Selain dokumen penting serta mental, Anda juga perlu menyiapkan sejumlah pertanyaan untuk dilontarkan kepada perekrut saat interview kerja. Mulai dari detail tugas keseharian hingga penghasilan bulanan. Jika ternyata gaji yang ditawarkan tidak sebanding dengan ekspektasi Anda, tak ada salahnya untuk melakukan negosiasi sejak awal. Bagi sebagian orang, topik ini memang dianggap tabu untuk dibahas saat wawancara kerja. Agar Anda dapat membicarakannya dengan lebih 'halus', simak empat tipsnya berikut ini yang dikutip dari situs Time:
1. Gali Informasi
Sebelum Anda masuk ke ruang intreview, ada baiknya untuk mencari informasi terkini mengenai penghasilan yang biasanya diterima pekerjaan incaran. Anda bisa mencarinya di situs profesional, bertanya pada teman, atau melemparkan topik tersebut pada jejaring sosial seperti LinkedIn. Kemudian sesuaikan gaji itu dengan ekspektasi sehingga penawaran Anda terdengar realitis.
Jika beruntung, Anda pun bisa menggali informasi gaji dari diskusi yang dilakukan saat wawancara. "Itu akan memudahkan Anda dalam negosisasi gaji. Tetapi biasanya perusahaan akan mencermati pengalaman kerja Anda sebelum membocorkan informasi gaji perusahaan mereka," kata ahli karier bernama Lynn Taylor kepada situs Time.
2. 'Belokkan' Pertanyaan
Memulai percakapan mengenai penghasilan mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi Anda. Jika begitu, Anda bisa 'membelokkan' pertanyaan sehingga pembahasan tersebut terasa natural tanpa terdengar sudah direncanakan sejak awal. Menurut Lynn, berusahalah terdengar diplomatis ketika menanyakan perkiraan gaji yang didapat, misalnya dengan berkata, 'Sebenarnya aku fleksibel terhadap gaji. Posisi dan potensi berkembangnya jabatan ini lebih penting untukku dari pada kompensasi. Bisakah kamu membagi informasi mengenai kisaran gaji untuk posisi ini?'.
3. Informasikan Gaji Anda
Anda tentu tak perlu menginformasikan jumlah penghasilan jika tidak ditanya. Namun jika perekrut memberikan kisaran gaji di bawah gaji Anda sebelumnya, ada baiknya untuk menyebutkan. Katakan bila angka tersebut tidak lebih banyak dari gaji Anda di tempat kerja yang lama sehingga Anda tidak sesuai dengan ekspektasi. Diharapkan, perekrut mau menambah gaji Anda setelah mengetahuinya. Ketika melakukannya, hindari berbohong dalam menyebutkan angkanya karena perekrut bisa melacak sejarah Anda.
Namun jangan hanya berpatokan pada gaji. Tanyakan pula fasilitas kompensasi lain, misalnya bonus atau tunjangan. Jika jumlahnya cukup banyak, tak ada salahnya untuk menerima tawaran tersebut walau gaji tidak terlalu besar.
4. Bersikap Jujur
Hampir semua karyawan yang pindah kerja mengharapkan gaji yang lebih besar dari perusahaan sebelumnya. Jika itu juga yang Anda inginkan, ada baiknya untuk bersikap jujur pada perekrut. Hindari mengesankan bahwa penghasilan benar-benar tidak penting untuk Anda namun jangan juga bersikap terlalu sombong. Jadikan hal tersebut topik untuk memulai diskusi gaji.
"Katakanlah, 'Kompensasi adalah hal yang penting, tetapi aku mencari faktor lain dalam pekerjaan berikutnya, misalnya perkembangan karier dan perbedaan produk dan tim. Mungkin kamu bisa menginformasikan jumlah penghasilan untuk posisi ini sehingga bisa kita diskusikan?'." ungkap Lynn.
Rahmi Anjani - wolipop
1. Gali Informasi
Sebelum Anda masuk ke ruang intreview, ada baiknya untuk mencari informasi terkini mengenai penghasilan yang biasanya diterima pekerjaan incaran. Anda bisa mencarinya di situs profesional, bertanya pada teman, atau melemparkan topik tersebut pada jejaring sosial seperti LinkedIn. Kemudian sesuaikan gaji itu dengan ekspektasi sehingga penawaran Anda terdengar realitis.
Jika beruntung, Anda pun bisa menggali informasi gaji dari diskusi yang dilakukan saat wawancara. "Itu akan memudahkan Anda dalam negosisasi gaji. Tetapi biasanya perusahaan akan mencermati pengalaman kerja Anda sebelum membocorkan informasi gaji perusahaan mereka," kata ahli karier bernama Lynn Taylor kepada situs Time.
2. 'Belokkan' Pertanyaan
Memulai percakapan mengenai penghasilan mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi Anda. Jika begitu, Anda bisa 'membelokkan' pertanyaan sehingga pembahasan tersebut terasa natural tanpa terdengar sudah direncanakan sejak awal. Menurut Lynn, berusahalah terdengar diplomatis ketika menanyakan perkiraan gaji yang didapat, misalnya dengan berkata, 'Sebenarnya aku fleksibel terhadap gaji. Posisi dan potensi berkembangnya jabatan ini lebih penting untukku dari pada kompensasi. Bisakah kamu membagi informasi mengenai kisaran gaji untuk posisi ini?'.
3. Informasikan Gaji Anda
Anda tentu tak perlu menginformasikan jumlah penghasilan jika tidak ditanya. Namun jika perekrut memberikan kisaran gaji di bawah gaji Anda sebelumnya, ada baiknya untuk menyebutkan. Katakan bila angka tersebut tidak lebih banyak dari gaji Anda di tempat kerja yang lama sehingga Anda tidak sesuai dengan ekspektasi. Diharapkan, perekrut mau menambah gaji Anda setelah mengetahuinya. Ketika melakukannya, hindari berbohong dalam menyebutkan angkanya karena perekrut bisa melacak sejarah Anda.
Namun jangan hanya berpatokan pada gaji. Tanyakan pula fasilitas kompensasi lain, misalnya bonus atau tunjangan. Jika jumlahnya cukup banyak, tak ada salahnya untuk menerima tawaran tersebut walau gaji tidak terlalu besar.
4. Bersikap Jujur
Hampir semua karyawan yang pindah kerja mengharapkan gaji yang lebih besar dari perusahaan sebelumnya. Jika itu juga yang Anda inginkan, ada baiknya untuk bersikap jujur pada perekrut. Hindari mengesankan bahwa penghasilan benar-benar tidak penting untuk Anda namun jangan juga bersikap terlalu sombong. Jadikan hal tersebut topik untuk memulai diskusi gaji.
"Katakanlah, 'Kompensasi adalah hal yang penting, tetapi aku mencari faktor lain dalam pekerjaan berikutnya, misalnya perkembangan karier dan perbedaan produk dan tim. Mungkin kamu bisa menginformasikan jumlah penghasilan untuk posisi ini sehingga bisa kita diskusikan?'." ungkap Lynn.
Rahmi Anjani - wolipop
Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar