Menu

Orang Bagus Dibayar Buruk

Kemarin kita sudah membahas tentang cara meningkatkan nilai diri kita. Intinya, semakin banyak manfaat yang bisa kita kontribusikan, maka semakin tinggi nilai diri kita. Lalu, kalau sudah berkontribusi lebih banyak daripada orang lain; tapi reward dari perusahaan tetap saja masih nggak seberapa. Mesti gimana lagi coba?
Penting untuk menilai secara obyektif apakah kita sudah dibayar secara wajar atau tidak. Jangan sampai subyektivitas kita menutupi anugerah yang telah kita terima. Apakah kita yang 'merasa' dibayar tak wajar, ataukah kita menuntut lebih banyak dari yang layak kita terima.
Kalau bekerja di perusahaan kecil, tentu tidak bisa berharap yang besar-besar, misalnya. Jenis industri juga menentukan besar kecilnya kompensasi dan imbalan. Pabrik textile, restoran, pertambangan, toko kelontong; masing-masing punya standar yang berbeda. Dan di mana kita bekerja, menentukan bayarannya juga kan.
Kalau kondisi objektifnya memang kita tidak mendapatkan bayaran yang wajar, apakah boleh kita menurunkan kontribusi kita? Oh, jangan. Karena dengan begitu kita menurunkan nilai diri kita. Meskipun nggak dibayar wajar? Iya.
Anda perlu tahu penyebabnya apa. Misalnya, ada diskriminasi. Atau kebijakan perusahaannya yang memang buruk. Apapun penyebabnya, bukan mengurangi kualitas pribadi Anda solusinya. Justru, kalau masih bisa bersinar ditempat gelap itulah yang menjadi bukti bahwa Anda seorang bintang terang.
Suatu saat nanti, mungkin ada pengambil keputusan yang menemukan Anda. Atau mungkin ada perusahaan lain yang mau mempekerjaan Anda dengan bayaran yang selayaknya. Kalau cahaya bintang Anda dibiarkan meredup, mungkin mereka nggak tertarik ketika melihat Anda.
So, stay great meski dalam situasi yang tidak begitu asyik. Karena Anda tidak pernah tahu, kapan bertemu dengan 'jodoh' karir Anda yang paling baik. Dan Anda, tidak akan kehilangan peluang itu jika terus menjaga performa tinggi Anda kan?
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar