Menemukan Guru Yang Ke-5


Kepada siapapun kita bisa berguru tentang sesuatu. Tetapi, tidak semua orang yang berpredikat sebagai guru memiliki kualifikasi yang benar-benar layak untuk menjadikannya tempat berguru. Makanya, meski hidup kita dikelilingi oleh orang-orang yang sering disebut atau menyebut dirinya guru, kita sering tidak benar-benar melihatnya sebagai orang yang patut ’digugu dan ditiru’. Untungnya, masih bisa kita temukan guru-guru yang benar-benar bermutu. Kita bisa terus berguru meski tidak memiliki uang untuk membayarnya karena mereka tidak henti-hentinya berbagi ilmu. Kita bisa mengambil hikmah sebanyak-banyaknya karena mereka tidak kenal lelah untuk berbagi semangat!. Dan kita bisa menyaksikan keteladanan karena mereka selalu berusaha untuk melakukan apa yang dikatakannya. Meski mereka bukanlah manusia sempurna, tapi ada jejak-jejak yang layak untuk kita teladani dalam kehidupan nyata. Sudahkah Anda menemukan guru seperti itu?
Tulisan saya kali ini sangat spesial. Ini bukan hasil pemikiran saya seperti biasanya, melainkan hasil mendengar dari 5 guru yang sangat dikagumi dan tidak mudah dicarikan tandingannya. Tadi malam, empat dari 5 guru itu tampil di Just Alvin-nya Metro TV. Saya jarang menonton acara itu, namun karena yang tampil adalah para guru hebat maka saya menyaksikannya hingga tuntas. Ini adalah kesempatan langka dimana saya bisa berguru kepada 4 tokoh penting tanpa harus ke luar rumah, tidak perlu membayar, dan tak usah mengkhawatirkan apapun. Dan sekarang saya akan mengajak Anda untuk belajar kepada 5 guru pilihan. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar dari para guru pilihan itu, saya ajak memulainya dengan menyimak cuplikan pesan inti dari 5 guru berikut ini:

1. Guru kesuksesan -  Andrie Wongso. 
Kesulitan hidup seberat apa yang telah atau tengah Anda alami? Kekurangan uang? Kekurangan pendidikan? Kekurangan jabatan?  Semua itu belum bisa menggambarkan kesulitan hidup masa lalu seorang Andrie Wongso yang Sekolah Dasar Saja Tidak Tamat Tapi Bisa Sukses (SDSTT-TBS). Tidak ada bedanya antara kita dengan Pak Andrie Wongso dalam soal tantangan hidup. Kita sama seperti beliau yang setiap saat berhadapan dengan kesulitan dan kegagalan. Namun, mengapa akhir kita beda dengan Pak Andrie Wongso? Salah satunya adalah; kita sering menyerah dengan keadaan lalu membiarkan diri sendiri terpuruk dalam kegagalan. Sebaliknya, Pak Andrie Wongso terus menggeliat bangkit untuk mengklaim kesuksesannya karena dia percaya bahwa success is my right! Menurut Pak Andrie Wongso; setiap orang memang perlu mengalami dan menjalani tantangan hidup. Namun, hendaknya jangan menyerah karena hal itu memberinya hak untuk meraih kesuksesan.

2. Guru Kebijaksanaan – Gede Prama. 
Dimana kebahagiaan hidup bisa dicari? Yang pasti bukanlah pada selera pasar atau segala sesuatu yang sedang trend diluar. Perjalanan karir yang cemerlang juga bukanlah jaminan ditemukannya kebahagiaan dalam hidup. Seorang Gede Prama telah merasakannya sendiri, ketika tengah menduduki posisi tinggi yang diperebutkan oleh banyak orang. Beliau akhirnya berkemas untuk memulai perjalanan pribadinya. Kebahagiaan ditemukan ketika kita sudah bisa merasakan ‘home’ didalam diri kita. Banyak orang yang mengandalkan hanya rasio dalam mencari makna kesuksesan dalam hidup. Makanya banyak yang gagal menemukannya karena begitu banyak hal yang tidak dapat dijelaskan selain dengan cara mengalaminya sendiri. Ketika seseorang sudah berhasil merasakan kedalaman makna hidup didalam dirinya sendiri, maka pada saat itu orang tersebut akan berada semakin dekat dengan kebijaksanaan hidup. Dan dengan begitu dia juga akan semakin dekat dengan kebahagiaan yang selalu dicari-carinya.

3. Guru kedahsyatan – Tung Desem Waringin. 
Setiap orang mempunyai kisah hidupnya masing-masing. Namun masing-masing berbeda bobotnya. Banyak orang yang telah meraih pencapaian tinggi, namun hanya sedikit sekali yang bisa meraih pencapaian yang setinggi-tingginya. Mereka yang pencapaiannya tinggi sekali ini pastilah telah melakukan sesuatu yang luar biasa sehingga menjadikan mereka berbeda dengan orang kebanyakan. Mereka telah melakukannya dengan cara yang dahsyat sehingga hasilnya pun sangat dahsyat. Berguru kepada orang-orang terbaik itulah yang menjadi salah satu titik balik terpenting dalam kehidupan seorang Tung Desem Waringin. Beliau bersedia berburu ilmu kepada para guru nomor satu. Sehingga mendapatkan ilmu dan teknik jitu untuk meraih sesuatu pada tingkatan paling tinggi. Jika Anda menginginkan pencapaian yang dahsyat dalam hidup Anda, maka Anda harus berani melakukannya dengan usaha dan kegigihan yang juga dahsyat untuk berguru kepada orang-orang dahsyat.

4. Guru pemasaran – Hermawan Kartjaya. 
Bisakah Anda membayangkan seandainya di dunia ini tidak ada marketing? Tidak usah susah-susah mencari jawabannya. Cukup dengan kebanggaan bahwa Indonesia memiliki 1 dari 50 guru marketing yang mengubah dunia; seorang Hermawan Kartajaya. Bukan hanya barang dan jasa yang bisa di-marketing-kan, melainkan juga diri kita. Cukup menggunakan rumus PDB – Positioning, Differentiating, dan Branding. Siapapun Anda, tidak usahlah meniru-niru orang lain karena hidup Anda didesain dengan ciri tersendiri. Justru Anda harus berbeda dari orang lain, itu jika ingin benar-benar berhasil meraih kesuksesan. Dengan differentiating itu orang lain menemukan ‘keunikan’ dalam diri Anda. Dan, itulah yang menjadikan Anda otentik. Sudah terlalu banyak orang yang sekedar copy paste, baik produk atau layanan, karya tulis, bahkan juga kepribadian. Pak Hermawan mengingatkan bahwa sekedar meniru, tidak akan bisa menjadikan Anda unggul. Tetapi, selama Anda punya keunikan pribadi, lalu Anda memposisikan diri untuk customer yang tepat, dan terus menerus melakukan branding, maka cepat atau lambat; Anda akan mendapatkan tempat yang tepat. Jika Anda ingin sukses, pastikan PDB Anda benar-benar dibangun dengan sebaik-baiknya.

5. Guru kehidupan – siapakah dia? 
Alvin Adam hanya mengundang 4 orang guru yang telah terbukti berhasil. Padahal saya sudah terlanjur mengatakan akan mengajak Anda belajar kepada 5 guru. Jadi siapakan guru yang ke-5 itu? Guru yang satu itu jarang muncul di ruang-ruang publik. Dia lebih sering berada di ruang pribadi yang tidak terjangkau oleh media. Dia tidak pernah diwawancara. Dia juga tidak pernah diundang untuk tampil sebagai pembicara dikantor Anda. Padahal, dia memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap keberhasilan hidup Anda. Dia yang paling menginginkan terciptanya kebahagiaan lahir dan batin Anda. Dia yang bersedia  mendengar keluhan Anda tanpa pernah tega berkata; ‘maaf saya sedang rapat dengan  klien...”. Dia adalah yang mengetahui luar dan dalamnya diri Anda. Dia memahami setiap bisikan hati dan keinginan Anda. Harapan dan impiannya Anda. Ketakutan dan kekhawatiran Anda. Dia adalah guru yang tidak pernah menolak untuk mendengarkan keluh kesah Anda. Selalu bersedia menemani pencarian-pencarian Anda. Menerima berapapun bayaran yang Anda berikan kepadanya. Bahkan jika Anda tidak membayarnya sama sekali. Dia adalah yang tidak pernah terpisahkan dari diri Anda sendiri. Dapatkah Anda menemukan guru yang ke-5 itu?

Faktanya, tidak semua guru baik. Tidak semua konsultan benar. Tidak semua motivator tulus. Namun, ada orang-orang tertentu yang memang layak untuk dijadikan tempat berguru. Maka temukanlah orang-orang seperti itu. Dan dekat-dekatlah dengan ajaran mereka. Bukan sekedar dekat secara fisik, tetapi dekat dengan inti ajarannya. Sebab semua guru pada akhirnya akan pergi. Namun, ajaran-ajarannya yang kita terapkan dalam hidup akan tetap abadi. Temukanlah guru yang benar-benar layak untuk Anda ikuti. Dan jadikanlah ajaran-ajarannya tentang kebaikan sebagai warisan yang abadi.

Mari Berbagi Semangat!
Penulis : Dadang Kadarusman 

Catatan Kaki:
Orang yang paling layak untuk dijadikan guru adalah dia yang tidak malu mengakui kelemahan dirinya, dan terus berusaha melakukan apa yang dikatakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar