Banyak perusahaan yang gagal dalam melakukan proses transformasi. Programnya sudah bagus. Presentasi dan town hall meeting kerap dilakukan. Roadshow menejmen puncak sudah diselenggarakan. Namun, angin perubahan yang dicanangkan perusahaan itu perlahan-lahan menghembuskan nafasnya yang terakhir. Banyak perusahaan yang mengalami hal itu. Menurut pendapat Anda, mengapa bisa begitu?
Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Namun, salah satu faktor paling berpengaruh adalah karena proses perubahan di perusahaan sering hanya diserahkan sebagai pekerjaan tambahan orang-orang tertentu saja. Beberapa orang ditunjuk untuk menjalankannya. Dikasih gelar Agent of Change, lalu diharapkan bisa menyelesaikan segala rintangannya. Persoalannya adalah; orang-orang ini bahkan sering tidak memiliki otoritas yang memadai. Bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali dihadapan para menejer.
Padahal, para menejer ini mempunyai peran yang sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan implementasi program-program perubahan itu. Mengapa? Karena, perubahan di perusahaan harus mendapatkan dukungan dari seluruh karyawan. Sedangkan karyawan didesain untuk bertindak sesuai dengan arah yang ditentukan atasan langsung mereka. Oleh karenanya, kalau Anda memimpin task force perubahan, atau Anda bagian dari team agent of change; maka Anda perlu membangun hubungan dan aliansi yang kuat dengan para menejer.
Di sisi lain, Anda juga tidak akan selalu mudah untuk mendapatkan dukungan para menejer. Khususnya menejer yang sudah merasa lebih senior. Atau mereka yang tidak menganggap penting perubahan itu. Atau mereka yang cenderung menyukain status quo. Atau mereka yang sudah demen ngendon dalam zona nyaman. Ada nggak orang seperti itu yang harus Anda hadapi dalam menjalankan tugas? Biasanya sih ada. Tapi, itu sama sekali bukan salah mereka. Justru, perusahaan perlu membantu mereka supaya memiliki pandangan yang selaras dengan visi pimpinan puncak tentang perubahan itu.
Memang nggak mudah sih. Tapi, begitu cara pandang para middle manager itu berubah; Anda bukan sekedar akan mendapatkan dukungan dari mereka. Bahkan mereka ikut berperan secara aktif didalam proses perubahan itu. Minimal, pada unit kerja yang dipimpinnya. Jadi, perubahan di perusahaan dibangun melalui proses transformasi cara pandang, perilaku maupun praktek-praktek kepemimpinan itu sendiri. Sehingga setiap pemimpin pada tingkatan apapun bisa mengambil peran penting dalam mendukung proses tranformasi itu.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
Catatan kaki:
Proses perubahan di perusahaan mustahil dilakukan tanpa dukungan para menejer di level menengah. Karena, sikap dan perilaku mereka menjadi contoh langsung bagi anak buahnya.
Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar