Mencari Imbalan Yang Lebih Besar

Pic. Source: www.derekleman.com
Anda sudah dibayar tinggi apa belum? Sejauh yang saya tahu, jarang tuch orang yang mengaku kalau dirinya sudah dibayar tinggi. Sekalipun sudah mendapat income bulanan puluhan juta juga tetep aja masih bilang ‘mestinya dibayar lebih tinggi dari ini…’. Anda masih merasa begitu kan? Atau Anda sudah dibayar ratusan juta sebulan? Dan Anda masih merasa mesti dibayar lebih dari itu ya? Meskipun Anda senang dengan bayaran itu, kemungkinan besar; Anda masih berharap dibayar lebih tinggi lagi. Sayangnya, angka puluhan atau ratusan juta itu pun baru sebatas ‘ngimpi’. Kenyataannya ya kita masih empot-empotan begini kan. Lha, terus gimana dong caranya supaya kita bisa mendapatkan bayaran yang lebih baik dari sekarang?

Sebagai seorang professional, kita layak mendapatkan bayaran kok. Jadi, nggak usah ragu menetapkan angka layak bayar Anda. Jika Anda mengerjakan sesuatu untuk seseorang, Anda pantas mendapatkan imbalan dari orang itu kan? Misalnya saja Anda mengerjakan suatu pekerjaan untuk Mr. A. Maka Mr. A lah yang mesti membayar Anda, bukannya Mr. B. Jika Anda bekerja untuk perusahaan A, maka perusahaan A yang membayar Anda, bukan perusahaan B. Kan begitu. Masalahnya, kadang imbalan besar itu tidak ada di Mr A atau PT A. Melainkan di Mr. B atau di PT B. Padahal kita kepingin sekali untuk mendapatkan bayaran yang lebih tinggi kan? Tantangan; Bisakah Anda bekerja untuk A tapi dibayar tingginya justru oleh B tanpa harus keluar dari perusahaan A? Saya bilang bisa.  Anda meragukannya ya?

Begini prinsip dasarnya. Pertama-tama, Anda tentukan dulu siapakah yang bisa membayar Anda lebih banyak selain kantor atau boss tempat Anda bekerja saat ini. Ayo lakukan sekarang. Cari tahu, siapa yang bisa membayar Anda lebih banyak. Sudah? Ayo cepetan. Jangan lama-lama. Sudahlah sebut saja beberapa diantaranya. Boleh nama orang. Nama perusahaan atau apa saja. Tulis diatas kertas, ya. Please, tulis diatas kertas biar kita bisa fair ketika kunci jawabannya saya beritahukan nanti. Sudah? Oke, saya anggap sudah Anda lakukan. Setelah itu, Anda bekerja deh seperti biasanya ditempat Anda bekerja sekarang. Dan yakinlah bahwa orang atau seseorang atau sesuatu yang Anda anggap bisa membayar Anda lebih tinggi itu akan memberi Anda imbalan yang sangat tinggi untuk pekerjaan yang Anda lakukan itu.

Saya menduga, Anda tidak begitu meyakini apa yang saya sarankan tadi. Benar kan? Ayo, mengaku sajalah. Saya tahu bahwa logika Anda mengatakan bahwa tidak mungkin kita bekerja untuk A dan dibayar oleh B. Anda tidak keliru. Memang begitu kok aturan mainnya. Tetapi, kebenaran yang Anda yakini itu tidak mutlak. Apa penyebab tidak mutlkanya? Itu loh, nama-nama orang atau perusahaan atau sesuatu yang Anda tulis dikertas tadi. Lihatlah siapa yang Anda tulis disitu? Ada nama-nama boss kaya yang Anda kira akan mau membayar Anda lebih banyak? Atau...ada nama perusahaan-perusahaan besar yang Anda kira mau menggaji Anda lebih tinggi?

Terus, apakah semua nama yang Anda tulis itu pasti akan mau memberi Anda imbalan yang lebih tinggi dari yang sekarang Anda terima? Yakin nih Anda bakal bisa mendapatkan perhatian dari orang-orang itu seperti yang Anda inginkan?

Sekarang, saya bertanya; Apakah Anda menuliskan TUHAN, dikertas jawaban Anda atau tidak?  Sahabatku. Jika diatas kertas jawaban Anda itu tidak tertulis nama Tuhan, maka saya berani mengatakan bahwa keinginan Anda untuk mendapatkan imbalan yang lebih tinggi itu hanyalah angan-angan kosong belaka. Tahu kenapa? Karena tidak ada boss yang mau menghambur-hamburkan uangnya untuk menggaji Anda lebih tinggi. Dan tidak ada perusahaan yang mau menjebolkan budget ekspensesnya untuk membayar Anda berkali-kali lipat. Hanya Tuhan sabahatku, yang mau membayar 10 kali lipat dari semua yang Anda kerjakan. Bahkan jika Anda benar-benar tulus melakukannya, DIA balas 700 kali lipat. Bahkan dia lipat gandakan lagi, jika Anda bisa menyenangkanNya.

Anda boleh merengek pada atasan. Boleh protes kepada perusahaan. Atau boleh jual mahal pada head hunter. Tetapi percayalah bahwa; Anda tidak akan bisa mendapatkan tempat kerja yang mau membayar sedemikian banyaknya seperti yang Tuhan tawarkan kepada orang-orang yang berbisnis denganNya.

“Tapi, kenapa dong selama ini Tuhan membiarkan gue begini-begini aja? Kalau Tuhan memang mau kasih gue lebih banyak, kenapa sampai sekarang gue masih dapat sedikit?!” mungkin ada bisik begini dihati kecil kita. Tak apa sih. Yang penting kita paham apa sebabnya sekarang. Anda sudah paham? Jika belum, maka camkanlah ini;”Tuhan tidak memberi lebih banyak pada kita karena kita tidak meniatkan pekerjaan ini untuk DIA”. Jika niat Anda bekerja bukan untuk TUHAN, kenapa Anda mesti berharap Tuhan kasih tambahan imbalan?

“Iyya, tapi kan kita kerja mengharapkan professional fee dong!” Anda boleh protes begitu. Sah-sah saja juga loh. Silakan. Tetapi ingatlah bahwa; pekerjaan yang kita lakukan itu tidak berhenti ketika kita selesai melakukannya. Hasil kerja kita, mungkin akan dipakai oleh orang lain. Mungkin akan dinikmati oleh orang lain. Mungkin akan sampai ke tangan end-user yang kita tidak akan pernah tahu siapa, dimana dan berapa banyak. Padahal, boleh jadi end-user itu mendapatkan manfaat dari hasil kerja kita. Benar, end-user itu membayar kepada perusahaan tempat kita bekerja. Tapi, manfaat dari benda atau produk atau jasa yang kita buat itu dirasakan puluhan, ratusan, ribuan bahkan jutaan orang yang tidak kita kenal. Dan karena mereka merasakan manfaat hasil kerja kita, maka hidup mereka menjadi lebih baik. Katika hidup mereka lebih baik, mereka lebih dekat dengan Tuhan mereka. Dan mereka berterimakasih, bersyukur, bersujud kepada Tuhannya.

Inilah moment ketika itulah Tuhan meneruskan ucapan terimakasih itu kepada orang yang paling berjasa kepada jutaan orang yang bersyukur itu. Dan orang yang berjasa itu adalah Anda. Ingatlah bahwa Tuhan tidak butuh apa-apa dari hamba-hambanya. Maka rasa syukur itu, Tuhan teruskan kepada Anda. Karena Tuhan Yang Maha Tahu paham benar, bahwa Anda bekerja atas nama DIA. Sehingga Tuhan senang untuk memberikan imbalan atas hasil kerja Anda yang menjadikan jutaan orang bersyukur kepadaNya. Begitulah cara kerjanya sahabatku. Maukah Anda mendapatkan imbalan dari Tuhan seperti itu? Tentu. Tapi bagaimana caranya? Sederhana. Perhatikan langkah-langkah yang akan saya jelaskan pada Anda berikut ini.

Pagi ini sebelum Anda mulai bekerja, berhentilah sejenak. Lalu, tariklah nafas panjang dengan tenang. Pejamkan mata dan tundukkan kepala. Lantas, memohonlah kepada Sang Maha Kuasa agar DIA membantu Anda untuk mendapatkan hasil kerja yang terbaik.

Aminkan dengan sepenuh harapan. Kemudian bukalah mata Anda. Tataplah seisi ruang kerja Anda. Meja serta alat-alat kerja yang ada disana. Lalu katakanlah kepada diri Anda sendiri; "Saya meniatkan untuk menjadikan segala sesuatu yang saya lakukan hari ini sebagai persembahan kepada Tuhan."

Ulangi kalimat itu beberapa kali hingga hati Anda meresapinya. Lalu tutuplah dengan kalimat ini:"Dan saya merelakan Tuhan yang menentukan imbalannya."

Insya Allah, hari ini Anda akan bekerja dengan sangat baik. Dan Anda, tidak lagi berkecil hati dengan apa yang selama ini Anda dapatkan. Karena sahabatku, Tuhan itu adalah sebaik-baiknya pemberi imbalan.

Jadi jika Anda ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, maka tunjukkanlah kepada Sang Maha Baik itu bahwa; kita, adalah sebaik-baiknya pekerja. Agar DIA mencukupkan imbalannya atas segala sesuatu yang kita kerjakan. Hanya dengan cara itu sahabatku, kita bisa mendapatkan imbalan yang lebih besar. Yaitu imbalan yang Tuhan sediakan khususon, bagi orang-orang yang mempersembahkan setiap tindakannya dalam pekerjaan untuk DIA. Mau mulainya sekarang juga? Insya Allah. Walhamdulillah.

Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman

Catatan Kaki:
Boleh sih, jika Anda merasa cukup dengan imbalan financial yang Anda dapatkan dari kantor. Tapi, apakah tidak merasa rugi jika sampai melewatkan imbalan yang Tuhan berikan khusus kepada orang-orang yang meniatkan pekerjaannya sebagai persembahan kepadaNya?

2 komentar:

  1. malam, saya med rep baru, bru seminggu bekerja, saat pertama ke lapangan sya bingung harus ngapain, bisa ksi saran agar pekerjaan ini lebih mudah di jalani, mohon di jwb, thanks :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. adalah sangat wajar apabila kita mengalami kebingungan pada saat pertama kali bekerja, dan itu hampir dialami oleh semua karyawan baru. Saran saya sederhana, bersikaplah layaklah orang baru, yang belum tahu apa-apa, jangan bersikap sok tahu, bergaullah secara baik dengan para senior dari perusahaan sendiri maupun perusahaan lain, amati apa yang mereka lakukan dan kerjakan, pelajari bagaimana cara mereka berkomunikasi dan melakukan pendekatan kepada dokter, bertanyalah kepada yang lebih tahu apabila ragu atau belum tahu harus melakukan apa. Membaurlah, jangan menutup diri. Bukalah wawasan, perbanyak networking, tambahkan rasa percaya diri, kuasai product knowledge dengan mendalam, kuasai area coverage dengan baik, pelajari channel distributionnya, dan masih banyak hal positif lainnya yang bisa dilakukan untuk memperkaya diri sendiri. Jangan mudah menyerah dan loyo. Sukses ya!

      Hapus