Penyebab stres bukan karena terlalu banyaknya jumlah pesan namun lebih pada kebutuhan untuk bisa mengontrol email-email yang masuk seharian. Kebutuhan itu berubah menjadi sesuatu yang obsesif sehingga tak jarang menimbulkan stres.
Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat dalam British Psychological Society, orang cenderung menjadi stres ketika melihat ada tanda notifikasi email yang masuk. Tingkat stres bisa lebih tinggi apabila Anda mengecek pesan masuk di pagi hari atau ketika sudah larut malam.
Penelitian yang dilakukan The Future Work Centre itu melibatkan 2.000 orang sebagai responden dari berbagai bidang kerja dan industri di Inggris. Survey menemukan bahwa hampir setengah responden menerima notifikasi email dan 62 persen menyalakan notifikasi email mereka di ponsel seharian.
Tanda merah yang muncul secara konstan pada ikon 'pesan' di smartphone bisa menyebabkan orang stres karena merasa ada 'kewajiban' untuk selalu mengeceknya. Hal tersebut menimbulkan sindrom yang disebut 'perceived email pressure', yaitu tekanan untuk selalu menyediakan waktu memeriksa dan membuka email.
Umumnya, email juga terkoneksi dengan smartphone sehingga Anda bisa mengecek pesan masuk kapanpun dan dimanapun. Sayangnya hal tersebut meningkatkan risiko stres yang juga bisa terjadi di luar jam kantor.
Saat melihat notifikasi pesan masuk di jalan, kemungkinan stres juga akan 'mengiringi' perjalanan Anda dari kantor ke rumah. Bahkan ketika Anda sudah berada di rumah, liburan atau bersantai. Solusi yang bisa disarankan untuk mengatasi stres akibat email adalah menonaktifkan notifikasi pesan masuk saat Anda di rumah atau sedang tidak berada di lingkungan kerja.
Cara lainnya adalah menghapus email-email yang telah dibaca dan dirasa tidak terlalu penting untuk disimpan dalam waktu lama. Meskipun notifikasi tetap ada, setidaknya mata Anda tidak terlalu terganggu saat melihat ribuan email yang telah masuk.
Hestianingsih - wolipop
Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar