Kesuksesan memang jarang bisa didapatkan dalam waktu singkat. Namun bukan berarti itu mustahil diwujudkan. Bagi Anda yang tengah pesimis dengan masa depan atau tidak semangat bekerja patut menengok kisah wanita bernama Julissa Arce ini. Julissa sukses naik jabatan dengan cepat di usianya yang masih muda. Dari bekerja magang, ia pun bisa naik ke posisi vice president dalam waktu lima tahun saja.
Julissa pun bukan bekerja di sembarang perusahaan. Wanita lulusan University of Texas Austin itu bekerja di kantor finansial Goldman Sachs. Perjuangan Julissa untuk meraih sukses pun semakin menantang dengan statusnya sebagai imigran. Untungnya, hal tersebut tak membuat Julissa patah semangat namun justru menjadikannya gigih mencapai kesuksesan.
"Aku adalah wanita, aku adalah wanita Hispanic, aku tidak punya koneksi dan surat legal untuk bekerja. Wall Street adalah tempatnya para pria, aku tidak punya 'keanggotaan'. Meski begitu, aku tertarik pada Wall Street dan mau mengerahkan segala usaha untuk masuk ke sana," kata Julissa kepada CNBC.
Karier Julissa bermula dari keinginanya untuk magang. Ketika masih mahasiswa, ia melihat sebuah poster bertuliskan 'Hasilkan $10,000 (Rp 132 juta) di musim panas dengan magang di Wall Street'. Sebagai orang yang hanya punya uang $5 (Rp 66 ribuan) di kantungnya, ia pun sangat tertarik. Tidak terlalu mengerti Wall Street walau kuliah di jurusan bisnis, Julissa pun harus mempelajarinya terlebih dahulu bahkan kerja magang di tempat lain.
Sayangnya, ketika itu Julissa tidak bisa mendapatkan kerja magang berbayar. Untuk menghidupi keseharian, ia pun harus bekerja paruh waktu bahkan menjadi badut Chicago Fire dalam berbagai acara. Wanita yang kini berusia 27 tahun tersebut juga harus tinggal di rumah orangtua yang jauh dari kampus untuk berhemat. Selagi itu, Julissa masih harus memastikan nilainya bagus agar bisa diterima magang.
Meski tidak langsung diterima di Wall Street, ia memperoleh tawaran dari Goldman Sachs yang didapatkan ketika jadi badut. "Ketika aku (magang) di Goldman, aku menciptakan rencana untuk mengubah kerja magangku menjadi kerja penuh waktu. Ketika aku dapat tawaran jadi karyawan, aku mengubah rencana itu menjadi 'Bagaimana menjadi partner wanita Hispanic pertama di Goldman'," ungkapnya.
Selama bekerja di Goldman, Julissa pun selalu kompetitif dan inisiatif untuk meningkatkan kariernya. Ia bahkan sering berdiskusi dengan bos mengenai apakah dirinya pantas dipromosikan atau peningkatan seperti apa yang patut didapatkan. Dalam waktu lima tahun bekerja di sana, ia berhasil naik jabatan beberapa kali, d analyst ke asociate, dari associate ke vice president. Julissa yang dulunya dapat $10,000 (Rp 132 juta) sebagai anak magang bisa menerima $340,000 (Rp 4,5 miliar) sebagai vice president.
"Pelajaran nomor satu yang aku pelajari bahwa setiap ada kemauan, ada jalan. Menavigasi dunia di mana pria masih berkuasa tidaklah mudah. Melihat masa depanku di mana aku setiap hari takut ditangkap karena tidak punya surat legal, tidaklah mudah. Tapi di mana ada kemauan, pasti ada jalan," kata wanita yang kini jadi penulis, speaker, dan advocate itu.
Rahmi Anjani
Sumber
Julissa pun bukan bekerja di sembarang perusahaan. Wanita lulusan University of Texas Austin itu bekerja di kantor finansial Goldman Sachs. Perjuangan Julissa untuk meraih sukses pun semakin menantang dengan statusnya sebagai imigran. Untungnya, hal tersebut tak membuat Julissa patah semangat namun justru menjadikannya gigih mencapai kesuksesan.
"Aku adalah wanita, aku adalah wanita Hispanic, aku tidak punya koneksi dan surat legal untuk bekerja. Wall Street adalah tempatnya para pria, aku tidak punya 'keanggotaan'. Meski begitu, aku tertarik pada Wall Street dan mau mengerahkan segala usaha untuk masuk ke sana," kata Julissa kepada CNBC.
Karier Julissa bermula dari keinginanya untuk magang. Ketika masih mahasiswa, ia melihat sebuah poster bertuliskan 'Hasilkan $10,000 (Rp 132 juta) di musim panas dengan magang di Wall Street'. Sebagai orang yang hanya punya uang $5 (Rp 66 ribuan) di kantungnya, ia pun sangat tertarik. Tidak terlalu mengerti Wall Street walau kuliah di jurusan bisnis, Julissa pun harus mempelajarinya terlebih dahulu bahkan kerja magang di tempat lain.
Sayangnya, ketika itu Julissa tidak bisa mendapatkan kerja magang berbayar. Untuk menghidupi keseharian, ia pun harus bekerja paruh waktu bahkan menjadi badut Chicago Fire dalam berbagai acara. Wanita yang kini berusia 27 tahun tersebut juga harus tinggal di rumah orangtua yang jauh dari kampus untuk berhemat. Selagi itu, Julissa masih harus memastikan nilainya bagus agar bisa diterima magang.
Meski tidak langsung diterima di Wall Street, ia memperoleh tawaran dari Goldman Sachs yang didapatkan ketika jadi badut. "Ketika aku (magang) di Goldman, aku menciptakan rencana untuk mengubah kerja magangku menjadi kerja penuh waktu. Ketika aku dapat tawaran jadi karyawan, aku mengubah rencana itu menjadi 'Bagaimana menjadi partner wanita Hispanic pertama di Goldman'," ungkapnya.
Selama bekerja di Goldman, Julissa pun selalu kompetitif dan inisiatif untuk meningkatkan kariernya. Ia bahkan sering berdiskusi dengan bos mengenai apakah dirinya pantas dipromosikan atau peningkatan seperti apa yang patut didapatkan. Dalam waktu lima tahun bekerja di sana, ia berhasil naik jabatan beberapa kali, d analyst ke asociate, dari associate ke vice president. Julissa yang dulunya dapat $10,000 (Rp 132 juta) sebagai anak magang bisa menerima $340,000 (Rp 4,5 miliar) sebagai vice president.
"Pelajaran nomor satu yang aku pelajari bahwa setiap ada kemauan, ada jalan. Menavigasi dunia di mana pria masih berkuasa tidaklah mudah. Melihat masa depanku di mana aku setiap hari takut ditangkap karena tidak punya surat legal, tidaklah mudah. Tapi di mana ada kemauan, pasti ada jalan," kata wanita yang kini jadi penulis, speaker, dan advocate itu.
Rahmi Anjani
Sumber
Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar