Menu

Inspirasi : Hukum Truk Sampah


Suatu hari saya naik sebuah taxi menuju ke Bandara. Kami melaju pada  jalur yang benar, ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami, Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.
Pengemudi mobil hitam tsb mengeluarkan kepalanya & memaki maki ke arah kami.
Supir taxi hanya tersenyum & melambai pada orang tersebut. Saya sangat heran dgn sikapnya yang bersahabat.
Saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya ? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit?!".
Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".

Inspirasi : Jangan Mengeluh (sebuah kisah nyata)

Alkisah, ada seorang bangsawan kaya raya yang tinggal di sebuah daerah padang rumput yang luas. Suatu hari, karena ternak yang dipunyainya semakin banyak, sang bangsawan memilih 2 orang anak muda dari keluarga yang miskin untuk dipekerjakan. Yang berbadan tinggi dan tegap dipekerjakan sebagai pengurus kuda. Sedangkan yang berbadan kurus dan lebih kecil dipekerjakan sebagai pengurus ternak kambingnya.

Setelah beberapa saat, si badan tegap dengan arogan berkata kepada si badan kecil:
 "Hai sobat. Aku lebih besar badannya dari badanmu. Aku juga lebih tua darimu. Mulai besok, kita bertukar tempat. Aku memilih untuk mengurus kambing. Dan kamu menggantikan aku mengurus kuda. Awas kalau tidak mau! Dan awas ya, jangan laporkan masalah ini ke tuan kita! Kalau kamu berani lapor atau menolak, tahu sendiri akibatnya! Aku habisi badan kecilmu itu!"

Kisah Inspirasi Untuk Para Istri dan Suami


Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Motivasi : 12 kata "Jangan" yg perlu dihayati :


1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia.

2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.

3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.

4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan.

5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, †api pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.

Motivasi : Pantaskah kita mengeluh?


Padahal kita telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia.
Layakkah kita berkeluh kesah? Padahal kita telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan kita untuk membenahi segala sesuatunya.


Apakah kita bermaksud untuk menyia nyiakan semuanya itu?
Lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab kita?


Janganlah kekuatan yang ada pada diri kita terjungkal karena kita berkeluh kesah.


Ayo tegarkan hati kita.
Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena kita tidak tahu jawaban dari masalah diri kita sendiri tersebut.

Inspirasi : Tugas Kecil Hanya Membuat Anda Kerdil


Jika boleh memilih antara gaji besar dan gaji kecil, apa pilihan Anda? Pertanyaan yang kurang cerdas. Jika dihadapkan pada 2 pilihan antara mengerjakan sesuatu yang sudah biasa Anda lakukan dengan baik atau sesuatu yang Anda belum terampil melakukannnya; Anda pilih yang mana? Tidak usah khawatir, ini bukan soal pilihan antara benar dan salah kok. Kebanyakan orang mendahulukan kenyamanan. Maka wajar jika mereka memilih mengerjakan tugas-tugas yang mudah. Selain memberi rasa nyaman, pekerjaan gampang tidak memerlukan kerja keras dan bisa menghemat banyak keringat. Tak heran jika banyak orang yang merasa berat hati ketika mendapatkan penugasan yang sulit. Bahkan tidak sedikit yang rela karirnya tidak berubah karena merasa sudah sangat nyaman dengan pekerjaan yang dilakukannya selama bertahun-tahun. Boleh saja jika memang itu sudah menjadi pilihan hidup kita. Tapi, jika kita masih mengeluhkan hasilnya, itu pertanda ada yang salah dengan pilihan kita.
Dua minggu lalu sahabat saya menunjukkan pohon beringin bonsai yang dimilikinya. Lalu saya teringat kepada pohon beringin besar yang tumbuh dihalaman belakang rumah kakek saya di kampung ketika saya masih kecil dulu. Membayangkan kedua beringin itu, tiba-tiba saya merasa miris sendiri.

Inspiarsi : Kisah Telur dan Tempe Gosong


Suatu malam, ibu yang bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari,
membereskan rumah tanpa pembantu, jam tujuh malam ibu selesai
menghidangkan makan malam untuk ayah, sangat sederhana, berupa telur
mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.


Sayangnya karena mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor
gorengnya sedikit gosong!.
...
Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak, minyak
gorengnya sudah habis.


Kami menunggu dengan tegang apa reaksi ayah yang pulang kerja pasti
sudah capek, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Inspirasi : Buku Harian Ayah


Ayah & ibu sudah menikah 30 tahun & Michael tidak pernah melihat mereka bertengkar.
Bagi Michael, perkawinan ayah & ibu menjadi teladan baginya.
Setelah menikah, dia & istrinya sering bertengkar karena hal-hal kecil.
Ketika pulang ke rumah ayahnya, MIchael menuturkan keluhannya pada ayahnya.
Ayahnya mendengarkan kemudian masuk ke kamarnya, dan keluar dengan mengusung buku-buku & ditumpuknya di depan Michael.
Sebagian buku sudah kuning, kelihatannya sudah disimpan lama.
Dengan penuh rasa ingin tahu Michael mengambil satu buku itu. Tulisannya benar tulisan ayahnya, agak miring & aneh, ada yang jelas, ada yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembusi beberapa halaman.
Michael membaca halaman-halaman buku itu.
Semuanya merupakan catatan hal-hal sepele, “Suhu udara berubah jadi dingin, ia mulai merajut baju wol untukku. Anak-anak berisik, untung ada dia.”

Inspirasi : Katakan Sejujurnya Sebelum Terlambat


Kisah ini terjadi di Beijing, China, seorang gadis bernama Yo Yi Mei memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah. Namun ia tidak pernah mengungkapkannya, Ia hanya selalu menyimpan di dalam hati dan berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri. Tapi sayang temannya tak pernah mengetahuinya, hanya menganggapnya tak lebih sebagai sahabat.

Suatu hari Yo Yi Mei mendengar bahwa sahabatnya akan segera menikah hatinya sesak, tapi ia tersenyum "Aku harap kau bahagia"
Sepanjang hari Yo Yi Mei bersedih, ia menjadi tidak ada semangat hidup, tapi dia selalu mendoakan kebahagiaan sahabatnya

12 Juli 1994 sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahannyayang akan segera dicetak kepada Yi mei, ia berharap Yi Mei akan datang, sahabatnya melihat Yi Mei yang menjadi sangat kurus & tidak ceria bertanya“Apa yang terjadi denganmu , kau ada masalah?

Motivasi : Mengintip Job Description Atasan



Catatan Kepala: ”Seseorang yang memfokuskan diri kepada standar kinerja tinggi, berpeluang untuk melampaui tuntutan-tuntutan kolektif. Sehingga, dia bisa dengan mudah mengungguli orang lain di dalam kelompoknya.”


Mengintip itu adalah perbuatan tidak terpuji, kan ya? Tetapi kali ini saya memang ingin mengajak Anda untuk mengintip. Tetapi, yang kita intip bukanlah aurat atau kegiatan orang lain. Saya mengajak Anda untuk mengintip Job Description atasan Anda. Tujuannya, bukan untuk menelisik apakah atasan kita sudah bekerja sesuai dengan jobdesknya atau belum. Bukan tugas kita untuk melakukan hal itu. Melainkan menggunakan pengetahuan kita terhadap jobdesc atasan untuk meningkatkan kualitas diri kita hingga benar-benar bisa sesuai dengan jobdesc itu. ‘Halah, ini mah nambah kerjaan kita saja dong!’ Mungkin ada yang berpikiran demikian. ‘Ngurusin kerjaan sendiri aja udah pontang panting,’ tambahnya. Lha, ngapain Anda ngurusin kerjaan Anda? Justru seharusnya kita ‘nggemukin’ pekerjaan kita biar hasilnya bisa lebih baik dan lebih banyak dari biasanya. Untungnya bukan untuk orang lain loh. Untuk diri kita sendiri. Mau?

Motivasi : 3 Jawaban Kenapa Karir Anda Mentok!

Aduh, kenapa karir saya ndak naik-naik ya. Saya sudah bertahun-tahun kerja di perusahaan ini, tapi kenapa posisi saya mentok disini saja. Demikian dua contoh kegalauan yang acap dilantunkan oleh para rekan pekerja kantoran. Sebuah kegalauan yang sering dilentingkan dengan nada kepedihan dan sejumput rasa fustrasi yang menggumpal (duh biyung, malang nian nasib sampeyan….).
Saya kira ada beragam penjelasan yang bisa dilontarkan untuk menjawab kegundahan itu. Disini kita mencoba untuk membincangkan tiga kemungkinan jawabannya secara ringkas. Baiklah sebelum kita membahasnya, silakan terlebih dahulu menyeruput secangkir kopi hangat yang mungkin sudah terhidang di depan meja kerja Anda…..
Jawaban yang pertama simpel dan jelas : you don’t deserve to be promoted. Ya, Anda memang tidak layak

Inspirasi : Memaknai Setiap Detik Dalam Hari-hari Kita



Catatan Kepala: ”Dampak dari apa yang kita lakukan hari ini akan terus lengket melekat erat dalam diri kita hingga akhir hayat.”

Pertanyaannya sama; ‘hari apakah ini?’. Tapi jawabannya bisa berbeda-beda.  Mungkin ada yang menjawab; ‘ini hari valentin’. Ada yang bilang ‘hari selasa’. Atau bagi sebagian orang lainnya, ‘Ini adalah hari istimewa peringatan ulang tahun Mama, Bundaku Tercinta’. Harinya sama. Hari ini. Namun nilainya berbeda-beda. Lantas, apakah yang menyebabkan perbedaan nilai itu? Jawabannya adalah; makna yang kita sendiri berikan kepada hari ini. Tidak ada hari buruk. Tidak ada hari bagus. Yang ada adalah perilaku baik atau kelakuan buruk yang memaknai hadirnya hari-hari itu dalam hidup kita. Lantas, makna apa yang hendak Anda berikan kepada hari-hari Anda?
Dikantor yang sama, pada hari yang sama. Ada karyawan yang mukanya suram. Ada juga yang wajahnya berbinar cerah. Di rumah juga begitu. Ada orang-orang yang manyun sajah. Dan ada yang tersenyum indah.

Inspirasi : Tersenyumlah Dengan Hatimu



Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya di salah satu Universitas di jerman. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama “Smiling.” Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah. Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald’s yang berada di sekitar kampus.