WHY Anak Buah Melakukan Kesalahan?

Salah satu penyebab rendahnya kinerja atasan adalah terjadinya kesalahan anak buah. Logis, karena anak buah yang melakukan kesalahan menimbulkan masalah yang akhirnya mempengaruhi aspek atau fungsi-fungsi lain dalam unit kerja itu. Kinerja atasan pun jadi terganggu. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Salahin saja anak buah.
"Nggak salah sih kalau menyalahkan yang salah. Kalau anak buah yang salah, ya salahin aja dia. Kan dia yang salah."
Logis ya cara berpikir seperti itu? Iya. Logis banget. Dan akan lebih logis lagi kalau dilanjutkan dengan pertanyaan;"WHY anak buah saya melakukan kesalahan?"
Setiap atasan penting memiliki kebiasaan untuk bertanya seperti itu. Manfaatnya banyak. 

Pertama, terhindar dari sikap lempar tanggungjawab. Anda mungkin tidak bermaksud blaming alias nyalahin anak buah. Saya percaya itu.
Namun kesalahan anak buah yang tidak dicari dan diselesaikan akar masalahnya akan membuat kejadian itu berulang. Dan Anda kembali menyalahkan mereka. Sehingga dimata anak buah, Anda adalah atasan yang bisanya cuman nyalahin orang lain. Merusak reputasi Anda juga kan akhirnya.
Kedua, jika tidak paham WHY anak buah melakukan kesalahan, maka hal itu bakal berulang lagi, dan lagi. Kita tidak ingin unit yang kita pimpin ini berkinerja buruk karena kesalahan yang sama kan? Jadi, kalau anak buah salah; dicari WHY-nya. Bukan sekedar menunjuk hidungnya.
Ketiga, kalau sudah tahu WHY-nya, kita bisa mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Mungkin tidak harus Anda yang menyelesaikannya. Namun, Anda bisa mengarahkan anak buah cara mengatasi masalah itu.
Kalau masalah itu tidak bisa selesai di level anak buah, maka atasannya mesti turun tangan kan? Eh, atasannya kan Anda ya? Jadi suka atau tidak, sebagai seorang atasan Andalah yang bertanggungjawab atas kualitas dan kinerja anak buah.  Bukankah itu fungsi seorang atasan?
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
Catatan kaki:
Cara paling gampang menyelesaikan masalah bagi seorang pimpin adalah menimpakan kesalahan itu kepada anak buahnya. Namun, itu bukan cara yang benar. Sebab seorang atasan, turut bertanggungjawab terhadap kesalahan yang terjadi didalam unit kerjanya.

Baca artikel-artikel terbaik yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar