Menandai Hasil Karya Kita

Kalau ada orang yang mengklaim hasil kerja keras Anda, kesal nggak? Iya dong. Hampir di setiap kantor ada tukang klaim begitu. Memang bisa sabar sih. Tapi kalo begitu terus, nggak ada gunanya kerja keras kan? Toh si tukang klaim itu yang bakal dapat kreditnya.
Kebayang kan ruginya kita kalau begitu. Padahal kita ini rajin, pinter, dan terampil. Tapi hasil karya kita suka diembat orang lain. Lebih rugi lagi ketika kita memutuskan untuk berhenti. Memang, orang itu nggak dapat apa-apa lagi. Tapi kita menjadi seperti mati suri. Terkubur dalam-dalam semua talenta yang kita miliki.
Sebetulnya kita bisa membubuhkan identitas diri dalam setiap hasil karya yang kita buat. Sehingga, orang tidak bisa sembarangan mengklaimnya. Tentu bukan dengan cara menuliskan nama atau inisial seperti dilakukan pelukis pada gambarnya. Lagi pula, tulisan dan tandatangan bisa dihapus.
Jadi, bagaimana dong caranya? Gampang. Bikin hasil karya Anda unik. Your style. Emang bisa? Bisa banget. Kita bisa membuat hasil karya yang bisa dikenali sebagai hasil karya kita.
Untuk menghasilkan karya yang unik, Anda harus melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati. Curahkan seluruh kemampuan dan ketulusan Anda saat membuatnya.
Maka, produk yang Anda buat akan unik. Dan berbeda dari yang orang lain hasilkan. Kenapa? Karena jiwa Anda, berbeda dengan jiwa orang lain. Kalau Anda menjiwai pekerjaan Anda, pasti hasilnya beda.
Contoh. Di pabrik garmen. Ada beberapa penjahit. Baju yang dibuat sama. Bahannya sama. Mesinnya sama. Tapi ada 1 pekerja yang menjiwai pekerjaannya sehingga baju hasil jahitannya jauh lebih rapi dibandingkan yang dihasilkan orang lain. Nggak ada label namanya di baju itu. Tapi orang-orang tahu persis, siapa yang menghasilkan baju paling rapi di pabrik itu.
Di restoran siap saji. Standar pelayanannya sama. Tapi pelanggan selalu paham, waitress mana yang senyumnya paling tulus. Di kantor, kita selalu tahu meja siapa yang bersih dan siapa yang berantakan. Siapa yang selalu datang lebih awal dan siapa yang suka lelet.
Jadi, jangan merasa rugi karena telah bekerja sepenuh hati. Karena menjiwai pekerjaan kita berarti memberi identitas pada hasil kerja kita. Lakukan itu secara konsisten sehingga orang lain mengenali bahwa karya yang seperti itu, pasti hasil kerja Anda.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
Catatan kaki:
Memang ada saja orang yang suka mengklaim hasil karya orang lain sebagai miliknya. Namun, mereka tidak bisa menghapus jejak-jejak kerja keras pembuat aslinya, selama hasil karya itu dibuat dengan penjiwaan mendalam dalam setiap tahapan pembuatannya.

Baca artikel-artikel terbaik yang tidak boleh dilewatkan di bawah ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar