3 Tanda Kita Terjebak dalam Karir yang Salah

Riset menunjukan mereka yang berada pada usia 20-an dan 30-an memiliki kepuasan kerja yang rendah. Tentunya hal ini berdampak negatif pada kesehatan mental saat menginjak usia 40 tahun ke atas. Menurut pelatih kesehatan bersertifikat dan co-founder Health Pelatih Institute, Stacey Morgenstern, peningkatan kepuasan kerja adalah hal yang penting. Kepuasan kerja bukan hanya berdampak pada karir karyawan, tapi juga kesehatan karyawan. Dilansir dari CNBC, berikut tiga tanda kita terjebak dalam karir yang salah. 

1. Merasa gaji kurang, terlalu banyak bekerja dan kurang dihargai 

Baca juga : 7 Tips Karir Tanpa Peduli Usia

Morgenstern mengatakan salah satu tanda utama kita berada di jalur karir yang salah adalah terus-menerus merasa terkuras, terlalu banyak bekerja sementara gaji tak sepadan. Walau banyak perusahaan menerapkan jam kerja tinggi dan kerja keras, ia mengatakan bahwa karir yang memuaskan tidak akan membuat kita takut masuk ke kantor. "Jika kita bersyukur untuk hari Jumat dan berdoa agar hari Minggu tidak segera berakhir, maka ini tanda karirmu tidak cocok," katanya. Terlepas dari apakah kita baru mulai atau sudah lebih dari 10 tahun bergelut dalam profesi saat ini, ia mengatakan tidak pernah terlambat melakukan perubahan. Mantan Chief Talent Officer Netflix, Patty McCord, menyetujui hal ini. Menurutnya, salah satu langkah pertama untuk keluar dari karir yang kurang tepat adalah berbicara dengan seseorang yang melakukan hal yang mungkin kita sukai. "Jika kita berpikir pekerjaan di tempat lain lebih menyenangkan, pergilah untuk mendapatkanya," ucapnya. Mencari pekerjaan yang kita sukai, kata Patty McCord, adalah hal yang wajar. Jadi, jangan segan untuk melakukannya. 

2. Merasa tidak tertantang 

Jika kita merasa tidak bersemangat, bosan, atau terjebak dalam rutinitas yang sama berulang kali, maka kemungkinan inilah saatnya untuk mengubah karir. "Saya pikir kepuasan datang ketika kita merasa belajar, melatih kreativitas dan upaya kita membuat dampak yang berarti," kata Morgenstern. Jika kita telah mencapai jalan buntu dan tidak ada ruang lagi bagi kita untuk tumbuh, Morgenstern menyarankan kita untuk mempertimbangkan langkah berikutnya. Namun, jika kita tak yakin tentang langkah apa yang akan kita ambil, Morgenstern menyarankan kita agar memikirkan hal-hal yang membawa kebahagiaan dalam diri di waktu luang. Selanjutnya, kita musti memikirkan bagaimana cara membawa kebahagiaan tersebut diterjemahkan dalam karir. "Perhatikan apa yang membuat kita tertarik dan terus ingin membicarakannya sepanjang waktu. Perhatikan bagaimana orang lain secara alami memujimu," tambahnya. 

3. Merasa terpanggil untuk sesuatu yang berbeda 



Berada dalam karir yang salah tidak selalu berarti karena bosan dengan pekerjaan atau kita buruk dalam hal itu. Terkadang, kita benar-benar baik dalam pekerjaan. Tapi, kita merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang berbeda. "Dua hal terjadi ketika kita berada di ambang ini. Menolak panggilan itu atau mengikutinya," kata Morgenstern. Ketika kita menolak panggilan tersebut, menurut Morgenstern, seringkali disebabkan oleh ketakutan akan hal yang tidak diketahui, takut menjadi terlalu tua, atau takut kekurangan finansial. "Ketakutan itu benar, dan cara melepaskan diri adalah menuliskan semua ketakutan yang dimiliki," katanya. 

Baca juga : 8 Rahasia untuk Mencapai Karir Yang Sukses

Setelah itu, kita mulai melihat kemungkinannya dan hal apa lagi yang mungkin terjadi. Daripada memikirkan hal negatif, Morgenstern menyarankan kita untuk memperbanyak berpikir soal kemungkinan hal-hal positif. Kemungkinan positif tersebut bisa berupa potensi mendapat gaji yang lebih tinggi, lebih banyak waktu istirahat, kepuasan yang lebih baik, dan keseimbangan hidup yang lebih terjaga. 

Morgenstern juga menyarankan agar kita menanyakan pada diri sendiri tentang kehidupan kita di lima tahun mendatang. 

Jika hidup atau karier kita saat ini berlanjut dan kita berada di tempat yang sama dalam lima tahun, apakah kita baik-baik saja? 

Apakah hal ini dapat membuat kita terus bersemangat atau malah menyesal?

Pertanyan-pertanyaan tersebut sangat penting untuk mengoreksi apakah karir yang telah kita jalani saat ini adalah hal yang tepat.

Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Sumber

Artikel yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar