Bagus Tidaknya Cara Kita Memimpin

Salah satu tantangan terbesar seorang atasan adalah memastikan bahwa dirinya sudah melakukan yang terbaik dalam memimpin anak buahnya. Perasaan sih, sudah semua dilakukan ya. Tapi, bagaimana caranya meyakinkan hal itu? Soalnya, tidak ada alat ukur yang benar-benar akurat. Paling-paling menggunakan prinsip 360 degres survey kan.

Masalahnya, hasil survey seperti itu sering tidak benar-benar akurat. Namanya survey, kadang diisi sekena-kenanya. Kadang tidak berani memberi jawaban yang sesungguhnya. Dan setelah ada hasilnya, kita tidak tahu secara spesifik ini jawaban dari siapa dan bagaimana harus menyikapinya kepada orang yang tepat. Jadi, gimana caranya untuk mengukur apakah kita sudah memimpin anak buah dengan baik atau belum?
Memang ada banyak kriteria yang bisa dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kualitas kepemimpinan seseorang. Namun yang paling bisa diandalkan menurut pandangan saya pribadi adalah; seberapa banyak anak buahnya yang bisa menjadi orang sukses. Saya meyakini – setidaknya saat ini – bahwa itulah ukuran terbik hebat tidak seseorang dalam memimpin.

Memang ada resiko orang mempertanyakan; bukankah seorang atasan mempunyai business objective yang harus dipenuhinya ? Misalnya, target atau pun tugas-tugas lainnya yang harus segera diselesaikan. Kebanyakan orang saya perhatikan menggunakan hal-hal seperti itu untuk mengukur kehebatan seorang atasan.

Mungkin memang demikian. Tapi, bukankah salah satu aspek terpenting dalam kepemimpinan itu berkaitan dengan manusia, bukannya sekedar angka-angka ya? Faktanya, pemimpin yang bisa memenuhi angka-angka tidak selalu bisa membangun orang-orangnya kan ya? Sebaliknya, pemimpin yang berhasil menumbuh kembangkan anak buah hampir bisa dipastikan berhasil menunaikan bentuk penugasan apapun yang dibebankan dipundak kepemimpinannya.

Maka tidak diragukan lagi bahwa memang ukuran yang paling bisa diandalkan dari kualitas kepemimpinan seseorang adalah;  sejauh mana orang-orang yang dipimpinnya bisa berkembang. Jika di suatu unit kerja banyak orang berkembang, hampir pasti pemimpinnya bagus. Tapi kalau karir orang-orang di suatu team pada ’bantat’, kemungkin atasannya tidak cukup bagus untuk membawa mereka ke puncak tertinggi pencapaian yang bisa diraihnya. Baik secara pribadi. Maupun kelompoknya.

Now get back to your team. Sudah sejauh mana mereka berkembang? Mungkin itu merupakan cermin dari kualitas kepemimpinan Anda. Saya yakin, sekarang Anda sudah lebih paham bagaimana cara meningkatkan kualitas kepemimpinan Anda kan? That would be good for you. And best for your people too, right?

Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman

Catatan kaki:
Mampu memenuhi target dan angka-angka tidak otomatis menjamin bahwa cara memimpin kita sudah baik. Tapi, berhasil mengembangkan anak buah, merupakan indikator bahwa pencapaian target itu didapat dengan cara yang lebih tepat.

Baca artikel-artikel terbaik yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar