Menu

10 Contoh Cara Menjawab Soal Jebakan Wawancara Kerja

Ketika hendak memasuki dunia kerja, pelamar pasti akan melalui berbagai macam seleksi. Mulai dari seleksi administrasi, seleksi tertulis yang kadang terdiri dari beberapa tahap, seleksi wawancara, tes psikologi hingga seleksi kesehatan.

Diantara sekian banyak seleksi yang harus dijalani, seleksi wawancara nampaknya menjadi hal paling menakutkan bagi peserta seleksi. Karena, dalam seleksi wawancara kerja, pelamar akan langsung bertatap muka dengan atasan.

Perhatikan 7 Hal Ini untuk Menjaga Motivasi Kerja Karyawan

Bekerja dalam satu perusahaan bersama banyak tenaga kerja pada era serba modern ini memiliki banyak tantangan. Salah satunya adalah lupa untuk memanusiakan manusia karena terbiasa bekerja dengan mesin dan sistem. Bekerja dengan sesama manusia berarti Anda perlu mengingat bahwa manusia harus memiliki dorongan agar mampu bekerja lebih keras. Sebagai pemimpin atau seorang HRD, motivasi kerja karyawan harus selalu Anda jaga dalam keadaan baik agar karyawan juga bisa bekerja dengan maksimal.

Industri 4.0 'Ancam' Keberadaan 35% Profesi Penting

Revolusi industri 4.0 akan menjadi medan yang dihadapi generasi muda Indonesia. Peluang kerja di masa mendatang perlu disiasati dengan cermat.

Dalam rilis Indonesian Diaspora Network (IDN)-United kepada detikFinance, Jumat (5/4/2019) Profesor Herry Utomo dan Ida Wenefrida dari Lousiana State University membedah industri 4.0 di 5 universitas di Indonesia. Universitas itu adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Tunas Pembangunan (UTP) dan Universitas Mataram (Unram).

Simpel… Sukses Itu Cuma Butuh Keseimbangan Karir, Keluarga, dan Hiburan!

Kesuksesan tak dapat diukur dengan banyaknya penghasilan atau jabatan yang sudah dicapai. Menurut Louis Efron, penulis buku “How to Find a Job, Career and Life You Love”, sukses didapat dengan menciptakan kehidupan yang seimbang. Dilansir dari Forbes, Efron mengungkapkan bahwa cinta pada pekerjaan itu penting, tetapi menyeimbangkannya dengan pola hidup jauh lebih penting. Bagi Efron, tiga hal dasar yang perlu diperhatikan adalah efektivitas manajemen waktu, kesehatan tubuh, serta waktu berkualitas dengan keluarga, teman dan orang terkasih. Simpel sekali, ternyata. 

Nah, bila hal-hal tersebut sudah dapat dijalankan, maka Anda terbilang siap mengimbangi hidup Anda. Berikut caranya. 

Fokus Pada Hidup, Bukan Pekerjaan. 

Ubah perspektif untuk fokus pada kehidupan, sementara pekerjaan dijadikan untuk menunjang finansial dalam merealisasikan kehidupan impian Anda. Itu adalah prinsip, jangan dibalik. Mark Mahoney, President and Co-founder perusahaan software Jackrabbit mengaku begitu mencintai hidupnya. 

Namun, dia juga mendorong karyawannya agar melakukan hal yang sama. Hasilnya, tak hanya perusahaannya sukses dan menjadi besar, tapi juga hidupnya dan para karyawannya. Sejatinya, itulah yang kemudian disebut sukses tercipta karena harmoni antara bisnis, keluarga dan konsep me time. Dengan mencintai hidup, orang tak hanya akan bekerja, tapi juga memanfaatkan waktu untuk bermain di antara pekerjaannya. 




Mahoney selalu serius bekerja. Tapi, saat memanfaatkan waktu berlibur untuk menyenangkan diri bersama keluarga, ia akan menonaktifkan akses pekerjaan. Ia tidak akan membuka email untuk urusan kerja, tidak juga membuka komputer sebelum tidur, dan jadwal-jadwal rutin lainnya. Seluruh hidupnya hanya untuk berlibur, benar-benar berlibur! Anda butuh rehat sejenak dari pekerjaan yang menyita waktu.Tentu saja, Anda juga bisa mencontohnya. Anda butuh rehat sejenak dari pekerjaan yang menyita waktu. Bila benar-benar mencintai hidup, Anda dapat menemukan cara untuk memberi waktu pada diri Anda sendiri untuk merealisasikan impian. 

Melalui smartphone, misalnya. Anda tak perlu berpikir jauh. Permainan yang ada di dalam ponsel pun sebetulnya dapat dimanfaatkan untuk merehatkan pikiran sejenak saat istirahat tiba. 

Hargai Kemampuan Diri 

Saat bekerja, jangan lupa menghargai kemampuan diri. Membuang energi berlebihan bisa membuat diri merugi. Selain sakit dan stres, Anda tak dapat produktif dengan hal-hal penting lainnya.    Saat bekerja, jangan lupa menghargai kemampuan diri.   Tentu saja, bila Anda merasa teknologi mengubah segalanya, itu bisa jadi benar, tapi bisa juga tidak. Anda mungkin dapat melampaui batas dan kemampuan diri dengan bantuan teknologi. Dengan teknologi semuanya terlihat lebih mudah dan lebih cepat selesai. Tapi, kesehatan juga harus diprioritaskan. Anda harus memberi tubuh waktu istirahat yang cukup. Bekerjalah lebih cerdas, bukan lebih keras. Caranya, atur manajemen waktu dan berani katakan tidak saat pekerjaan melebihi kemampuan diri. 

Cari Panutan 

Dulu, Efron menjadikan manajer di tempat bekerjanya sebagai panutan serta mempelajari cara menyeimbangkan karir, keluarga dan kesukaan pribadi. Manajer tersebut begitu mencintai hidupnya. Ia selalu bercerita tentang kehidupan keluarganya, aktivitas anak-anaknya dan melampiaskan kesenangannya untuk merekam apa yang anak-anaknya lakukan untuk dijadikan video. Hidupnya terlihat bahagia. Ia selalu tersenyum dan menjalani kehidupannya tanpa tekanan. 

Beri Waktu untuk Diri Sendiri 

Lakukan apa yang Anda suka sebagai waktu untuk menghibur diri setidaknya satu kali dalam sebulan. Berwisata, olah raga, membaca buku, mendengarkan musik atau hobi menyenangkan lainnya perlu Anda lakoni.   Lakukan apa yang Anda suka sebagai waktu untuk menghibur diri(Shutterstock)   Anda juga bisa mengajak keluarga atau sahabat terdekat. Jangan lupa abadikan momen ini dengan kamera. Yang terpenting, yakini bahwa ini bentuk apresiasi terhadap diri sendiri.

Penulis : Sri Noviyanti
Sumber

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

3 Tanda Kita Terjebak dalam Karir yang Salah

Riset menunjukan mereka yang berada pada usia 20-an dan 30-an memiliki kepuasan kerja yang rendah. Tentunya hal ini berdampak negatif pada kesehatan mental saat menginjak usia 40 tahun ke atas. Menurut pelatih kesehatan bersertifikat dan co-founder Health Pelatih Institute, Stacey Morgenstern, peningkatan kepuasan kerja adalah hal yang penting. Kepuasan kerja bukan hanya berdampak pada karir karyawan, tapi juga kesehatan karyawan. Dilansir dari CNBC, berikut tiga tanda kita terjebak dalam karir yang salah. 

1. Merasa gaji kurang, terlalu banyak bekerja dan kurang dihargai 

Pilih Mana: Gaji Besar Atau Pekerjaan yang Memuaskan?

Mana yang lebih penting dan membahagiakan buat Anda? Gaji besar tapi pekerjaan kurang menyenangkan atau gaji pas-pasan tapi pekerjaan Anda begitu menantang dan mengasyikkan? Ya, perdebatan antara gaji besar atau kepuasan bekerja sepertinya tidak akan pernah berakhir. Padahal, Anda harus menentukan prioritas agar bisa mengambil keputusan penting seputar karier. 

Lalu bagaimana caranya menentukan mana yang lebih membahagiakan, gaji besar atau pekerjaan yang memuaskan? Dikutip dari The New York Times, penelitian National Academy of Sciences mengatakan bahwa gaji besar atau seberapa banyaknya uang yang Anda miliki tidak akan  membuat Anda lebih bahagia. Kok bisa? 

5 Tips Agar Tetap Bersemangat Menjalani Karir

Pernahkah kamu terbangun di pagi hari dengan sangat amat tidak semangat, bahkan membayangkan ingin segera pergi tidur lagi di malam harinya? Atau mungkin kamu merasa kebanyakan waktu di hidupmu dihabiskan untuk bekerja. 

Ashley Stahl, yang melatih para pencari kerja sekaligus menjalankan CAKE Publishing menjelaskan dalam laman Forbes, hanya 13 persen pekerja di seluruh dunia yang mengatakan mereka menikmati karir yang dijalaninya. Sedangkan 87 persennya mungkin merasakan sebaliknya. Apakah kamu termasuk yang ini? Jangan sampai ketidaksukaanmu dengan karir saat ini membuatmu hanya membuang-buang waktu berharga. Setidaknya, cobalah untuk menikmatinya. 

5 Hal yang Patut Dihindari di Hari Pertama Kerja

Rasanya seperti "PR" saat harus memulai pekerjaan di tempat baru. Tapi ladies bisa kok melewatinya dengan baik. Hindari saja hal-hal berikut di hari pertama ladies bekerja.

Setiap orang punya mimpi untuk memiliki sebuah pekerjaan yang ideal. Bisa saja sih, tapi untuk mendapatkannya ladeis harus berpikir matang. Caranya, jangan sampai ladies melakukan 5 hal berikut di hari pertama kerja.  

1. Jangan berdiam di meja kerja 

Menjawab Pertanyaan : "Mengapa Anda Meninggalkan Pekerjaan Terakhir Anda?"

Dalam sesi wawancara kerja, biasanya ada pertanyaan, “Mengapa anda meninggalkan pekerjaan terakhir anda?”. Mungkin anda bingung menjawab pertanyaan ini karena khawatir akan menjadi penilaian negatif.


Ya, hati-hati dengan pertanyaan ini, karena para perekrut ingin mengetahui motivasi anda  meninggalkan pekerjaan sebelumnya. Jika tak hati-hati, anda akan terjebak pada anggapan yang salah. Karena sesungguhnya mereka ingin mengetahui apakah anda seorang oportunis yang hanya ingin mencari uang lebih, atau anda berharap menemukan karir sejati anda.

Baca juga : 8 Rahasia untuk Mencapai Karir Yang Sukses

Jika anda meninggalkan tempat kerja sebelumnya karena tidak menyukai atasan anda, jangan sekalipun bicara negatif tentangnya. Sampaikan saja bahwa anda memiliki pandangan kerja yang berbeda. Jika karena pekerjaan yang membosankan, katakan bahwa anda sedang mencari posisi yang lebih menantang.

Bicarakan tentang hal-hal positif yang anda peroleh dari tempat kerja terakhir, dan fokuslah pada pandangan mengapa posisi yang ditawarkan ini cocok bagi anda. Yakinkan bahwa anda akan menjadi karyawan yang tepat bagi perusahaan mereka.

Jika anda telah meninggalkan pekerjaan sebelumnya, dengan pengalaman yang kurang menyenangkan, Sutton Fell, CEO and founder Flexs Jobs, menyarankan jawaban sebagai berikut:

# Jika anda dipecat

Jangan menjelek-jelekkan atasan atau perusahaan lama anda. Katakan bahwa perusahaan memang melepaskan anda dan anda memahami keputusan mereka. Katakan anda ingin  memperbaiki kinerja. Dan sampaikan juga anda telah belajar dari pengalaman, bagaimana anda akan menjadi karyawan yang lebih baik lagi.

# Jika kontrak tidak diperpanjang

Sekali lagi, jangan menjelekkan atasan atau perusahaan sebelumnya. Katakan bahwa anda  memahami situasi di balik keputusan mereka, dan anda ingin melanjutkan masa depan. Anda tak ingin berdiam diri di dalam masa lalu, dan siap melakukan apa yang telah anda pelajari di tempat sebelumnya untuk perusahaan yang baru.

Baca juga : 7 Tips Karir Tanpa Peduli Usia

#Jika anda mengundurkan diri

Meskipun anda mengundurkan diri karena ketidaknyamanan dan ketidakpuasan terhadap perusahaan sebelumnya, jangan bercerita detil dan jangan terlalu jujur tentang kondisi yang sebenarnya. Sebaiknya katakan bahwa anda menghargai segala pengalaman dan pelajaran berharga yang telah anda terima sebelumnya. Dan anda merasa sudah saatnya harus mencari kesempatan yang baru dan lebih menantang. Katakan bahwa anda butuh wadah yang lebih tepat untuk mengembangkan kemampuan dan wawasan anda.

Bagaimana? Sudah siapkah anda menghadapi berbagai pertanyaan selanjutnya? Yang penting, tampilkan kesan positif dari semua jawaban anda. Dengan demikian anda akan mendapat penilaian positif pula dan siap berkarir di tempat yang baru..!


10 Tipe Bos di Kantor, Tipe Seperti Apa Bos Anda?

Suka tidak suka, mau tidak mau, dalam bekerja, Anda harus bisa bekerja sama dengan si Bos. Namun, tak bisa dipungkiri, terkadang tak mudah untuk bisa 'klop' dengan si bos.

Anda harus memiliki cara tersendiri agar saling merasa nyaman satu sama lain. Ini menjadi sangat penting karena sangat berpengaruh pada kenyamanan kerja dan juga kelangsungan karir Anda. Nah, agar bisa menyatu dengan si bos, kenali dulu 10 tipe bos ini dan cara menghadapinya:

1. Si lemah lembut

10 Tips Enjoy di Tempat Kerja

Jenuh dengan pekerjaanmu saat ini? It's normaly, manusiawi jika kamu bosan dengan rutinitas mu setiap hari. Termasuk dengan pekerjaanmu.

Perkerjaan yang menumpuk, rekan kerja dan suasana yang monoton tak jarang membuat seseorang mengalami kebosanan akut.

Tapi, resign bukanlah solusi. Apalagi tidak mudah mendapatkan pekerjaan lain yang lebih menyenangkan. Yup, tak ada jalan lain selain berusaha menikmati pekerjaanmu yang sekarang. Bagaimana caranya?

Kuncinya hanyalah bagaimana kamu merasa bahagia dengan pekerjaanmu. 10 tips berikut ini akan membuatmu betah sekaligus enjoy di tempat kerja. Check this out ladies!

Jika Karir Mandeg, Apa yang Harus Dilakukan?

Apakah anda sudah bekerja lebih dari lima tahun tapi masih duduk di kursi yang sama, dengan bos yang sama dan perkerjaan yang sama?

Jika ya,bisa dibilang karir anda mandeg atau jalan di tempat.

Ya, meskipunanda merasa nyaman dan merasa perkerjaan itu baik, tapi anda tak menyadaribahwa anda telah terjebak dalam kondisi yang stagnant alias tanpa kemajuan.

Lalu apayang sebaiknya dilakukan jika karir mandeg? Coba perhatikan hal berikut:

Bagaimana Agar Karir Cepat Menanjak?

Siapapun ingin mengalami peningkatan dalam karirnya. Karena itu apapun akan diusahakan agar karirnya terus menanjak. Namun, bukanlah hal mudah untuk mencapai puncak karir. Dibutuhkan perjuangan yang lebih keras, dari sekedar bekerja.

Tapi, jangan khawatir. Tidak ada hal yang mustahil di dunia ini. Coba perhatikan tips berikut:


# Selalu menunjukkan rasa berterima kasih dan bersyukur

Jika anda melakukan hal yang baik atau mendapatkan hal-hal yang baik maka anda akan mengucap terima kasih. Hal inilah yang menunjukkan anda merasa bersyukur dengan hal-hal yang ada di sekitar anda.

Ingin Sukses Berkarir? Coba Belajar dari Politik

Banyak cara untuk menggapai sukses di dunia kerja. Termasuk dari para pelaku politik. Mungkin anda akan tertawa mendengarnya. Apa hubungannya antara karir dan politik?

Anda bisa menerapkan ke dunia kerja, bagaimana para politikus itu memainkan perannya di panggung politik. Tentu, ambil sisi positifnya ya. Jangan ditiru mereka yang bermain kasar. Cukup dengan ‘bermain manis’ dan fair.

Sukses berpolitik pada dasarnya adalah bagaimana anda bisa dengan cepat dan tanggap membaca situasi. Dan cepat memposisikan diri di lingkungan kerja, baik terhadap bos maupun rekan-rekan kerja.

Manfaat Pengembangan Karir Dalam Perusahaan

Selama ini perusahaan yang besar dikenal sebagai perusahaan yang berani menjamin kehidupan yang lebih baik untuk para karyawannya. Namun itu bukan berarti  kesuksesan dibebankan pada perusahaan semata. Karyawan  juga berperan penting dalam pengembangan perusahaan.

Bentuk tanggung jawab karyawan dapat ditampilkan dengan selalu mengembangkan karirnya. Perusahaan yang baik tentu akan memberikan fasilitas dan sarana terbaik demi mendapatkan karyawan yang berprestasi. Keduanya harus berkesinambungan dengan baik demi kesuksesan kedua belah pihak.

Ingin Sukses dalam Karir? Asah Kecerdasan Emosional Anda

Kecerdasan emosi adalah satu kata kunci yang sangat menentukan jalan kesuksesan bagi anda baik dalam karir, bisnis maupun dalam kehidupan pribadi.

Kecerdasan emosi adalah satu kata kunci yang sangat menentukan jalan kesuksesan bagi anda baik dalam karir, bisnis maupun dalam kehidupan pribadi. Dengan pengelolaan emosi yang baik, anda dapat menentukan keputusan apa yang harus anda ambil dan tahu apa yang harus anda hindari.

Daniel Goleman dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelligence - Why it Can Matter More Than IQ, menyebutkan disamping Kecerdasan Intelektual (IQ) ada kecerdasan lain yang membantu seseorang sukses yakni Kecerdasan Emosional (EQ). Bahkan secara khusus dikatakan bahwa kecerdasan emosional lebih berperan dalam kesuksesan dibandingkan kecerdasan intelektual. Sebuah studi bahkan menyebutkan IQ hanya berperan 4%-25% terhadap kesuksesan dalam pekerjaan. Sisanya ditentukan oleh EQ atau faktor-faktor lain di luar IQ tadi.

Kesalahan di Media Sosial yang Bisa Menghancurkan Karir

Di jaman sosial media sekarang ini, semua orang sepertinya sudah sangat tergantung pada teknologi. Tak peduli tua muda, hampir semua orang pasti memiliki media sosial.

Memang begitu banyak keuntungan denganmenggunakan sosial media. Di antaranya untuk mendapatkan berbagai informasiterkini, menjalin silaturahmi dengan teman lama maupun baru.

Tapi ternyata, dari banyaknyakeuntungan, menggunakan media sosial bisa menimbulkan kerugian jika anda tidakbijak dalam menggunakannya.

Kenali Sikap yang Menghambat Karir Anda!

Dalam dunia kerja, kita dituntut untuk selalu meningkatkan performa kerja demi kemajuan dan peningkatan karir. Namun banyak yang tidak sadar, justru menerapkan sikap-sikap yang menghambat kemajuan karir.

Apa saja sih sikap penghambat karir? Ciba simak, dan segera buang jauh agar tidak menjadi hambatan dalam karir anda.

Enggan meningkatkan skill

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan di segala bidang, perubahan skill yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan tidak lagi

Jika Karir Tak Sesuai Minat dan Bakat

Menemukan karir atau pekerjaan yang sesuai minat dan bakat memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan tak jarang kita bekerja di bidang yang tidak sesuai keinginan kita.

Lalu bagaimana jika anda terlanjur bekerja di bidang yang tidak anda sukai? Apakah anda harus memutuskan keluar atau bertahan? Coba perhatikan tips berikut:

1. Lakukan apa yang membuat anda tertarik

Perilaku Masa SMA Pengaruhi Kesuksesan Karir

Sebuah riset yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology membuktikan bahwa perilaku kita di masa SMA dapat memprediksi pendapatan dan kesuksesan karir di masa depan. Periset menemukan bahwa siswa yang menunjukkan antusiasme dan tanggung jawab besar pada sekolahnya memiliki kesuksesan karir dan pendapatan yang lebih besar dibanding mereka yang santai selama sekolah. Hasil riset tersebut bahkan berlaku hingga 11 sampai 50 tahun sejak siswa tersebut lulus SMA.