Orang Dewasa Yang Sok Nyuruh Belajar!

Hari 'Pendidikan Nasional' biasanya menjadi hari dimana para orang dewasa belaga sok tahu. Mungkin Anda termasuk salah satunya. Mau bukti? Baiklah.
 
Anda doyan menasihati anak-anak tentang betapa pentingnya pendidikan, iya kan?. Kita menuntut anak-anak agar bersungguh-sungguh belajarnya. Demi masa depan mereka sendiri.
 
Bagaimana kalau ada yang menasihatkan bahwa justru Andalah yang mesti bersungguh-sungguh belajar. Memang, belajar itu penting buat anak Anda. Tapi lebih penting lagi buat orang tua seperti Anda. Saya juga. Kita.
Lho, kok gitu? Memang. Paling mudah kalau menyuruh anak-anak belajar mah. Kita sendiri sudah nggak mau belajar lagi. Merasa sudah dewasa, lalu mengira sudah tidak perlu belajar lagi. Keliru.
 
'Kalau kamu malas belajar, NANTI hidupmu susah lo Nak,' begitu kita katakan pada mereka. Padahal, 'nanti' itu kapan? Nggak jelas. Malahan, banyak orang yang waktu kecilnya bodoh disekolah, tapi setelah dewasa; sukses. Kenapa?
 
Itu karena setelah dewasa justru dia lebih banyak belajar. Dikantor, kalau nggak belajar lagi; Anda bakal ketinggalan. Padahal, realitas orang dewasa bukan 'nanti' seperti anak-anak kita. Melainkan 'sekarang'.
 
Kalau orang dewasa seperti kita nggak mau belajar lagi, maka SEKARANG pun sudah kerasa akibatnya. Nggak perlu nunggu 'nanti'. Indikasinya: dikantor kalah bersaing. Atau karir nggak berkembang. Atau, nyesek mikirin pendapatan yang kurang. Misalnya.
 
Lihat saja, betapa banyak orang yang sok sudah serba pintar dikantor. Diajak belajar hal baru nggak mau. Padahal, kemampuannya sudah jadul. Nggak relevan lagi dengan kebutuhan zaman sekarang. Tersisihlah mereka oleh pendatang baru yang masih muda-mudi.
 
Perhatikan orang-orang sukses disekeliling Anda. Bisa dipastikan jika mereka tidak berhenti mendidik diri. Sudah jadi menejer pun masih belajar itu dan ini. Mengasah diri dengan berbagai pengalaman dan keahlian. Maka karir mereka SEKARANG bagus. Karena, sejak kecil hingga kini, nggak berhenti belajar.
 
Sebaiknya, orang tua seperti kita istirahat dulu deh dari menasihati anaknya agar rajin menuntut ilmu. Di hari pendidikan nasional ini, nasihat itu kita gunakan untuk diri sendiri saja dulu.
 
Katakan pada diri sendiri;"Dadang, masih banyak ilmu yang belum kamu kuasai. Tentang menejemen, tentang kepemimpinan, tentang coaching counseling, tentang marketing, tentang efisiensi, tentang dedikasi, tentang itu dan ini."
 
Kalau nama Anda bukan Dadang, yang tinggal ganti saja dengan nama Anda sebenarnya kan. Dengan ilmu yang sudah Anda miliki, pencapaian Anda sudah setinggi itu. Kalau ilmu Anda bertambah, mungkin pencapaiannya juga bertambah kan?
 
Selamat hari pendidikan nasional teman. Hari ini, bukan hanya milik anak sekolahan. Melainkan juga milik para profesional yang sadar bahwa masih banyak kesempatan yang bisa diraihnya. Dalam karirnya. Maupun dalam aspek kehidupan lainnya. Melalui proses belajar, yang tiada akhir.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!

Catatan kaki:
Jika seseorang masih berjibaku mengatasi tantangan hidup, itu menandakan bahwa dia masih perlu belajar banyak hal. Kalau semua permasalahan hidup Anda sudah teratasi dengan baik, bolehlah Anda tidak belajar lagi. Tapi kalau masih suka kerut-kerut dahi, artinya ya mesti belajar lagi kita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar