Menu

6 Cara yang Bisa Dilakukan Agar Pekerjaan Tidak Membuat Stres

Stres karena pekerjaan kerap kali dialami karyawan. Biasanya yang dapat menyebabkan stres saat bekerja adalah persaingan antarkaryawan, pekerjaan yang terlalu menumpuk, konflik dengan atasan, atau jenuh dengan pekerjaan. Apapun yang dapat menyebabkan Anda stres, tidak boleh dibiarkan berlarut-larut sehingga dapat mengganggu kualitas hidup. Cobalah 6 cara ini untuk mengatasi stres karena pekerjaan, agar dapat menyeimbangkan dunia kerja dan kehidupan pribadi. 

Zaman Sekarang, Melamar Kerja Harusnya Cukup dengan Satu Lembar CV Saja

Selamat tinggal masa CV berlembar-lembar! Jika Anda tengah menyusun curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup untuk melamar kerja, pastikan itu dibuat seringkas mungkin. Erwin Parengkuan, presenter, public speaker sekaligus image consultant, malah menganjurkan CV tidaklah lebih dari satu lembar.

"Di zaman serba dinamis ini, CV seharusnya sudah tidak berlembar-lembar lagi. Kalau kebanyakan orang juga malas membacanya. Kalau bisa dibuat satu lembar justru lebih baik. Harus ringkas dan to the point supaya perekrut kerja lebih mudah memahami," ujar Erwin di sela peluncuran "Garnier Academy: Project 1 Week" di kawasan Senayan, Jakarta.

Menurut Riset, 4 Hobi Ini Bisa Kembangkan Karier Anda

Demi kebaikan karier, hindari menghabiskan waktu akhir pekan dengan bermalas-malasan. Jika bisa, coba lakukan hobi-hobi Anda sehingga pekerjaan lebih berkembang. Karena berdasarkan berbagai riset, ada sejumlah hobi yang bisa membawa manfaat di tempat kerja. Apa saja?

1. Seni
Anda memiliki hobi di bidang seni, seperti melukis, bermain musik, atau membuat kerajinan? Lakukan saja hobi tersebut saat pekerjaan sedang sangat membebani pikiran. Menurut penelitan yang dilakukan Texas State University, seni berpengaruh secara dramatis terhadap masalah kecemasan. Untuk melepaskan rasa stres, Anda pun tak perlu sangat ahli dalam bidang seni.

7 Bahasa Tubuh Ini Bisa Buat Wanita Tampak Lebih Percaya Diri

Wanita sering dihadapkan dengan situasi menegangkan yang membuat mereka gugup, misalnya wawancara kerja atau kencan pertama. Di saat-saat seperti itu, kegugupan sering membuat penampilan tak maksimal hingga menurunkan rasa percaya diri. Namun hal tersebut bisa diakali. Profesor Harvard Amy Cuddy melakukan penelitian terhadap bahasa tubuh yang dapat membuat mereka lebih terlebih berdaya. Menurutnya memperbaiki cara berdiri, duduk, dan bicara dapat menaikkan percaya diri hingga menaikan tingkat testoteron hingga 20%. Berikut beberapa caranya:

1. Pundak Tegak
Pundak yang turun bisa mengesankan bahwa Anda tidak tertarik atau minder. Untuk tampil lebih powerful, usahakan agar pundak selalu terlihat tegak dan tidak membungkuk. Wanita memang umumnya menunjukkan bahasa tubuh yang lebih tertutup dari pria sehingga membuat mereka terlihat kurang berdaya. Amy pun menyarankan wanita bersikap seperti pria saat sedang merasa percaya diri, yakni dengan mengangkat dagu, melebarkan kaki, dan mengangkat tangan. Usahakan juga untuk tidak tampak membungkuk karena terlalu banyak main ponsel.

Hindari 4 Hal Ini Saat Negosiasi untuk Gaji yang Lebih Tinggi

Siapa yang tidak mau punya gaji besar? Untuk hal ini, Anda memang harus mengusahakannya sendiri yakni dengan negosiasi gaji. Meminta penghasilan yang lebih banyak memang tidak bisa dilakukan tiba-tiba. Anda perlu menemukan saat yang tepat, misalnya ketika dibajak perusahaan lain atau pasca meraih prestasi kerja. Saat mengusahakan negosiasi penghasilan, hindari pula empat kesalahan berikut agar permohonan sukses dikabulkan:

1. Diskusi Situasi Pribadi

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Ambil Tawaran Kerja Sambilan

Kerja sambilan memang tidak selalu semata-mata dilakukan karena uang. Selain untuk menambah kecukukan kebutuhan ekonomi, banyak orang memiliki lebih dari satu pekerjaan demi mengembangkan karier atau hobi. Hal itu juga tak jarang dilakukan oleh wanita terutama mereka yang memiliki kemampuan khusus seperti merias wajah atau memasak. Punya kerja sambilan memang tidak selalu mudah apalagi bila Anda sudah berkeluarga. Sebelum mengambil tawaran kerja sambilan, ini yang perlu Anda perhatikan.

5 Bahasa Tubuh yang Bisa 'Menolong' Karier Anda

Ilmu dan keahlian terkait bidang kerja saja kadang tak cukup untuk membawa karier ke tingkat selanjutnya. Diperlukan pula kemampuan untuk menggunakan bahasa atau sikap tubuh yang baik agar Anda bisa lebih dipercaya. Misalnya dengan menampilkan gestur yang powerful namun luwes sehingga bisa dihormati dan disukai dalam waktu yang bersamaan. Memang tidak semua orang dikaruniai kemampuan 'akting' seperti itu namun bukan berarti tersebut tak mungkin dipelajari. Berikut lima gestur tubuh yang patut diterapkan di kantor:

3 Langkah Bijaksana Ketika Rekan Kerja Curi Ide Anda

Semua orang tentu tidak ingin kecurian. Bukan hanya kecurian barang namun juga buah pikiran. Terlebih jika ide tersebut sifatnya inovatif dan potensial menghasilkan pujian dari atasan. Anda pasti kesal jika mengetahui ada seorang rekan yang mengakui gagasan tersebut sebagai miliknya.

Bila hal tersebut tengah terjadi pada Anda, ada baiknya untuk tidak tinggal diam. Namun jangan pula terlalu gegabah untuk menuduh rekan itu telah mencuri ide Anda. Berikut tiga langkah bijaksana yang bisa dilakukan:

1. Tetap Tenang

Tips Menulis Tangan yang Baik Saat Tes Wawancara Kerja

Selain membawa CV serta dokumen pribadi, pelamar kerap diminta untuk menulis dengan tangan saat sesi wawancara kerja. Baik itu untuk mengisi biodata diri, menjawab psikotes, atau mengetahui kemampuan bahasa. Selain untuk mengumpulkan data serta memahami tingkat kompetensi calon pegawai, hal tersebut sering dilakukan demi menganalisa kepribadian.

Ya, karakter seseorang bisa dibaca melalui tulisan tangannya. Ilmu tersebut dinamakan grafologi. Ahli grafologi yang mendapatkan sertifikasi dari Amerika

Hindari Kata-kata Klise Ini di CV Jika Tak Ingin Dianggap Pelamar Pemalas

CV atau riwayat hidup menjadi satu-satu alat untuk 'mempromosikan diri' saat melamar kerja. Wajar saja, jika para pelamar ingin 'mengiklankan' dirinya dengan sebaik-baiknya. Salah satunya adalah dengan mendeskripsikan diri sebagai seorang pekerja keras hingga berdedikasi. Namun hindari menggunakan kata-kata yang terlalu klise untuk menggambarkan potensi diri. Karena menurut para ahli, hal tersebut bisa membuat perekrut kerja menilai Anda negatif.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh PurpleCV.co.uk. Alasannya memang cukup masuk akal yakni karena kata-kata klise sudah terlalu sering digunakan sehingga terdengar tidak menyesankan. Kata-kata tersebut antara lain, pekerja keras, dapat diandalkan, pekerja tim, berdedikasi, memiliki passion atau minat tinggi, pemikir strategi, dan dinamis.

4 Tips Membicarakan Negosiasi Gaji Saat Interview Kerja

Selain dokumen penting serta mental, Anda juga perlu menyiapkan sejumlah pertanyaan untuk dilontarkan kepada perekrut saat interview kerja. Mulai dari detail tugas keseharian hingga penghasilan bulanan. Jika ternyata gaji yang ditawarkan tidak sebanding dengan ekspektasi Anda, tak ada salahnya untuk melakukan negosiasi sejak awal. Bagi sebagian orang, topik ini memang dianggap tabu untuk dibahas saat wawancara kerja. Agar Anda dapat membicarakannya dengan lebih 'halus', simak empat tipsnya berikut ini yang dikutip dari situs Time:

1. Gali Informasi

5 Kebiasaan di Media Sosial yang Bisa Membuat Pelamar Tak Diterima Kerja

Sebelum melamar kerja, pastikan jika media sosial Anda bersih dari hal-hal negatif. Menurut sejumlah riset, perekrut saat ini mempertimbangkan isi Facebook, Twitter, atau Instagram sebelum menerima seorang pelamar. Anda memang tidak disarankan untuk bersikap palsu dengan mengunggah hal-hal yang baik hanya demi citra positif. Namun ada baiknya untuk menghindari lima kesalahan berikut agar tidak membuat perekrut jadi mundur untuk menerima Anda:

1. Bicara Keburukan Rekan
Banyak orang tak sadar akan akibat kurangnya tanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Salah satunya adalah dengan membicarakan

Jangan Putus Asa, Ini yang Perlu Dilakukan Pasca Kegagalan Karier

Kehidupan karier memang seharusnya tidak berjalan terlalu mulus. Demi mengembangkan ilmu dan pengalaman, Anda perlu menghadapi sejumlah tantangan bahkan kegagalan. Saat menemui tantangan Anda mungkin masih berharapan untuk bisa mengatasinya namun bagaimana jika Anda telah dikatakan gagal? Marah, kecewa, dan malu pada diri sendiri cukup wajar dirasakan. Namun bagaimana bangkit dan membuktikan diri setelahnya adalah yang paling utama. Inilah enam tips hadapi kegagalan dalam karier atau bisnis:

1. Hindari Keras Kepala
Setelah Anda diklaim salah atau gagal sebaiknya jangan bersikap keras kepala

Penggunaan Ponsel Pintar Membuat Pekerja Kantoran Sering Sakit

Agar karier cepat berkembang tentu Anda perlu banyak terlibat dalam proyek perusahaan. Hal tersebut tidak bisa dilakukan secara sempurna jika Anda sering tak masuk kerja karena sakit. Sakit memang manusiawi namun hal tersebut tentu bisa diminimalisir. Selain dengan menjaga kesehatan, Anda mungkin dapat mulai mengurangi penggunaan ponsel pintar. Mengapa? Menurut laporan terbaru, terlalu sering memakai handphone membuat pekerja lebih mudah terjangkit penyakit.

Manfaat Santap Makan Siang Bersama Rekan Kerja Satu Tim

Menikmati waktu istirahat bersama teman kerja menjadi rutinitas sebagian besar karyawan. Namun ada pula karyawan yang lebih senang menyantap makan siang sendirian, terutama di meja kerjanya. Meski hal itu tidak dilarang, sesekali mengajak teman untuk menyantap hidangan bersama tentu tak ada salahnya. Terlebih, aktivitas itu bisa meningkatkan performa kerja.

Hal tersebut terungkap dalam hasil penelitian terbaru yang dilakukan terhadap pemadam kebakaran di kota-kota besar Amerika Serikat. Riset yang diprakarsai para peneliti di Cornell University tersebut mengamati jika semakin sering makan bersama, semakin kompak karyawan dalam bekerja.

For Boss Only! Agar Karyawan Tetap Semangat Kerja Setelah Liburan

Lesu dan kurang bersemangat kerja adalah permasalahan klasik yang kerap dialami para karyawan di pekan pertama kerja setelah liburan panjang. Tentunya ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi para atasan yang membawahi mereka. 

Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan bagi mereka yang memegang posisi pimpinan untuk membangun kembali semangat bawahan atau karyawan mereka. 

Ketika Notifikasi Email Membuat Karyawan Stres di Tempat Kerja

Sering merasa stres di kantor, khususnya saat berada di meja kerja? Bisa jadi bukan karena pekerjaan yang tak kunjung selesai atau dikejar deadline. Email yang menumpuk dan belum terbaca di inbox, juga berpotensi membuat seseorang stres saat bekerja.

Penyebab stres bukan karena terlalu banyaknya jumlah pesan namun lebih pada kebutuhan untuk bisa mengontrol email-email yang masuk seharian. Kebutuhan itu berubah menjadi sesuatu yang obsesif sehingga tak jarang menimbulkan stres.

Jawaban Ketika HRD Tanya Mengapa Anda yang Pantas Diterima Kerja

Interview kerja termasuk momen paling menentukan dalam perjalanan karier seseorang. Wajar jika para pelamar merasa gugup meski sudah selangkah lebih maju dalam mendapatkan pekerjaan. Hal yang paling ditakutkan biasanya adalah sesi tanya-jawab. Pelamar potensial umumnya khawatir tidak bisa atau tidak tepat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan HRD atau manajer.

Salah satu pertanyaan yang paling sering dilontarkan perekrut adalah, 'Menurut Anda mengapa Anda yang pantas diterima bekerja di perusahaan ini?' Kebanyakan

Jangan Hanya Bermuram, Ini 5 Cara Hadapi Bad Day di Tempat Kerja

Setiap karyawan pasti pernah mengalami hari yang buruk atau bad day di tempat kerja. Saat bad day menimpa semua hal sepertinya tidak ada yang berjalan lancar sehingga membuat Anda merasa sial. Menurut sebuah riset yang dilakukan Harvard Business Review, ketika seorang pekerja mendapatkan hari yang buruk, mood-nya jadi berubah sehingga mengurangi produktivitas. Hal tersebut bisa mengurangi kesempatan mereka untuk dipromosikan hingga membahayakan kesehatan. Agar hari buruk tidak mempengaruhi karier Anda, inilah lima cara menghadapinya: