Pic. Source: www.amyreesanderson.com |
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas
kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan
belajar membangun kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)
Masih ingatkah
ketika kita berlatih naik sepeda? Awalnya mungkin di roda belakang sepeda
ditambahkan 2 roda kecil sebagai penyeimbang, setelah itu dicobalah dengan
melepaskannya,
kemudian belajar meluncur tanpa roda penyeimbang. Begitu jatuh,
kita coba lagi. Demikian seterusnya, hingga akhirnya kita bisa menjaga
keseimbangan dan naik sepeda roda dua.
Coba bayangkan,
apabila kita tidak pernah mencoba untuk meluncur tanpa bantuanroda penyeimbang,
maka selamanya kita tidak akan bisa naik sepeda.
Jatuh ketika
berlatih, membuat kita menjadi tahu, bahwa ada yang salah ketika kita melakukannya.
Bisa jadi ketika badan mulai miring ke kanan, kita tidak berusaha mengimbangi
berat badan ke kiri, ataupun kita tidak segera menjejakkan kaki tanah, guna
menahan tubuh agar tidak jatuh. Dari situlah kita tahu, bagaimana cara mengatur
keseimbangan.
Perhatikanlah,
apakah orang-orang di sekitar kita mentertawakan kita ketika kita jatuh dari
sepeda, ataukah memberitahukan dan berteriak-teriak menyemangati agar kita
menjaga keseimbangan? Tentunya yang kedualah yang paling sering terjadi.
Orang-orang tahu, bahwa kita masih berlatih dan sedang mencoba, sehingga mereka
mendukung dengan positif. Lain halnya apabila kita tidak pernah mencoba dan
berlatih, yang ada adalah ketidakmampuan, dan akhirnya cemoohanlah yang kita
terima.
Baca artikel-artikel terbaik yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar