Kesehatan merupakan suatu kekayaan. Dalam dunia bisnis, secara harfiah karyawan yang sehat menghasilkan kinerja yang lebih baik. Hal itulah yang membuat seorang CEO dari perusahaan di Jepang yang memberikan waktu liburan ekstra untuk karyawan yang tak merokok, dan mereka yang berhenti merokok.
Perusahaan pemasaran yang berbasis di Tokyo, Piala inc, ini memutuskan memberikan cuti tambahan setelah karyawannya yang tak merokok mengeluh, karena bekerja lebih keras. Mereka juga mengeluh bahwa karyawan yang merokok menyebabkan budaya kerja tidak efisien di perusahaan.
"Staf non-perokok kami memberi pesan di kotak saran perusahaan dan
mengatakan bahwa jeda untuk merokok menyebabkan masalah," jelas Hirotaka Matshushima, juru bicara Piala Inc dilansir Telegraph.
CEO perusahaan pun setuju atas saran tersebut. Pihak Piala Inc. memberikan seluruh karyawannya yang tak merokok tambahan beberapa hari untuk libur atau cuti.
"Saya berharap dapat mendorong karyawan untuk berhenti merokok melalui pemberian insentif daripada hukuman atau pemaksaan." ujar sang CEO, Takap Asuka kepada Kyodo News.
Dalam sebuah kebijakan perusahaan baru-baru ini, pekerja yang tak merokok diberikan enam hari libur ekstra. Sejak hari pertama diperkenalkan, kebijakan tersebut pun sukses besar. Terdapat 30 karyawan perusahaan yang telah berhenti merokok di tempat kerja, dan setidaknya 4 orang benar-benar berhenti merokok sejak saat itu.
Anggi Mayasari
Sumber
Perusahaan pemasaran yang berbasis di Tokyo, Piala inc, ini memutuskan memberikan cuti tambahan setelah karyawannya yang tak merokok mengeluh, karena bekerja lebih keras. Mereka juga mengeluh bahwa karyawan yang merokok menyebabkan budaya kerja tidak efisien di perusahaan.
"Staf non-perokok kami memberi pesan di kotak saran perusahaan dan
mengatakan bahwa jeda untuk merokok menyebabkan masalah," jelas Hirotaka Matshushima, juru bicara Piala Inc dilansir Telegraph.
CEO perusahaan pun setuju atas saran tersebut. Pihak Piala Inc. memberikan seluruh karyawannya yang tak merokok tambahan beberapa hari untuk libur atau cuti.
"Saya berharap dapat mendorong karyawan untuk berhenti merokok melalui pemberian insentif daripada hukuman atau pemaksaan." ujar sang CEO, Takap Asuka kepada Kyodo News.
Dalam sebuah kebijakan perusahaan baru-baru ini, pekerja yang tak merokok diberikan enam hari libur ekstra. Sejak hari pertama diperkenalkan, kebijakan tersebut pun sukses besar. Terdapat 30 karyawan perusahaan yang telah berhenti merokok di tempat kerja, dan setidaknya 4 orang benar-benar berhenti merokok sejak saat itu.
Anggi Mayasari
Sumber
Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar