Banyak orang yang menglasifikasikan diri mereka sebagai ekstrover atau introver. Ekstrover umumnya lebih ceria dan suka bersosialisasi sedangkan intover lebih tenang dan penyendiri. Selain berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, personaliti pun kerap mempengaruhi ketika memilih profesi bahkan menentukan kesuksesan dalam karier.
Namun bukanlah si ekstrover atau introver yang dikatakan lebih cepat mengembangkan karier. Dilansir Huffington Post, ambiver justru yang sering 'mengalahkan' dua personaliti lainnya dalam hal pekerjaan. Alasannya, personaliti yang punya gabungan sifat introver dan ekstrover itu dianggap lebih mudah menyesuaikan diri dengan segala situasi sosial.
"Mereka fleksibel, seimbang, dan bisa berkoneksi dengan berbagai macam orang. Orang ambiver bisa berinteraksi di antara ekstroversi dan introversi tergantung situasinya," ungkap penulis Abigail Williams yang mengaku sebagai ambiver itu.
Berdasarkan karakteristiknya, ambiver memang punya kepribadian yang bisa asertif (mampu mengutarakan opini) sekaligus aprehensif (kurang mampu mengutarakan opini) di saat yang bersamaan. Jangan dulu khawatir Anda tidak akan sukses dalam berkarier karena kebanyakan orang justru punya personaliti ini.
"Ciri-ciri sebuah personaliti ada dalam sebuah kontinum (rangkaian), dan kebanyakan dari kita tidak introver atau ekstrover, kita ada di tengah-tengahnya," Adam Grant yang meneliti kepribadian.
"Ambiver punya keuntungan dari pada introver dan ekstrover. Karena personaliti mereka tidak terlalu berat ke kedua arah, mereka lebih mudah menyesuaikan pendekatan ke orang-orang berdasarkan situasi," tambah Adam.
Sumber
Namun bukanlah si ekstrover atau introver yang dikatakan lebih cepat mengembangkan karier. Dilansir Huffington Post, ambiver justru yang sering 'mengalahkan' dua personaliti lainnya dalam hal pekerjaan. Alasannya, personaliti yang punya gabungan sifat introver dan ekstrover itu dianggap lebih mudah menyesuaikan diri dengan segala situasi sosial.
"Mereka fleksibel, seimbang, dan bisa berkoneksi dengan berbagai macam orang. Orang ambiver bisa berinteraksi di antara ekstroversi dan introversi tergantung situasinya," ungkap penulis Abigail Williams yang mengaku sebagai ambiver itu.
Berdasarkan karakteristiknya, ambiver memang punya kepribadian yang bisa asertif (mampu mengutarakan opini) sekaligus aprehensif (kurang mampu mengutarakan opini) di saat yang bersamaan. Jangan dulu khawatir Anda tidak akan sukses dalam berkarier karena kebanyakan orang justru punya personaliti ini.
"Ciri-ciri sebuah personaliti ada dalam sebuah kontinum (rangkaian), dan kebanyakan dari kita tidak introver atau ekstrover, kita ada di tengah-tengahnya," Adam Grant yang meneliti kepribadian.
"Ambiver punya keuntungan dari pada introver dan ekstrover. Karena personaliti mereka tidak terlalu berat ke kedua arah, mereka lebih mudah menyesuaikan pendekatan ke orang-orang berdasarkan situasi," tambah Adam.
Sumber
Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar