki keterampilan yang mumpuni untuk memberikan sebuah solusi terhadap suatu masalah. Sangat penting bagi kita untuk disiplin dan fokus sehingga diri makin berkembang dan kemampuan semakin bertambah.
Masa depan dari dunia kerja tentunya akan menghadirkan perubahan baik itu secara drastis mapun dalam batas wajar. Namun, dengan bekal kemampuan terpola huruf T tersebut, seorang talent tidak perlu lagi khawatir akan kalah dalam persaingan.
Sumber
Generalis adalah mereka yang memiliki beberapa skill serta memahami berbagai hal dalam satu bidang atau lebih. Misalnya saja seorang tukang kayu yang bisa membetulkan pipa bocor atau atap yang bocor. Atau seorang marketer yang dapat menguasai beberapa platform pengiklanan dari mulai sosial media, televisi hingga platform iklan jenis lain.
Orang-orang dengan tipe generalis tersebut sangat cocok dengan tipe ekonomi freelance atau jenis pekerjaan yang tidak terikat. Akan lebih mudah bagi mereka untuk memasarkan diri mereka. Hanya saja, si generalis memiliki kelemahan bahwa ketika mereka bisa melakukan segala hal, mereka tidak memiliki keterampilan mendalam dalam satu bidang. Dikarenakan telah mempelajari banyak hal, kemungkinan untuk menguasai suatu keterampilan secara mendalam dan keseluruhan menjadi lebih kecil.
Baca juga: Agar Lolos Wawancara Kerja, Jangan Lakukan 4 Hal Ini
Sebaliknya, kaum spesialis adalah mereka yang sangat fokus pada satu bidang dan menguasai bidang tersebut dengan sangat baik. Beberapa contoh tipe spesialis ini antara lain ahli kelistrikan atau programmer. Keuntungan yang diperoleh apabila Anda merupakan tipe spesialis adalah Anda bisa menciptakan personal brand yang akan dengan mudah dikenali orang lain. Sehingga ketika seseorang mendapatkan sebuah masalah dan memerlukan solusi terpercaya, ia akan langsung mengingat nama spesialis ini.
Namun, tipe ini pun memiliki kekurangan. Misalnya saja ketika mereka dihadapkan pada jenis pekerjaan yang membutuhkan lebih dari sekedar keahlian khusus, tetapi pemahaman terhadap keseluruhan tema dalam bidang yang sedang dikerjakan. Menguasai satu jenis keahlian secara mendalam memang dapat membuka beberapa kesempatan. Namun, di sisi lain juga menjadi limitasi karena harus fokus pada satu area saja.
Lantas jika dibandingkan, mana yang lebih unggul dalam persaingan tenaga kerja di masa mendatang? Ternyata bukan salah satu di antara keduanya. Dan untuk memenangkan persaingan, setiap orang harus dapat memadukan keduanya.
Menjadi talent yang berwawasan dan juga ahli dalam satu bidang, layaknya huruf ‘T’. Garis atas horizontal pada huruf T melambangkan pengetahuan yang luas sedangkan garis vertikal melampangkan kedalaman keterampilan yang dimiliki. Tipe karyawan ini disebut sangat ideal karena mereka memiliki basis yang kuat tentang pengetahuan secara general. Di sisi lain, ia juga memiliki keterampilan yang mumpuni untuk memberikan sebuah solusi terhadap suatu masalah. Sangat penting bagi kita untuk disiplin dan fokus sehingga diri makin berkembang dan kemampuan semakin bertambah.
Masa depan dari dunia kerja tentunya akan menghadirkan perubahan baik itu secara drastis mapun dalam batas wajar. Namun, dengan bekal kemampuan terpola huruf T tersebut, seorang talent tidak perlu lagi khawatir akan kalah dalam persaingan.
Sumber
Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar