Menurut penelitian dan pakar, kemampuan wanita dalam bernegosiasi gaji masih kurang dibanding pria. Hal tersebut dikatakan menjadi salah satu alasan penghasilan pria terkadang lebih tinggi dari wanita. Beberapa hal yang menyebabkannya adalah wanita lebih mudah merasa puas dan sungkan untuk meminta. Karenanya, saat Anda diterima di kantor baru, pertimbangkan tujuh strategi negosiasi gaji berikut:
1. Beri Kisaran Gaji
Saat diterima bekerja, biasanya perusahaan akan menanyakan berapa gaji yang Anda inginkan. Ketika itu, disarankan untuk tidak memberi kisaran persis namun jangkauan sebagai strategi negosiasi gaji. Misalnya jika Anda mengincar
gaji Rp 1 juta, beri tahu HRD bahwa kisaran penghasilan yang diinginkan adalah Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Hal ini dilakukan agar masih ada kemungkinan untuk mendapatkan gaji lebih dari perkiraan.
2. Riset Dulu
Strategi negosiasi gaji yang juga penting diketahui adalah menawarkan angka berdasarkan hasil riset di lingkungan. Ketahui terlebih dahulu berapa gaji rekan-rekan dengan posisi dan pengalaman kerja selevel Anda. Kemudian sesuaikan tawaran gaji Anda dengan rata-rata penghasilan mereka dan pengalaman serta kemampuan. Informasi gaji bisa didapat dengan bertanya langsung pada teman dan cari di internet.
Baca Juga : 10 Kebiasaan Patut Ditiru yang Dilakukan Orang Sukses Saat Minggu Malam
3. Minta Tinggi
Banyak wanita merasa sungkan dan kurang percaya diri untuk meminta gaji tinggi. Namun tak ada salahnya mengupayakan penghasilan yang lebih besar saat ada kesempatan negosiasi gaji. Kalaupun ditolak, kemungkinan HRD akan menyarankan angka yang lebih disetujui dan sesuai. Namun jangan pula meminta terlalu harga yang tidak masuk akal sebagai strategi negosiasi gaji Anda.
4. Percaya Diri
Lakukan negosiasi gaji dengan percaya diri. Jika perlu, ungkapkan pula sejumlah pencapaian kerja yang pernah diraih demi mendukung permintaan tersebut. "Jangan bernegosiasi dengan berpikir mengenai apa yang kamu bisa dapat atau apa yang mereka akan berikan. Bernegosiasilah dan minta apa yang kamu inginkan. Aku jamin tidak ada bos yang akan membayar kamu dengan pantas, jadi beri tahu mereka. Dan percaya itu," ungkap Dana White, konsultan kepemimpinan kepada Stylecaster.
5. Jangan Bohong
Demi mendapat penghasilan lebih besar, sebagian orang berbohong mengenai gaji yang didapat saat itu. Sebaiknya jangan jadikan kebohongan sebagai strategi negosiasi gaji Anda. Karena jika ketahuan, reputasi jadi taruhan. "Orang di satu industri sering dekat satu sama lain. Kamu tidak akan tahu siapa mengenal siapa dan siapa yang akan mengetahuinya," tutur Dana.
6. Jika Tidak Ditawari
Beberapa perusahaan tidak menginisiasi pekerja baru untuk menegosiasikan gaji. Jika begitu, Anda sendiri lah yang perlu memulainya. Bahkan jika perusahaan tidak menyetujui tawaran Anda, tidak ada salahnya berusaha meminta, bukan?
Baca Juga : 10 Kemampuan Kerja Wajib Punya Agar Siap Saing di 2020
7. Kompensasi
Tidak disetujui naik gaji? Anda bisa meminta kompensasi lain. Misalnya dengan meminta jatah cuti yang lebih banyak, kesempatan bekerja di rumah, atau tambahan uang transportasi. Tapi jangan pula menerima keputusan itu begitu saja. Ketahui terlebih dahulu apaalasanHRD tidak menyetujui tawaran gaji itu kemudian jadikan bahan pelajaran untuk ke depannya.
Rahmi Anjani
Sumber
1. Beri Kisaran Gaji
Saat diterima bekerja, biasanya perusahaan akan menanyakan berapa gaji yang Anda inginkan. Ketika itu, disarankan untuk tidak memberi kisaran persis namun jangkauan sebagai strategi negosiasi gaji. Misalnya jika Anda mengincar
gaji Rp 1 juta, beri tahu HRD bahwa kisaran penghasilan yang diinginkan adalah Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Hal ini dilakukan agar masih ada kemungkinan untuk mendapatkan gaji lebih dari perkiraan.
2. Riset Dulu
Strategi negosiasi gaji yang juga penting diketahui adalah menawarkan angka berdasarkan hasil riset di lingkungan. Ketahui terlebih dahulu berapa gaji rekan-rekan dengan posisi dan pengalaman kerja selevel Anda. Kemudian sesuaikan tawaran gaji Anda dengan rata-rata penghasilan mereka dan pengalaman serta kemampuan. Informasi gaji bisa didapat dengan bertanya langsung pada teman dan cari di internet.
Baca Juga : 10 Kebiasaan Patut Ditiru yang Dilakukan Orang Sukses Saat Minggu Malam
3. Minta Tinggi
Banyak wanita merasa sungkan dan kurang percaya diri untuk meminta gaji tinggi. Namun tak ada salahnya mengupayakan penghasilan yang lebih besar saat ada kesempatan negosiasi gaji. Kalaupun ditolak, kemungkinan HRD akan menyarankan angka yang lebih disetujui dan sesuai. Namun jangan pula meminta terlalu harga yang tidak masuk akal sebagai strategi negosiasi gaji Anda.
4. Percaya Diri
Lakukan negosiasi gaji dengan percaya diri. Jika perlu, ungkapkan pula sejumlah pencapaian kerja yang pernah diraih demi mendukung permintaan tersebut. "Jangan bernegosiasi dengan berpikir mengenai apa yang kamu bisa dapat atau apa yang mereka akan berikan. Bernegosiasilah dan minta apa yang kamu inginkan. Aku jamin tidak ada bos yang akan membayar kamu dengan pantas, jadi beri tahu mereka. Dan percaya itu," ungkap Dana White, konsultan kepemimpinan kepada Stylecaster.
5. Jangan Bohong
Demi mendapat penghasilan lebih besar, sebagian orang berbohong mengenai gaji yang didapat saat itu. Sebaiknya jangan jadikan kebohongan sebagai strategi negosiasi gaji Anda. Karena jika ketahuan, reputasi jadi taruhan. "Orang di satu industri sering dekat satu sama lain. Kamu tidak akan tahu siapa mengenal siapa dan siapa yang akan mengetahuinya," tutur Dana.
6. Jika Tidak Ditawari
Beberapa perusahaan tidak menginisiasi pekerja baru untuk menegosiasikan gaji. Jika begitu, Anda sendiri lah yang perlu memulainya. Bahkan jika perusahaan tidak menyetujui tawaran Anda, tidak ada salahnya berusaha meminta, bukan?
Baca Juga : 10 Kemampuan Kerja Wajib Punya Agar Siap Saing di 2020
7. Kompensasi
Tidak disetujui naik gaji? Anda bisa meminta kompensasi lain. Misalnya dengan meminta jatah cuti yang lebih banyak, kesempatan bekerja di rumah, atau tambahan uang transportasi. Tapi jangan pula menerima keputusan itu begitu saja. Ketahui terlebih dahulu apaalasanHRD tidak menyetujui tawaran gaji itu kemudian jadikan bahan pelajaran untuk ke depannya.
Rahmi Anjani
Sumber
Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar