Berbagi pengalaman, pengetahuan, inspirasi dan motivasi... sebab dengan berbagi, kita semakin kaya dan berbahagia dalam mengarungi hidup...
Menu
▼
Inilah Lima Keutamaan Hidup Jujur
Banyak orang mengajar kebahagiaan di balik kemegahan materi. Padahal, itu semua hanyalah kesemuan belaka. Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah sebagai hamba-Nya, jangan basa-basi dan jangan setengah-setengah. Jujur sebagai suami maka selalu menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara halal dan maksimal. Jujur sebagai istri maka selalu menjaga kehormatan diri dan harta suami dan benar-benar menjadi tempat berteduh bagi suami. Jujur sebagai pemimpin maka selalu menjunjung tinggi asa musyawarah dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan memastikan kesejahtraan rakyatnya. Bila kejujuran seperti tersebut di atas terwujud, banyak hikmah yang akan dipetik.
Pertama, jujur akan mengantarkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke surga … dan sungguh kebohongan akan mengatarkan kepada dosa, dan dosa akan mengantarkan kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).
Tugas MedReps : Survey Apotek
Salah satu tugas Medical Representative (Medreps atau detailer) adalah survey apotek. Kegunaan survey ini adalah untuk mengetahui apakah produk kita telah tersedia di apotek tersebut, kalau telah tersedia, siapakah yang meresepkannya, kemudian juga kita bisa menanyakan mengenai produk kompetitor.
Dengan melakukan survey apotek, kita bisa tahu pola peresepan dokter. Apakah dokter tersebut telah menuliskan resepnya sesuai dosis, atau dokter tersebut menggunakan terapi yang lain selain terapi milik kita.
Teknis pelaksanaannya bisa bermacam-macam, ada apotek yang sudah teradministrasi dengan baik, memiliki sistem pencatatan yang tertata, sehingga setiap resep yang masuk langsung tercatat beberapa hal, misalnya nama dokter pemberi resep, obat yang diresepkan, dosisnya, tanggal berapa diresepkan, dan lain-lain. Kita bisa memperoleh data tersebut dalam bentuk soft copy maupun print out. Namun tidak semua apotek seperti itu.
Orang yang biasanya kita temui untuk mengetahui hal ini adalah asisten apoteker, apoteker, penjaga apotek, bagian pembelian, ataupun pemiliknya langsung. Kalau kita bisa menjalin hubungan baik dengan mereka, maka mereka akan memberikan informasinya dengan senang hati, atau bahkan ketika akhir bulan, kita bisa mintakan order untuk menambah sales.
Penulis : Moh. Bambang Pamungkas
Klik ini: e-book Medical Representative , berisi ulasan lengkap mengenai dunia Medreps!
DAPATKAN E-BOOK ISTIMEWA 'MENGUPAS TUNTAS RAHASIA INTERVIEW KERJA", KLIK DI SINI.
ATAU DALAM BENTUK DVD BERISI PULUHAN VIDEO DAN E-BOOK DI SINI.
Dengan melakukan survey apotek, kita bisa tahu pola peresepan dokter. Apakah dokter tersebut telah menuliskan resepnya sesuai dosis, atau dokter tersebut menggunakan terapi yang lain selain terapi milik kita.
Teknis pelaksanaannya bisa bermacam-macam, ada apotek yang sudah teradministrasi dengan baik, memiliki sistem pencatatan yang tertata, sehingga setiap resep yang masuk langsung tercatat beberapa hal, misalnya nama dokter pemberi resep, obat yang diresepkan, dosisnya, tanggal berapa diresepkan, dan lain-lain. Kita bisa memperoleh data tersebut dalam bentuk soft copy maupun print out. Namun tidak semua apotek seperti itu.
Orang yang biasanya kita temui untuk mengetahui hal ini adalah asisten apoteker, apoteker, penjaga apotek, bagian pembelian, ataupun pemiliknya langsung. Kalau kita bisa menjalin hubungan baik dengan mereka, maka mereka akan memberikan informasinya dengan senang hati, atau bahkan ketika akhir bulan, kita bisa mintakan order untuk menambah sales.
Penulis : Moh. Bambang Pamungkas
Klik ini: e-book Medical Representative , berisi ulasan lengkap mengenai dunia Medreps!
DAPATKAN E-BOOK ISTIMEWA 'MENGUPAS TUNTAS RAHASIA INTERVIEW KERJA", KLIK DI SINI.
ATAU DALAM BENTUK DVD BERISI PULUHAN VIDEO DAN E-BOOK DI SINI.
Inspirasi : Ikut Campur atau Kontrol Sosial?
Mencampuri urusan orang lain bukanlah perilaku yang baik. Tetapi, membiarkan orang lain melakukan sesuatu sesuka hati juga tidak membuat keadaan menjadi lebih baik. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang bisa memusuhi orang lain hanya gara-gara merasa urusannya dicampuri. Dan, tidak sedikit peristiwa buruk terjadi karena orang tidak saling peduli. Di kantor, ada orang yang marah kepada temannya hanya karena dia ditegur;”ingat, itu telepon kantor…jangan dipake pacaran melulu..”. Ada juga orang yang akhirnya dipecat setelah teman-temannya tidak mau peduli meski mereka tahu dia suka melakukan tindakan keliru. Maka dari itu, kita mesti bisa menjalankan fungsi sosial tanpa harus ikut campur urusan orang lain.
Membalas Kebaikan Ibu
Suatu hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah.
Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?”
Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi).
Kisah di atas memberikan pelajaran berharga kepada kita bahwa setiap anak tidak akan dapat membalas jasa orang tuanya, kecuali ia menemukan orang tuanya sebagai budak, lalu dibeli dan dimerdekakan. (HR Muslim).
Mental Juara Messi dan Ronaldo
3 hari ini kita disuguhkan pertandingan sepakbola yang menarik ratusan juta pasang mata di seluruh dunia. Yang pertama adalah pertandingan antara Barcelona melawan Chelsea yang akhirnya dimenangkan oleh Chelsea, dan kedua antara Real Madrid melawan Bayern Munich. Hasilnya telah sama-sama kita ketahui, Bayer Munich akan bertemu Chelsea di final Liga Champions.
Saya bukan ahli ataupun pengamat sepakbola. Nendang bola aja sering salah, bahkan pernah menendang bola, yang melayang bukan bolanya, tapi malah sepatunya! Hehehehe...Saya ingin membahas mengenai Lionel Messi sang anak ajaib dan Cristiano Ronaldo.
Saya bukan ahli ataupun pengamat sepakbola. Nendang bola aja sering salah, bahkan pernah menendang bola, yang melayang bukan bolanya, tapi malah sepatunya! Hehehehe...Saya ingin membahas mengenai Lionel Messi sang anak ajaib dan Cristiano Ronaldo.
Batu Besar
Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang
manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan
kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia
mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi
ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak
ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada
kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?" Semua
mahasiswa serentak berkata, "Ya!"
Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?"
Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil.
Pesan Bijak Dari Warren Buffet
Warren Buffett adalah orang terkaya no. 3 di dunia
saat ini yang di kenal sebagai seorang investor dan pakar saham.
Berikut nasehat Warren Buffet tentang kekayaan ....
"Jauhkan dirimu dari pinjaman bank atau kartu kredit dan berinvestasilah dengan apa yang kau miliki, serta ingatlah ....
1. Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.
2. Hiduplah sederhana sebagaimana dirimu sendiri
3. Jangan melakukan apapun yang dikatakan orang, dengarkan mereka, tetapi lakukan apa yang baik saja.
Inspirasi : Nilai Sebuah Persahabatan
Suatu hari, Nabiyullah Isa
AS melakukan perjalanan dengan seorang temannya. Mereka
hanya berbekal tiga potong roti. Ketika sampai di suatu tempat, mereka
berdua beristirahat.
"Bawa roti itu kemari," kata Nabi Isa AS kepada temannya. Lelaki itu memberikan dua potong roti.
"Mana yang sepotong lagi?" tanya nabi Isa.
"Aku tidak tahu."
"Bawa roti itu kemari," kata Nabi Isa AS kepada temannya. Lelaki itu memberikan dua potong roti.
"Mana yang sepotong lagi?" tanya nabi Isa.
"Aku tidak tahu."
Setelah masing-masing makan
sepotong roti, keduanya kembali melanjutkan perjalanan
hingga sampai ke tepi laut. Nabiyullah Isa menggelar sajadahnya di
atas laut, mereka berdua lalu berlayar ke seberang.
"Demi Allah yang telah memperlihatkan mukjizat ini kepadamu, siapakah yang telah makan sepotong roti itu?" tanya Nabi Isa kepada temannya.
"Aku tidak tahu."
"Demi Allah yang telah memperlihatkan mukjizat ini kepadamu, siapakah yang telah makan sepotong roti itu?" tanya Nabi Isa kepada temannya.
"Aku tidak tahu."
Mereka kemudian melanjutkan
perjalanan. Di tengah jalan mereka melihat seekor
kijang. Setelah dipanggil, kijang itu pun datang menghampiri beliau. Beliau
lalu menyembelih, memanggang dan memakannya. Sehabis
makan, Nabi Isa berkata kepada tulang-tulang kijang, "Berkumpullah
kamu." Tulang-tulang
itupun berkumpul. Beliau lalu berkata, "Dengan izin Allah, jadilah kalian
seperti semula."
Inspirasi : Menikmati Kebosanan
Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.
Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.
Tamu: "Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"
Pak Tua: "Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."
Pak Tua: "Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."
Tamu: "Bagaimana menghilangkan kebosanan?"
Pak Tua: "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."
Tamu: "Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"
Pak Tua: "Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah
bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"
Tamu: "Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, PakTua."
Tamu: "Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"
Pak Tua: "Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."
Pak Tua: "Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."
Tamu: "Bagaimana menghilangkan kebosanan?"
Pak Tua: "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."
Tamu: "Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"
Pak Tua: "Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah
bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"
Tamu: "Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, PakTua."
Inspirasi : Tukang Kayu dan Rumahnya
Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun
dari pekerjaannya di
sebuah perusahaan konstruksi real
estate. Ia menyampaikan keinginannya
tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan
penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin
beristirahat dan menikmati sisa
hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.
Pemilik perusahaan merasa sedih
kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk
membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.
Inspirasi : Garam dan Telaga
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada
suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang
sedang dirundung banyak masalah.
Langkahnya gontai dan air muka
yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan
meminta tamunya untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu
diaduknya perlahan. "Coba,
minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..",
ujar Pak tua itu.
"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Inspirasi : Tidak Harus Hitam Atau Putih
Ketika
saya di sekolah dasar, saya terlibat dalam sebuah perdebatan seru dengan
seorang teman saya di kelas. Saya sudah lupa
perdebatan tentang apa, tapi saya
tidak pernah lupa pelajaran yang saya dapat hari
itu.
Saat itu saya yakin kalau saya benar dan dia salah. Begitu juga dia yang yakin bahwa dirinya benar dan saya yang salah. Akhirnya guru kami memutuskan untuk memberi pelajaran penting kepada kami. Dia membawa kami ke depan kelas dan menempatkan teman saya pada sisi mejanya, sedangkan saya berada pada sisi lainnya. Di tengah-tengah mejanya ada sebuah benda yang lebar dan bundar. Saya bisa melihatnya dengan jelas bahwa benda itu berwarna hitam. Guru saya bertanya kepada teman saya, benda itu berwarna apa.
Saling Memahami
Di suatu senja, sepasang suami istri berdebat
cukup sengit di dalam kamar. Perdebatan
itu berkembang menjadi pertengkaran & mereka melemparkan kata-kata yang tak
semestinya diucapkan.
Persoalan yang pernah terjadi di masa lalu, yang sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang sedang mereka bicarakan saat itu di ungkit kembali.
Dalam pertengkaran dimana emosi sudah tidak terkendali, maka rekaman kepedihan & sakit hati di masa lalu yang sudah dimaafkan namun tak dilupakan, akan kembali diputar & dinikmati dalam keperihan. Pertengkaran mampu mencairkan lagi semua perkara yang sudah dibekukan.
Ketika suami istri itu berteriak satu dengan yang lain & hampir saja lepas kendali, tiba-tiba perlahan pintu kamar mereka dibuka sedikit. Sebuah tangan mungil terulur & menaruh selembar kertas di engsel pintu. Kehadiran si tangan mungil mampu menutup kedua mulut yang ramai bertengkar itu.
Persoalan yang pernah terjadi di masa lalu, yang sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang sedang mereka bicarakan saat itu di ungkit kembali.
Dalam pertengkaran dimana emosi sudah tidak terkendali, maka rekaman kepedihan & sakit hati di masa lalu yang sudah dimaafkan namun tak dilupakan, akan kembali diputar & dinikmati dalam keperihan. Pertengkaran mampu mencairkan lagi semua perkara yang sudah dibekukan.
Ketika suami istri itu berteriak satu dengan yang lain & hampir saja lepas kendali, tiba-tiba perlahan pintu kamar mereka dibuka sedikit. Sebuah tangan mungil terulur & menaruh selembar kertas di engsel pintu. Kehadiran si tangan mungil mampu menutup kedua mulut yang ramai bertengkar itu.
Bapak adalah Panutan Anak di setiap Keluarga
Saya mendapat cerita seorang kawan saya, yang memiliki profesi sebagai seorang
agen asuransi.
Selama ini dalam melakukan profesinya sebagai agen asuransi, dia kerap kali
berangkat dari rumah pada siang hari untuk prospek dan mengunjungi klien atau calon
klien.
Pernah suatu ketika kawan saya mendengar percakapan 2 orang puterinya. Santi
(bukan nama asli): "Siska, papa kita kerja apa ya? Kok selalu berangkat siang
hari?"
Siska (bukan nama asli): "Saya juga tidak tahu, apa yang dikerjakan
papa.
Papa kerja tidak seperti papa teman-teman kita, yang selalu berangkat pagidan
kembali malam hari!"
Santi: "Ya, saya juga sering mendapat pertanyaan itu dari teman-teman
di kelas.
Karena pada saat saya dan seorang teman pulang ke rumah, papa masih di
rumah dan tidak bekerja."
"1,5 Derajat"
Bulan September 1983, pesawat Korean Airlines dengan nomor
penerbangan 007 berangkat dari Alaska menuju Korea. Rupanya ada kesalahan
"kecil" pada komputer navigasi yang tidak diketahui oleh para awak.
Arah penerbangan bergeser 1,5 derajat saat berangkat.
Setelah 100 mil, perbedaan itu masih belum dideteksi. Namun
pesawat 747 itu terus melenceng dari jalur yang seharusnya, hingga akhirnya
melintasi wilayah udara Uni Soviet. Radar Rusia menangkap kesalahan itu, dan
jet Rusia mencegat Korean Airlines 007 dan mengeluarkan tembakan yang
menyebabkan semua penumpang Korean Airlines meninggal. Hanya gara-gara selisih
1,5 derajat!
Berapa sering kita membiarkan perbedaan "1,5
derajat" dalam hidup kita? Kita berkompromi dan membiarkan standar moral
kita bergeser "sedikit" lebih rendah dari apa yang kita ketahui
sebagai kebenaran: sedikit kebohongan, sedikit menurunkan mutu, sedikit
selingkuh, sedikit pornografi, dan "sedikit" lainnya.
Kita berpikir "sedikit" ini tidak akan
berpengaruh. Salah besar! Tanpa disadari, kita menurunkan standar dan terseret
dalam dosa yang lebih besar. Maka itu jika kita sudah merasa hidup kita mulai
bergeser dari jalur yang benar, lekaslah arahkan diri kita kembali ke jalurnya
dan jangan biarkan penyimpangan ini berlarut-larut.
Copas Group Motivator
By Fx Fredy Sutanto
Aku Minta Maaf, Ayah...
Empat tahun
yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku
bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik
sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan seorang suami yang
tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.
Begitulah
yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa
memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan
ibu untuk anakku.
Pada suatu
hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor,
anakku masih tertidur. Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya.
Karena masih
ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu
anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.