"Di zaman serba dinamis ini, CV seharusnya sudah tidak berlembar-lembar lagi. Kalau kebanyakan orang juga malas membacanya. Kalau bisa dibuat satu lembar justru lebih baik. Harus ringkas dan to the point supaya perekrut kerja lebih mudah memahami," ujar Erwin di sela peluncuran "Garnier Academy: Project 1 Week" di kawasan Senayan, Jakarta.
Perusahaan-perusahaan di luar negeri, khususnya Amerika, kata Erwin, sudah menerapkan peraturan CV satu lembar bagi para pelamar kerjanya atas alasan efisiensi waktu saat mengkualifikasi orang yang tepat.
Soal konten CV, pendiri sekolah public speaking TALKinc itu menekankan beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian para pelamar agar informasi dalam CV tersampaikan dengan maksimal walau hanya dalam selembar.
Pastikan seluruh informasi mendasar terkait biodata diri sudah tercantum dalam CV. Setelah itu, masukkan riwayat kerja, kelebihan diri, keahlian, serta pengalaman Anda berorganisasi.
"Bukan organisasi di mana Anda sekedar jadi anggotanya saja. Tapi cantumkan organisasi yang Anda sangat berkontribusi di dalamnya," jelas pria berdarah Minahasa itu.
Selain menghemat ruang di CV, pencantuman tersebut akan lebih menarik atensi perusahaan yang diminati. Ketika lolos ke tahap wawancara, Anda dapat menggunakan komponen tersebut untuk 'menjual diri' Anda lebih lagi tentunya dalam koridor berbahasa yang tidak terkesan menyombongkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar