Menu

Bagaimana Kita Memaknai Sebuah Musibah dan Ujian Kehidupan

Pic. Source: permiasathens.blogspot.com 

Renungkan dan pahami sejenak bahwa apapun yang menimpa pada kita baik berupa kesenangan maupun kesusahan, hakekatnya ia bernama ujian. Kebanyakan orang lebih mengkonotasikan musibah dengan sebuah kesusahan, kesulitan, kegagalan, dan segala yang berlabel keburukan. Sebenarnya hakekat musibah juga berupa kesenangan yang kita dirasakan dalam kehidupan ini. Tuhan Yang Maha Kuasa sebenarnya ingin menguji manusia dengan kedua hakekat musibah tersebut, yang pasti Tuhan dengan ujiannya tersebut memberikan siapa yang paling baik amal perbuatannya. Layaknya intan permata, semakin ditempa dan diasah semakin berkilaulah ia...

Pahamilah oleh kita, kehidupan ini adalah sebuah ujian untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat keteguhan  iman seseorang kepada Robbnya. Jika kita berhasil mengatasinya dengan baik, maka tingkat iman kita naik derajatnya menjadi iman yang sejati.  Dan iman adalah syarat utama untuk memperoleh bantuan dari Yang Maha Kuasa di dunia dan kelak di akhirat. Seperti halnya pernah saya mendapatkan sebuah kalimat yang memicu adrenalin semangat yaitu apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman" , sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Tuhan Sang Maha Pencipta mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta”

Berbagai musibah yang terjadi di negeri kita tercinta mulai dari bencana alam, banjir, gunung meletus, tanah longsor, kekeringan, gempa bumi dan berbagai macam bencana lainya yang sampai hari ini terus menimpa di tengah sebagian besar Saudara kita meski disisi lain begitu maraknya bertahun lamanya hingga ini perilaku buruk negeri oleh sebagian besar Pemimpin negeri dan masyarakat telah dipertontonkan dengan begitu nyata, membuat bangsa kita seakan terus semakin terpuruk. Maupun musibah atau ujian lainya seperti kehilangan pekerjaan, perlakukan yang tidak adil atau dzolim di lingkungan kerja, dan sebagainya maupun musibah atau ujian terhadap keluarga yang kita cintai.

Semua orang yang tertimpa musibah maupun yang hanya mendengarpun sekalipun memiliki berbagai pemahaman yang berbeda terhadap arti kata sebuah musibah. Bagi sebagian orang menganggap bahwa musibah adalah sebagai hukuman dan azab kepadanya. Sehingga, kita selalu merasa sempit dada dan selalu mengeluh.Sebahagian kita lainnya menilai bahwa musibah adalah sebagai peretas dosa-dosa. Ia tidak pernah menyerahkan apa-apa yang menimpanya kecuali kepada Yang Maha Kuasa. Ada juga sebagian dari kita lainnya yang meyakini bahwa musibah adalah ladang peningkatan iman dan takwa-nya untuk menjadi orang-orang PILIHANNYA. Orang yang seperti ini selalu tenang  serta percaya bahwa dengan musibah itu Yang Maha Kuasa menghendaki segala kebaikan bagi dirinya dan keindahan yang akan diperolehnya nanti.

Musibah yang menimpa manusia di dunia penuh dengan keanekaragam mulai dari rasa ketakutan, kehilangan, kelaparan, sampai dengan kematian. Dengan keikhlasan, ikhtiar, tawakal  dan kesabaran hati yang dimiliki, semoga musibah yang diberikan olehNYA dapat dilalui dengan lebih ringan sehingga kita dapat digolongkan dalam orang-orang yang memiliki amal sholeh dalam hidupnya. Sebaliknya, musibah kesenangan selama hidup kita, jika kita tidak pandai mensyukuri segala anugerahNYA, maka itulah musibah yang sesungguhnya.  Karena, bukan pahala yang ia peroleh, melainkan sebuah dosalah yang kita peroleh.

Marilah kita hadapi  ujian hidup ini dengan sabar dan ikhlas. Cobalah untuk sering-seringlah menengok ke bawah, melihat saudara-saudara kita di negeri kita ini yang nasibnya yang jauh dari keberuntungan dan diliputi kemalangan, tidak memiliki pekerjaan dan meski berjuang untuk memperolehnya, sulitnya memperoleh hidup layak, hanya memiliki atap jerami tempat berteduh, atau sekedar makan sesuap nasi, dan sebagainya daripada yang kita alami agar kita senantiasa kita memiliki rasa syukur bertambah kepada Sang Khalik dan kesabaran meningkat.

Tiada  manusia yang sempurna dalam seluruh aspek kehidupan ini. Itulah keadilan Tuhan, yang hikmahnya antara lain agar kita selalu bersyukur dan saling membantu satu sama lain. Ada orang yang kaya, tapi ternyata penyakitan dan mungkin tidak merasakan kebahagiaan hidup. Ada orang yang pasangannya cantik/ganteng, tapi ternyata belum juga dikaruniai  buah hati sampai saat ini. Ada orang yang anaknya banyak, tapi ternyata miskin. Ada orang yang miskin, tapi keluarganya harmonis. Ada yang kaya, tapi anak-anaknya tidak menjalankan ibadah dan berperilaku negatif, dan lain sebagainya.

Seperti dalam syair lagu terkenal, syukurilah apa adanya dan apa yang terjadi, hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup tuk lakukan yang terbaik. Tetapi memanglah demikian, yang semestinya kita tetap berpikir positif dan semangat dalam mengarungi samudera kehidupan ini, serahkanlah segala urusan hanya padaNYA dari apa-apa yang dapat kita lakukan karena tugas kita hanya menyelesaikan segala urusan kita dengan kemampuan yang kita miliki serta bertawakallah. Karena “Sang Khalik tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

Cobalah untuk perbanyaklah ibadah dan berdoa  karena dengan doa disertai segenap usaha, takdir (yang menurut kita buruk) dapat berubah menjadi baik karena memang “Tidak ada yang dapat merubah takdir, kecuali doa” dan ”tidak akan berubah nasib seseorang jika bukan dia  sendiri yang merubah nasibnya” you create your own reality"

Semoga kita semua senantiasa diberikan kekuatan, kesabaran, serta keikhlasan dalam mengarungi samudera kehidupan ini dengan senyuman ketulusan. Selamat berkarya dan sukses selalu ! 

Be Positive and Be Grateful ! 

by Mohamad "Bear"  Yunus
“Pikiran dan Tubuh adalah SATU"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar