Menu

Demo Buruh Tahunan Versus Harian

Sungguh, saya juga seorang buruh. Memulai karir dengan gaji beberapa ratus ribu rupiah saja. Coba lihat apa definsi buruh menurut undang-undang ketenagakerjaan; mungkin, Anda juga buruh. Lagian nggak ada salahnya kalau jadi buruh kan?
 
Menjadi sejahtera, merupakan cita-cita setiap buruh diseluruh dunia. Makanya, dihari buruh; marak demo dimana-mana. Saya, tidak memandang buruk demo buruh. Kalau mau demo, ya demo saja.
 
Saya sendiri ikut melakukan demo buruh juga. Namun, dengan cara berbeda dari mereka. Hasilnya? Kita sama-sama buruh juga. Tapi tingkat kesejahteraan kita berbeda. Beda cara demonya, beda pula hasilnya. Lantas, apa bedanya cara demo kita?
Jika kebanyakan buruh berdemo ditanggal dan suasana tertentu, saya memilih demo setiap hari. Dikantor. Ketika sedang menjalankan tugas harian. Apa yang didemokan? Kemampuan yang istimewa dalam menjalankan pekerjaan.
 
Pahamilah bahwa para employer selalu tertarik pada buruh yang bagus. Mereka tak segan membayar besar. Berapa gaji yang dituntut para buruh dalam demo dijalanan? Sepuluh kali lipat dari itu pun bisa didapat oleh buruh yang bagus.
 
Lantas, darimana para employer itu tahu jika seorang buruh bagus apa tidak? Dari demo harian di tempat kerjanya; berupa hasil kerja yang super baik. Istimewa. Nggak ada duwanya.
 
Jika Anda tahu ada cara demo buruh yang lebih efektif dalam mewujudkan kesejahteraan yang Anda impikan, cara demo mana yang akan Anda lakukan? Demo tahunan? Atau demo harian?
 
Selamat hari buruh teman-teman. Sekarang Anda sudah tahu cara berdemo yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan kesejahterakan yang Anda cita-citakan kan?
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
 
Catatan kaki:
Ada banyak cara berdemo. Ada cara yang menghasilkan. Ada pula cara yang cuman dapat capeknya dowang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar