Yang hari ini sedih angkat tangan.
Yang hari ini galau tunjuk jari.
Yang hari ini BeTe ngaku.
Kenapa pada sedih? Mengapa mau galau? Why ngerasa BeTe? Putus
cinta, atasan bikin sebel, bisnis rugi terus, teman sekerja pada engga becus,
sahabat lagi egois, uang di kantong menipis, dan pelanggan pada cerewet semua..
gimana engga sedih coba?
Berpikir positif dong!
Coba kalau yang nulis juga merasakan semua itu, masih bisa
berpikir positif? Eh.. bener. Bener juga. Memang sulit berpikir positif kalau
ngerasa semua itu. He'eh. Sahabat memang jenius.
Baiklah. Kalau begitu saya berhenti mengajak sahabat
berpikir positif. Saya mengajak sahabat main timbangan ajah. Enak kan? Habis
bermain timbangan kita pasti merasa lebih fresh. Yah, kalau setelahnya ternyata
masih stress juga, paling tidak kita sudah mencoba melakukan sesuatu kan?
Yuk kita mulai main timbangan.
Timbangan konvensional biasanya mempunyai dua bidang,
katakanlah bidang kiri dan kanan. Bila bidang kiri bebannya lebih berat, maka
timbangan tersebut condong ke kiri. Bila bidang kiri bebannya sama berat dengan
bidang kanan, maka timbangan tersebut akan berada dalam posisi seimbang. Ketika
bidang di kiri beratnya lebih kecil dari bidang di kanan, sudah tamtu berat
daripada timbangan condong ke sebelah daripada yang kanan. Setujuh?
Nah sekarang mari kita ambil timbangan kita. Kita beri nama
dulu timbangan ini. Namanya adalah Timbangan Rasa. Timbangan Rasa ini juga
mempunyai dua bidang, bidang kiri dan kanan. Bidang kiri bernama bidang
kesedihan dan bidang kanan bernama bidang kebahagiaan. Yang akan kita timbang
disini adalah situasi kita.
Situasi pertama adalah pekerjaan saya menyebalkan. Pekerjaan
menyebalkan tentu saja membuat sedih, maka letakkan di bidang kesedihan. Sekarang
bidang kesedihan terbebani dan bidang kebahagiaan kosong. Condong ke mana timbangannya?
Betul. Condong ke arah kesedihan.
Tambahin lagi dengan situasi kedua. Nyoba bisnis engga
pernah untung, ruuuugiii melulu. Ini juga beban sedih. Taruh di bidang kesedihan.
Bidang kebahagiaan? Masih kosong! Timbangan condong ke mana? Ke kesedihan.
Beri lagi situasi berikutnya. Rekan kerja pada pintar
menjilat. Dipasang dimana situasi ini? Mantabs. Pasang di bidang kesedihan dan
Timbangan Rasapun semakin condong ke bidang kesedihan. Hiks.. jadi pingin
teriak.. pingin nangis. Wajar bila sahabat pingin teriak dan pingin nangis
karena timbangan sahabat memang mengarah ke bidang kesedihan.
Terus kalau pingin mengarahkan ke bidang kebahagiaan gimana
dong?
Ambil buku yang penuh cerita kepahlawanan dan penuh
inspirasi. Baca. Rasakan gelora motivasi disana. Situasi ini cocok diletakkan
ke sisi kebahagiaan. Coba lihat! Bidang kebahagiaan mulai bergerak kan? Ayo
tambahin lagi.
Angkat telepon. Bicara dengan teman yang selalu penuh
optimisme dan sikap bijak. Diskusikan jalan keluar dari segala macam situasi
yang menghimpit dengannya. Ini juga termasuk situasi yang bisa diletakkan di
bidang kebahagiaan. Yes! Timbangan Rasa semakin bergerak ke arah bidang kebahagiaan.
Hajar lagi.
Ambil sepatu olah raga. Pergi ke taman di dekat perumahan.
Berlarilah keliling taman sambil menikmati hijau tanaman dan indahnya
bunga-bunga. Ini menambah berat bidang kebahagiaan lagi. Hey! Sekarang bidang
kebahagiaan seimbang dengan bidang kesedihan. Teruskan!
Pulang jogging, mampirlah ke tempat makan favorit. Pesan
makanan favorit sahabat. Makan dengan perlahan. Nikmati setiap gigitan. Nikmati
setiap sensasi rasa yang ada di mulut. Nikmat? Hmm.. Timbangan Rasa sekarang
lebih condong ke bidang kebahagiaan.
Usai menikmati
makanan, syukuri nikmat itu. Bilang terima kasih ke Tuhan yang telah
menyediakan semua untuk kita nikmati. Itu menambah bobot bidang kebahagiaan.
Coba tengok. Sekarang timbangan sudah sangat condong ke bidang kebahagiaan.
Alhamdulillah.
Sahabat, Timbangan Rasa adalah "nyata" dalam hidup
kita. Bila kita terus menerus memilih untuk melihat dan merasakan yang
sedih-sedih serta tidakmmengenakkan saja, itu sama artinya terus menerus
menambah beban di bidang kesedihan. Wajar kalau kemudian Timbangan Rasa kita
condong masuk ke ara sedih. Bila kemudian kita mau bergerak, melakukan sesuatu,
untuk sedikit demi sedikit menambahkan bobot di bidang kebahagiaan, pelan tapi
pasti timbanganpun akan bergerak kesana. Kemudian bila kita gigih memberi
tambahan bobot di bidang kebahagiaan, terus dan terus, maka kesedihan tidak
akan lagi mampu memberati hidup kita.
Selamat menimbang.
Penulis : NUGROHO NUSANTORO | 5 STAR Service Culture Trainer, Public
Speaker, & Author
Tidak ada komentar:
Posting Komentar