Menu

Inilah Lima Keutamaan Hidup Jujur


Banyak orang mengajar kebahagiaan di balik kemegahan materi. Padahal, itu semua hanyalah kesemuan belaka. Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah sebagai hamba-Nya, jangan basa-basi dan jangan setengah-setengah. Jujur sebagai suami maka selalu menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara halal dan maksimal. Jujur sebagai istri maka selalu menjaga kehormatan diri dan harta suami dan benar-benar menjadi tempat berteduh bagi suami. Jujur sebagai pemimpin maka selalu menjunjung tinggi asa musyawarah dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan memastikan kesejahtraan rakyatnya. Bila kejujuran seperti tersebut di atas terwujud, banyak hikmah yang akan dipetik. 


Pertama, jujur akan mengantarkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke surga … dan sungguh kebohongan akan mengatarkan kepada dosa, dan dosa akan mengantarkan kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).

Tugas MedReps : Survey Apotek

Salah satu tugas Medical Representative (Medreps atau detailer) adalah survey apotek. Kegunaan survey ini adalah untuk mengetahui apakah produk kita telah tersedia di apotek tersebut, kalau telah tersedia, siapakah yang meresepkannya, kemudian juga kita bisa menanyakan mengenai produk kompetitor.

Dengan melakukan survey apotek, kita bisa tahu pola peresepan dokter. Apakah dokter tersebut telah menuliskan resepnya sesuai dosis, atau dokter tersebut menggunakan terapi yang lain selain terapi milik kita.

Teknis pelaksanaannya bisa bermacam-macam, ada apotek yang sudah teradministrasi dengan baik, memiliki sistem pencatatan yang tertata, sehingga setiap resep yang masuk langsung tercatat beberapa hal, misalnya nama dokter pemberi resep, obat yang diresepkan, dosisnya, tanggal berapa diresepkan, dan lain-lain. Kita bisa memperoleh data tersebut dalam bentuk soft copy maupun print out. Namun tidak semua apotek seperti itu.

Orang yang biasanya kita temui untuk mengetahui hal ini adalah asisten apoteker, apoteker, penjaga apotek, bagian pembelian, ataupun pemiliknya langsung. Kalau kita bisa menjalin hubungan baik dengan mereka, maka mereka akan memberikan informasinya dengan senang hati, atau bahkan ketika akhir bulan, kita bisa mintakan order untuk menambah sales.

Penulis : Moh. Bambang Pamungkas

Klik ini: e-book Medical Representative , berisi ulasan lengkap mengenai dunia Medreps!


DAPATKAN E-BOOK ISTIMEWA 'MENGUPAS TUNTAS RAHASIA INTERVIEW KERJA", KLIK DI SINI.

ATAU DALAM BENTUK DVD BERISI PULUHAN VIDEO DAN E-BOOK DI SINI.

Inspirasi : Ikut Campur atau Kontrol Sosial?


Mencampuri urusan orang lain bukanlah perilaku yang baik. Tetapi, membiarkan orang lain melakukan sesuatu sesuka hati juga tidak membuat keadaan menjadi lebih baik.  Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang bisa memusuhi orang lain hanya gara-gara merasa urusannya dicampuri. Dan, tidak sedikit peristiwa buruk terjadi karena orang tidak saling peduli. Di kantor, ada orang yang marah kepada temannya hanya karena dia ditegur;”ingat, itu telepon kantor…jangan dipake pacaran melulu..”. Ada juga orang yang akhirnya dipecat setelah teman-temannya tidak mau peduli meski mereka tahu dia suka melakukan tindakan keliru. Maka dari itu, kita mesti bisa menjalankan fungsi sosial tanpa harus ikut campur urusan orang lain.

Membalas Kebaikan Ibu


Suatu hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah. 
Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?”


Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi).


Kisah di atas memberikan pelajaran berharga kepada kita bahwa setiap anak tidak akan dapat membalas jasa orang tuanya, kecuali ia menemukan orang tuanya sebagai budak, lalu dibeli dan dimerdekakan. (HR Muslim). 

Mental Juara Messi dan Ronaldo

3 hari ini kita disuguhkan pertandingan sepakbola yang menarik ratusan juta pasang mata di seluruh dunia. Yang pertama adalah pertandingan antara Barcelona melawan Chelsea yang akhirnya dimenangkan oleh Chelsea, dan kedua antara Real Madrid melawan Bayern Munich. Hasilnya telah sama-sama kita ketahui, Bayer Munich akan bertemu Chelsea di final Liga Champions.

Saya bukan ahli ataupun pengamat sepakbola. Nendang bola aja sering salah, bahkan pernah menendang bola, yang melayang bukan bolanya, tapi malah sepatunya! Hehehehe...Saya ingin membahas mengenai Lionel Messi sang anak ajaib dan Cristiano Ronaldo.

Batu Besar


Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?" Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil.

Pesan Bijak Dari Warren Buffet


Warren Buffett adalah orang terkaya no. 3 di dunia 
saat ini  yang di kenal sebagai seorang investor dan pakar saham. 
Berikut nasehat Warren Buffet tentang kekayaan ....


"Jauhkan dirimu dari pinjaman bank atau kartu kredit dan berinvestasilah dengan apa yang kau miliki, serta ingatlah ....


1. Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.
2. Hiduplah sederhana sebagaimana dirimu sendiri
3. Jangan melakukan apapun yang dikatakan orang, dengarkan mereka, tetapi lakukan apa yang baik saja.

Inspirasi : Nilai Sebuah Persahabatan



Suatu hari, Nabiyullah Isa AS melakukan perjalanan dengan seorang temannya. Mereka hanya berbekal tiga potong roti.  Ketika sampai di suatu tempat, mereka berdua beristirahat.
"Bawa roti itu kemari," kata Nabi Isa AS kepada temannya. Lelaki itu memberikan dua potong roti.
"Mana yang sepotong lagi?" tanya nabi Isa.
"Aku tidak tahu."

Setelah masing-masing makan sepotong roti, keduanya kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tepi laut.  Nabiyullah Isa menggelar sajadahnya di atas laut, mereka berdua lalu berlayar ke seberang.
"Demi Allah yang telah memperlihatkan mukjizat ini kepadamu, siapakah yang telah makan sepotong roti itu?" tanya Nabi Isa kepada temannya.
"Aku tidak tahu."
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan.  Di tengah jalan mereka melihat seekor kijang.  Setelah dipanggil, kijang itu pun datang menghampiri beliau. Beliau lalu menyembelih, memanggang dan memakannya. Sehabis makan, Nabi Isa berkata kepada tulang-tulang kijang, "Berkumpullah
kamu." Tulang-tulang itupun berkumpul. Beliau lalu berkata, "Dengan izin Allah, jadilah kalian seperti semula."

Inspirasi : Menikmati Kebosanan



Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.
Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.
Tamu: "Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"
Pak Tua: "Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup  dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."
Pak Tua: "Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."
Tamu: "Bagaimana menghilangkan kebosanan?"
Pak Tua: "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan  terbebas darinya."
Tamu: "Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"
Pak Tua: "Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah
bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"
Tamu: "Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, PakTua."

Inspirasi : Tukang Kayu dan Rumahnya


Seorang tukang kayu tua  bermaksud pensiun dari pekerjaannya di  sebuah perusahaan  konstruksi  real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik   perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan  penghasilan  bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa  lelah. Ia ingin  beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan  penuh kedamaian bersama  istri dan keluarganya.
Pemilik  perusahaan merasa sedih kehilangan  salah seorang pekerja terbaiknya. Ia  lalu memohon pada tukang kayu tersebut  untuk membuatkan sebuah rumah  untuk dirinya.

Inspirasi : Garam dan Telaga


Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu. 
"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. 
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. 

Inspirasi : Tidak Harus Hitam Atau Putih


Ketika saya di sekolah dasar, saya terlibat dalam sebuah perdebatan seru dengan seorang teman saya di kelas. Saya sudah lupa perdebatan tentang apa, tapi saya tidak pernah lupa pelajaran yang saya dapat hari itu.

Saat itu saya yakin kalau saya benar dan dia salah. Begitu juga dia yang yakin bahwa dirinya benar dan saya yang salah. Akhirnya guru kami memutuskan untuk memberi pelajaran penting kepada kami. Dia membawa kami ke depan kelas dan menempatkan teman saya pada sisi mejanya, sedangkan saya berada pada sisi lainnya. Di tengah-tengah mejanya ada sebuah benda yang lebar dan bundar. Saya bisa melihatnya dengan jelas bahwa benda itu berwarna hitam. Guru saya bertanya kepada teman saya, benda itu berwarna apa.

Saling Memahami


Di suatu senja, sepasang suami istri berdebat cukup sengit di dalam kamar. Perdebatan itu berkembang menjadi pertengkaran & mereka melemparkan kata-kata yang tak semestinya diucapkan.

Persoalan yang pernah terjadi di masa lalu, yang sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang sedang mereka bicarakan saat itu di ungkit kembali. 

Dalam pertengkaran dimana emosi sudah tidak terkendali, maka rekaman kepedihan & sakit hati di masa lalu yang sudah dimaafkan namun tak dilupakan, akan kembali diputar & dinikmati dalam keperihan. Pertengkaran mampu mencairkan lagi semua perkara yang sudah dibekukan.

Ketika suami istri itu berteriak satu dengan yang lain & hampir saja lepas kendali, tiba-tiba perlahan pintu kamar mereka dibuka sedikit. Sebuah tangan mungil terulur & menaruh selembar kertas di engsel pintu. Kehadiran si tangan mungil mampu menutup kedua mulut yang ramai bertengkar itu.

Bapak adalah Panutan Anak di setiap Keluarga


Saya mendapat cerita seorang kawan saya, yang memiliki profesi sebagai seorang agen asuransi.

Selama ini dalam melakukan profesinya sebagai agen asuransi, dia kerap kali berangkat dari rumah pada siang hari untuk prospek dan mengunjungi klien atau calon klien.

Pernah suatu ketika kawan saya mendengar percakapan 2 orang puterinya. Santi (bukan nama asli): "Siska, papa kita kerja apa ya? Kok selalu berangkat siang hari?"
Siska (bukan nama asli): "Saya juga tidak tahu, apa yang dikerjakan papa.
Papa kerja tidak seperti papa teman-teman kita, yang selalu berangkat pagidan kembali malam hari!"
Santi: "Ya, saya juga sering mendapat pertanyaan itu dari teman-teman di kelas.
Karena pada saat saya dan seorang teman pulang ke rumah, papa masih di rumah dan tidak bekerja."

"1,5 Derajat"

Bulan September 1983, pesawat Korean Airlines dengan nomor penerbangan 007 berangkat dari Alaska menuju Korea. Rupanya ada kesalahan "kecil" pada komputer navigasi yang tidak diketahui oleh para awak. Arah penerbangan bergeser 1,5 derajat saat berangkat.

Setelah 100 mil, perbedaan itu masih belum dideteksi. Namun pesawat 747 itu terus melenceng dari jalur yang seharusnya, hingga akhirnya melintasi wilayah udara Uni Soviet. Radar Rusia menangkap kesalahan itu, dan jet Rusia mencegat Korean Airlines 007 dan mengeluarkan tembakan yang menyebabkan semua penumpang Korean Airlines meninggal. Hanya gara-gara selisih 1,5 derajat!

Berapa sering kita membiarkan perbedaan "1,5 derajat" dalam hidup kita? Kita berkompromi dan membiarkan standar moral kita bergeser "sedikit" lebih rendah dari apa yang kita ketahui sebagai kebenaran: sedikit kebohongan, sedikit menurunkan mutu, sedikit selingkuh, sedikit pornografi, dan "sedikit" lainnya.

Kita berpikir "sedikit" ini tidak akan berpengaruh. Salah besar! Tanpa disadari, kita menurunkan standar dan terseret dalam dosa yang lebih besar. Maka itu jika kita sudah merasa hidup kita mulai bergeser dari jalur yang benar, lekaslah arahkan diri kita kembali ke jalurnya dan jangan biarkan penyimpangan ini berlarut-larut.

Copas Group  Motivator
By Fx Fredy Sutanto 

Aku Minta Maaf, Ayah...


Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan seorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.

Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya.
Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.